MasukEvelyn mengangkat alisnya.“Oh, aku berisik? Kalau kamu memang pintar, kerjakan saja soal ujian dengan baik lalu pindah ke depan. Kamu juga paham kan, kalau yang lemah akan selalu dimangsa oleh yang kuat, dan yang terkuat akan lebih dihormati. Pemalas tidak punya hak untuk mengeluh.”Pemuda itu tercengang setelah diomeli. Apa? Dia baru saja diajak berdebat oleh murid yang paling jelek di kampus ini?Oh, baiklah. Kali ini dia akan membuat Evelyn tahu apa arti “yang lemah akan dimangsa oleh yang kuat”.Hari terasa berlalu dengan cepat. Pelajaran pun berakhir.Sepanjang hari ini, Evelyn melihat orang-orang dengan pemandangan yang kabur dan kata-kata yang menusuk. Di minggu berikutnya, tidak ada mata pelajaran, jadi semua orang bisa belajar dengan fokus untuk ujian yang akan datang. Universitas Qin Shen menggunakan sistem belajar terpadu. Kecuali untuk keadaan tertentu, setiap mahasiswa diharuskan untuk menetap di dalam area kampus.Sepulang kelas, para mahasiswa menuju kamar masing-masi
Tiba-tiba ruang kelas dipenuhi desus-desus yang menghebohkan.“Apa Evelyn sudah gila, berani menyinggung Archel?”“Sial, apa dia nggak berkaca? Berani sekali.”Merasa sangat marah sampai wajahnya terlihat merah, dosen itu berkata, “Evelyn, kamu akan segera dikeluarkan dari sekolah, tapi kenapa masih saja membuat masalah? Apa kamu pikir menduduki peringkat terakhir itu sesuatu yang mengagumkan? Bagaimana bisa aku mengajar seorang mahasiswi yang tidak tahu malu seperti kamu?”Para mahasiswi merasa gembira mendengar kalimat dosen tersebut.“Jadi kabar itu benar, ya.”“Kita lihat saja bagaimana sombongnya dia setelah itu.”Dosen wanita itu berencana untuk memberikan kelonggaran hingga surat pemberitahuan pemberhentiannya dikeluarkan secara resmi, namun dia sudah tidak tahan dan mencaci-maki Evelyn di depan seluruh orang.“Bercermin dulu! Lihat betapa buruk penampilanmu yang selalu berdandan entah seperti manusia atau setan. Nilaimu juga sangat buruk, selalu menjadi urutan terakhir. Nama b
Perguruan Tinggi Qin Shenadalah sebuah perguruan terbaik.Seharusnya Evelyn tidak bisa masuk ke dalam perguruan ini, tetapi karena ayahnya menjabat sebagai ketua pelaksana perguruan, dia bisa masuk melalui jalur belakang. Dia sudah empat tahun kuliah di kampus ini sejak dia lulus SMA. Namun, dia tidak kunjung lulus semua mata pelajaran.Awalnya Evelyn tidak menjalankan pendidikannya dengan baik karena dia sedang jatuh cinta. Pacarnya adalah Reno, pria tinggi yang tampan. Dia menghabiskan waktunya sepanjang hari untuk menyenangkan pemuda itu, menulis ratusan surat cinta, dan mengirim berbagai macam hadiah, hingga prestasinya terbengkalai.Evelyn berdiri di pintu gerbang dan melihat tulisan besar Perguruan Tinggi Qin Shen.Dia menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Apa pun yang terjadi kali ini, tidak ada yang bisa menghentikanku. Aku akan belajar dengan sungguh-sungguh.Dia memasuki halaman yang asing, tetapi sesungguhnya sudah tidak asing lagi. Dia melihat s
Evelyn melototinya, lalu mengangkat alis.“Kenapa menatapku seperti itu? Seorang wanita berhias itu umum. Kamu nggak mengerti, ya?”Dani kembali tertawa.“Benar-benar, itu benar.”Pada saat itu terdengar suara langkah kaki dari atas.Evelyn menoleh ke arah tangga, dan saat itu pandangannya tertuju pada Saga. Pria itu sama sekali tidak bereaksi apa-apa.Dani dan Rendra hanya saling menatap. Saga benar-benar bermental kuat. Dia bahkan tidak mengedipkan matanya saat melihat Evelyn.Evelyn tidak peduli. Dia hanya ingin membuat Saga bahagia. Urusan lain dia tidak peduli. Kemudian dengan ringan, dia menghampiri Saga dan berkata dengan manja,“Kak Saga, apa hari ini aku kelihatan cantik?”Saga memandang mata yang berbinar itu. Sepanjang malam dia memikirkan gadis ini dan pikirannya sangat kacau. Tapi ketika melihat Evelyn terlihat sangat bahagia, dia merasa terhibur. Dia mengangguk sambil tersenyum.“Kamu sangat cantik.”Rendra dan Dani hampir terjengkang ke belakang saking kesalnya. Otak Ka
Evelyn pergi ke kamarnya dan segera mengemasi seluruh buku dan barang bawaannya. Dia tersenyum. Cara itu ternyata berhasil. Dia merasa seperti bermimpi. Tiba-tiba ponselnya berdering. Itu panggilan dari Amira. Wajah gembiranya berubah menjadi cemberut, lalu dia menjawab panggilan itu.“Halo.”Saat panggilan itu sudah tersambung, suara menjengkelkan Amira terdengar.“Evelyn, aku menghubungimu berkali-kali, tapi kenapa kamu nggak jawab? Apa kamu baik-baik saja? Kenapa kamu nggak tinggal dengan Reno saja? Apa kamu nggak tahu bagaimana usahaku untuk meyakinkan Reno?”Kedua mata Evelyn berputar malas.“Aku tidak bisa menjelaskannya di telepon. Nanti kita bicara di sekolah saja, besok.”Suara di sana terdengar seperti terkejut.“Apa? Tuan Saga tidak mengekangmu lagi? Kamu diizinkan pergi sekolah?” Nada bicaranya juga berubah.Setelah melihat Evelyn melarikan diri dan ingin kawin lari dengan Reno, bagaimana mungkin Saga Brahmana membiarkan Evelyn pergi begitu saja? Atau apa Saga sudah mulai
Beberapa saat lamanya mereka tenggelam dalam ciuman itu, hingga keduanya tersentak saat terdengar suara ketukan pintu dari luar.Ciuman mereka secara refleks terlepas. “Sebentar!” Suara Saga mengejutkan Evelyn. Dia tampak linglung ketika melihat Saga berdiri dan berjalan ke arah pintu.Astaga… Ini… jadi ini bukan mimpi?Evelyn dengan bingung memegang bibirnya.Dia…dia baru saja…Rasa panas menyengat di punggung tangannya. Evelyn langsung menutupi mulutnya. Dia baru sadar jika dia benar-benar telah memulai ciuman dengan Saga. Memikirkan hal itu wajah Evelyn langsung memerah.Padahal dia tadi berniat minum beberapa teguk, dan berpura-pura mabuk, lalu ingin berbicara mengenai hubungan mereka dan soal para pembantu yang telah ia pecat agar memiliki keberanian. Tapi dia justru mabuk dan mengira Saga yang hadir ini adalah mimpi.Dia telah mencium Saga dengan kemauannya sendiri. Evelyn memukul kepalanya sendiri.Dia benar-benar malu setengah mati.Haruskah dia pura-pura tidur sekarang?D







