Share

Bab 11

Malam semakin larut, perseteruan berakhir karena satu persatu mahasiswi meninggalkan ruang tamu. Bisma dan Pikram pun bergerak dari posisinya awal dan memasuki ruang kamar masing-masing, termasuk Indah yang sedari tadi merasakan aura aneh di ruang kamar.

Indah mendudukkan tubuh di atas kursi dan mengambil buku diarynya dari dalam tas ransel berwarna cokelat, hanya ditemani dimar ublik sebagai penerangnya, lentera yang hanya mampu bertahan dengan minyak tanah itu terbang terkena semilir tiupan angin.

Hujan deras terjadi di luar vila, benda bertinta hitam pun menari di atas kertas putih. Menuliskan kejadian demi kejadian akhir-akhir ini terjadi padanya, semenjak dia berhasil selamat dari maut beberapa bulan lalu, seakan membuka mata batin gadis berusia 21 tahun itu.

Ketika dua paragraf diksi telah dia tulis, tiba-tiba jendela seperti ada yang ingin membuka, beberapa kali suara itu datang—membuat Indah menatap sejurus ke samping. Gorden bernuansa serba hijau terbang sebelum akhirnya berh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status