Share

Layla Terancam

Isapan terakhir, lebih panjang dari yang terakhir. Hingga bara api yang membakar lintingan tembakau itu terasa menyengat permukaan kulit jari telunjuknya. Zeline melempar puntung sisa rokoknya jauh, terbang hinggap di bahu aliran sungai. Terbawa air, hanyut entah sampai mana. Terbawa sampai laut atau hanya berhenti di dadaunan selada air dan enceng gondok Zeline sudah tidak peduli lagi.

Ia harus meneruskan perjalanannya. Walau mulutnya terasa kecut, meski tenggorokannya kering dan Zeline tak punya air mineral. Ia menutup kembali helm kacanya setelah membetulkan kembali masker yang menutupi bagian bawah dagu hingga pangkal hidung. Zeline tak mau ada orang yang ia kenal tak sengaja bertemu atau melihatnya sampai di tempat yang ia tuju.

Hari kedua, perjalanan menuju apartemen milik Om Firman. Zeline mau tidak mau harus berkelit lagi soal ini. Pura-pura pada Alana dan Layla kalau saudaranya menikah di dekat rumahnya. Pura-pura harus pulang ke ru

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status