Share

32. Ngambek

Melepaskan kaca mata kerja lalu meletakkan laptopnya di sofa. Alana meregangkan tubuhnya yang kaku setelah seharian membabi buta mengerjakan hal-hal yang bisa dia lakukan untuk mengisi hari minggunya. Gadis itu bisa saja istirahat, namun pikirannya seolah tak mengizinkannya untuk bersantai barang sedetikpun.

Rencana awalnya adalah menonton drama sembari menikmati cemilan yang penuh dalam kulkas. Berada sendirian di rumah artinya ia bisa leluasa menonton tanpa harus diganggu suaminya yang sering jahil itu. Namun belum lima menit ditayangkan, Alana sudah gelisah karena pikirannya terus tertuju pada satu nama, Arkasa Dean Pradipta.

Merasa bersantai justru tak bisa membantunya rileks sama sekali, Alana memilih menyibukkan diri dengan pekerjaan. Setidaknya dengan sedikit tekanan, dia merasa sibuk dan pikiran-pikiran tak penting tidak akan bisa menembusnya. Itulah yang dia yakini hingga akhirnya nekat mengerjai diri sendiri seperti itu. Tak membiarkan barang sedi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status