Share

Berubah

Sang dokter lalu mengucap salam dan mengetuk pintu. “Assalamualaykum.”

Terdengar suara halus merdu menyahut salam dari dalam kamar. “Wa alaykumussalam. Siapa?”

“Aku ... Salman. Apakah kamu lupa suaraku?”

Ariana yang berada di dalam kamar, tertegun sejenak. Ariana bukannya tidak hapal suara lemah lembut sang dokter, tapi ia hanya tak percaya kalau itu betul-betul Salman.

Selama sepuluh tahun, selalu dirinya yang mencari Salman. Selalu dirinya yang menelepon, mengirim chat, mencari-cari kesempatan untuk berjumpa. Dan Ariana kebal menghadapi sikap sepi dokter itu. Salman selalu menganggapnya tidak ada.

Bodohnya, Ariana malah bertambah penasaran dan gigih mencari perhatian dokter itu. Sampai-sampai Gavin yang biasanya cuek urusan romansa, menegurnya.

“Ari, kamu itu dokter spesialis anak yang jenius. Bahkan sudah fellowship bedah anak di rumah sakit internasional negeri tetangga. Kamu dan Salman itu setara. Jangan rendahkan dirimu!”

Namun, Ariana bebal. Walaupun keahlian medisnya di atas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status