Share

Bab 8. Melihat Bidadari dirumah ini

Penulis: Any Anthika
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-12 12:31:46

Evelyn melihat ke arah Leo yang masih berdiri melongo. Dia ingin mengatakan sesuatu tetapi Leo buru-buru memberi isyarat padanya agar diam. Lalu Leo membuat gerakan permohonan dan berkata dengan sangat pelan,”Tuan Saga belum tidur selama 5 hari.”

Apa?

Belum tidur selama lima hari?

Evelyn berkedip heran.

Apa itu karena dia terus-terusan kabur?

Selama ini, Evelyn selalu berusaha untuk melarikan diri. Meskipun selalu gagal, tapi dia tidak pernah berhenti.

Evelyn menatap wajah Saga yang menunduk didadanya. Perasaan bersalah menghujam dadanya dengan keras. Terasa sangat sesak.

Kenapa dia bisa sebodoh itu? Menyia-nyiakan Saga yang sangat mencintainya.

Baru saja dia dan Leo merasa senang karena Saga tertidur, seorang penjaga berjalan masuk dan memanggilnya , “Tuan Leo,”

Leo terkejut dan panik setengah mati. Dia reflek memukul penjaga itu dan hampir melemparnya keluar.

Tapi terlambat.

Saga terbangun. Dia membuka matanya. Terlihat sangat dingin dan kejam. 

Saga menatap Leo dengan sorot mata yang tajam hingga membuat Leo merinding takut.

Evelyn juga ikut terkejut.

Setiap kali terganggu tidurnya, Saga akan terlihat sangat mengerikan seperti iblis. 

Evelyn panik, kemudian dia buru-buru menutup mata Saga dengan satu telapak tangannya dan menyandarkan kepala Saga pada pundaknya. Tangan yang lain membelai rambut Saga.

“Kak Saga, tenang ya. Tidur lagi, aku di sini kok.”

Satu detik berlalu, beberapa detik kemudian Saga tidak bergerak. Setelah memastikan Saga tidak bergerak, Evelyn melepaskan tangannya dengan perlahan. Ternyata Saga kembali tertidur dengan pulas.

Leo langsung merasa lega seperti baru saja terbebas dari rantai yang mengikat lehernya. Tubuhnya sampai lemas dan hampir pingsan. Dia menatap Evelyn dengan tatapan penuh syukur, kemudian pergi dengan perlahan sembari menyeret sang penjaga tadi.

Sepanjang malam, Evelyn tidak berani bergerak sedikitpun sehingga dia tertidur dengan sendirinya.

 Saat terbangun, ternyata hari sudah pagi dan dia mendapati dirinya sudah berada di atas tempat tidur.

Dia lupa kapan dia tertidur dan kapan Saga memindahkannya ke kamar ini.

Dia kemudian bangun dan melihat sekeliling. Dia tidak menemukan Saga. 

Matanya berkedip-kedip dan terasa tidak nyaman. Lalu dia mengusap matanya. Ketika dia melihat tangannya, dia terkejut. Telapak tangannya telah dipenuhi kotoran sisa eyeliner yang ia pakai.

Lalu dia teringat sesuatu dan kembali merasa sangat bodoh.

Setiap gadis selalu ingin tampil cantik, tapi selama ini dia justru menginginkan penampilan yang paling jelek.

Kemudian dia bangkit dan masuk ke dalam kamar mandi.

Setibanya di kamar mandi, Evelyn melihat bayangan dirinya di cermin. Tubuhnya penuh tato dan wajahnya memakai riasan yang tebal mirip seperti badut. 

Bibirnya berwarna ungu. Eyeliner yang ia pakai berwarna biru. 

Rambutnya juga berwarna jingga.

Benar-benar penampilan yang sangat mencolok dan jelek!

Dia teringat Amira memberinya saran agar dia berpenampilan paling jelek. Dengan begitu, Saga akan jijik padanya dan tidak akan memaksanya untuk menikah dengannya.

Lalu dengan bantuan dan dukungan Amira, dia mengubah penampilannya menjadi seorang wanita yang ada di cermin itu.

Dia masih merasa beruntung, dulu saat Amira menyarankannya untuk membuat tato permanen, Evelyn takut dengan jarum, jadi dia memutuskan untuk memakai tato temporer saja.

Evelyn menghembuskan napas panjang, lalu perlahan dia melepaskan seluruh aksesori yang menempel di tubuhnya: anting-anting, gelang, cincin besar dan kalung rantai yang melingkar di lehernya. 

Kemudian dia menghapus riasan wajahnya, dan terakhir dia merendam seluruh tubuhnya di bak mandi yang telah ia tuang dengan sabun.

Di bawah

Di depan meja makan, Saga sedang menikmati kopinya dengan santai. Di depannya duduk Rendra, sahabat baiknya sekaligus saudara sepupunya. 

Rendra menatap Saga. Saudara sepupunya ini memiliki aura yang sangat kuat, berpenampilan sangat tampan, dan menjadi pujaan para wanita. Tiba-tiba dia merasa sangat kesal dan berkata,

“Kak Saga, apa kamu nggak pernah berpikir gadis seperti apa yang pantas untukmu? Kenapa kamu terus merendahkan dirimu seperti ini?”

Saga hanya meliriknya. 

Rendra kembali berkata,

“Sebenarnya nggak masalah kalau kamu penasaran dan hanya ingin main-main dengan Evelyn, tapi ini sudah berlangsung beberapa tahun lamanya. Semua orang juga tahu bagaimana kamu tergila-gila dengan gadis badut itu.  Sebagai saudaramu, aku nggak bisa membiarkanmu begitu saja. Aku harus bisa menyadarkanmu.”

Saga sama sekali tidak menghiraukannya. Dia justru menoleh ke arah tangga.

Secara reflek, Rendra pun ikut menoleh ke arah tangga. 

Dia terkejut bukan main saat melihat seorang gadis berdiri disana.

Gadis itu mengenakan gaun berwarna coklat muda yang pas di tubuh rampingnya. Rambutnya hitam panjang dan sedikit menggelombang. Tatapannya sangat lembut, dan wajahnya begitu cantik jelita dengan kulit yang putih dan mulus.

Rendra berkedip-kedip sambil menggeleng-gelengkan kepala. Dia seperti bermimpi bisa melihat bidadari di dalam rumah ini. 

Kemudian dia menoleh ke arah Saga. Alisnya berkerut saat melihat Saga yang terlihat biasa saja saat melihat kehadiran gadis cantik itu. Rendra kembali menoleh pada gadis itu secara bergantian dengan pikiran yang linglung. 

Saat Rendra masih bingung,  gadis itu berjalan mendekati meja makan, kemudian lewat begitu saja di sampingnya dan duduk di samping Saga.

Melihat gadis itu duduk di samping Saga, pikiran Rendra perlahan pulih. Kemudian dia tersenyum dengan sangat puas.

“Kak Saga, ternyata kamu sudah berubah pikiran! Bagus… sangat bagus!” 

Dia menunjuk gadis itu beberapa kali. “Nah… Gadis seperti ini, baru yang benar-benar pantas untukmu. Jangan seperti si Evelyn badut itu!”

Gadis itu tiba-tiba berdiri dan memukul tangannya keras. Lalu berteriak marah, “Rendra, sialan! Aku bukan badut!”

“Hah!”

“Kamu… kamu… Evelyn??” Rendra hampir terjengkang kebelakang saking terkejutnya.

__

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • TERLAHIR KEMBALI (Aku Bersumpah Akan Mengejarmu)   Bab 17. Ternyata Surat cinta untuk Tuan Saga

    Di Vila Brahmana.Saga yang ada di sofa menjadi gila dan uring-uringan. Bola matanya memerah seperti darah. Jemari tangannya berdarah karena menghantam gelas dan meja kopi. Suasana terasa sangat mencekam. Seluruh pelayan di rumah itu gemetar ketakutan di pojok ruangan. Tidak seorang pun, bahkan, berani bernapas.Punggung Leo basah kuyup karena keringat. Dia menegakkan punggungnya dan berdiri di tempat. Dia menatap ponsel yang pecah di lantai dengan wajah penuh putus asa. Ponsel itu memiliki kualitas yang bagus, dan bahkan meskipun layarnya retak, terlihat jelas gambar sebuah surat cinta.Sial, aku tidak tahu ini akan terjadi, dia menggerutu dalam hati.Gadis itu memilih menyerahkan dirinya untuk seseorang bermarga Sanjaya. Padahal dia sudah tidak dipedulikan dan dicampakkan, tapi dia masih bertahan. Bagaimana mungkin tiba-tiba dia berubah pikiran dan memutuskan untuk hidup bersama Tuan Saga?Ternyata dia hanya membohongi tuannya saja dan ingin mengejar orang itu.Dasar tidak tahu malu

  • TERLAHIR KEMBALI (Aku Bersumpah Akan Mengejarmu)   Bab 16. Bertemu Surat Cinta

    Evelyn mengangkat alisnya.“Oh, aku berisik? Kalau kamu memang pintar, kerjakan saja soal ujian dengan baik lalu pindah ke depan. Kamu juga paham kan, kalau yang lemah akan selalu dimangsa oleh yang kuat, dan yang terkuat akan lebih dihormati. Pemalas tidak punya hak untuk mengeluh.”Pemuda itu tercengang setelah diomeli. Apa? Dia baru saja diajak berdebat oleh murid yang paling jelek di kampus ini?Oh, baiklah. Kali ini dia akan membuat Evelyn tahu apa arti “yang lemah akan dimangsa oleh yang kuat”.Hari terasa berlalu dengan cepat. Pelajaran pun berakhir.Sepanjang hari ini, Evelyn melihat orang-orang dengan pemandangan yang kabur dan kata-kata yang menusuk. Di minggu berikutnya, tidak ada mata pelajaran, jadi semua orang bisa belajar dengan fokus untuk ujian yang akan datang. Universitas Qin Shen menggunakan sistem belajar terpadu. Kecuali untuk keadaan tertentu, setiap mahasiswa diharuskan untuk menetap di dalam area kampus.Sepulang kelas, para mahasiswa menuju kamar masing-masi

  • TERLAHIR KEMBALI (Aku Bersumpah Akan Mengejarmu)   Bab 15. Diolok-olok

    Tiba-tiba ruang kelas dipenuhi desus-desus yang menghebohkan.“Apa Evelyn sudah gila, berani menyinggung Archel?”“Sial, apa dia nggak berkaca? Berani sekali.”Merasa sangat marah sampai wajahnya terlihat merah, dosen itu berkata, “Evelyn, kamu akan segera dikeluarkan dari sekolah, tapi kenapa masih saja membuat masalah? Apa kamu pikir menduduki peringkat terakhir itu sesuatu yang mengagumkan? Bagaimana bisa aku mengajar seorang mahasiswi yang tidak tahu malu seperti kamu?”Para mahasiswi merasa gembira mendengar kalimat dosen tersebut.“Jadi kabar itu benar, ya.”“Kita lihat saja bagaimana sombongnya dia setelah itu.”Dosen wanita itu berencana untuk memberikan kelonggaran hingga surat pemberitahuan pemberhentiannya dikeluarkan secara resmi, namun dia sudah tidak tahan dan mencaci-maki Evelyn di depan seluruh orang.“Bercermin dulu! Lihat betapa buruk penampilanmu yang selalu berdandan entah seperti manusia atau setan. Nilaimu juga sangat buruk, selalu menjadi urutan terakhir. Nama b

  • TERLAHIR KEMBALI (Aku Bersumpah Akan Mengejarmu)   Bab 14. Kembali ke kampus

    Perguruan Tinggi Qin Shenadalah sebuah perguruan terbaik.Seharusnya Evelyn tidak bisa masuk ke dalam perguruan ini, tetapi karena ayahnya menjabat sebagai ketua pelaksana perguruan, dia bisa masuk melalui jalur belakang. Dia sudah empat tahun kuliah di kampus ini sejak dia lulus SMA. Namun, dia tidak kunjung lulus semua mata pelajaran.Awalnya Evelyn tidak menjalankan pendidikannya dengan baik karena dia sedang jatuh cinta. Pacarnya adalah Reno, pria tinggi yang tampan. Dia menghabiskan waktunya sepanjang hari untuk menyenangkan pemuda itu, menulis ratusan surat cinta, dan mengirim berbagai macam hadiah, hingga prestasinya terbengkalai.Evelyn berdiri di pintu gerbang dan melihat tulisan besar Perguruan Tinggi Qin Shen.Dia menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Apa pun yang terjadi kali ini, tidak ada yang bisa menghentikanku. Aku akan belajar dengan sungguh-sungguh.Dia memasuki halaman yang asing, tetapi sesungguhnya sudah tidak asing lagi. Dia melihat s

  • TERLAHIR KEMBALI (Aku Bersumpah Akan Mengejarmu)   Bab 13. Karena aku tidak bisa hidup tanpanya

    Evelyn melototinya, lalu mengangkat alis.“Kenapa menatapku seperti itu? Seorang wanita berhias itu umum. Kamu nggak mengerti, ya?”Dani kembali tertawa.“Benar-benar, itu benar.”Pada saat itu terdengar suara langkah kaki dari atas.Evelyn menoleh ke arah tangga, dan saat itu pandangannya tertuju pada Saga. Pria itu sama sekali tidak bereaksi apa-apa.Dani dan Rendra hanya saling menatap. Saga benar-benar bermental kuat. Dia bahkan tidak mengedipkan matanya saat melihat Evelyn.Evelyn tidak peduli. Dia hanya ingin membuat Saga bahagia. Urusan lain dia tidak peduli. Kemudian dengan ringan, dia menghampiri Saga dan berkata dengan manja,“Kak Saga, apa hari ini aku kelihatan cantik?”Saga memandang mata yang berbinar itu. Sepanjang malam dia memikirkan gadis ini dan pikirannya sangat kacau. Tapi ketika melihat Evelyn terlihat sangat bahagia, dia merasa terhibur. Dia mengangguk sambil tersenyum.“Kamu sangat cantik.”Rendra dan Dani hampir terjengkang ke belakang saking kesalnya. Otak Ka

  • TERLAHIR KEMBALI (Aku Bersumpah Akan Mengejarmu)   Bab 12. Evelyn bisa memanipulasi Saga

    Evelyn pergi ke kamarnya dan segera mengemasi seluruh buku dan barang bawaannya. Dia tersenyum. Cara itu ternyata berhasil. Dia merasa seperti bermimpi. Tiba-tiba ponselnya berdering. Itu panggilan dari Amira. Wajah gembiranya berubah menjadi cemberut, lalu dia menjawab panggilan itu.“Halo.”Saat panggilan itu sudah tersambung, suara menjengkelkan Amira terdengar.“Evelyn, aku menghubungimu berkali-kali, tapi kenapa kamu nggak jawab? Apa kamu baik-baik saja? Kenapa kamu nggak tinggal dengan Reno saja? Apa kamu nggak tahu bagaimana usahaku untuk meyakinkan Reno?”Kedua mata Evelyn berputar malas.“Aku tidak bisa menjelaskannya di telepon. Nanti kita bicara di sekolah saja, besok.”Suara di sana terdengar seperti terkejut.“Apa? Tuan Saga tidak mengekangmu lagi? Kamu diizinkan pergi sekolah?” Nada bicaranya juga berubah.Setelah melihat Evelyn melarikan diri dan ingin kawin lari dengan Reno, bagaimana mungkin Saga Brahmana membiarkan Evelyn pergi begitu saja? Atau apa Saga sudah mulai

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status