Share

21. Jeritan Kasmaran

Gadis itu meletakkan pisau dan garpu. Ia sudah tidak lagi berselera menghabiskan hidangan yang ada di hadapannya. Nay tidak mampu berkata apa-apa. Ia sudah terbiasa dengan kehadiran Peter sehingga bayangan bahwa laki-laki itu akan meninggalkannya membuatnya… takut? Tunggu, apakah itu lebih mirip dengan keragu-raguan? Apa sesungguhnya yang Nay rasakan?

Ada jeda cukup lama yang tercipta. Nay tidak tahu hendak berkomentar apa. Oleh sebab itu, ia memilih untuk menyesap minumannya kembali.

You’re coming with me,” kata Peter tiba-tiba.

Nay hampir tersedak mendengarnya. Ia mengatur agar anggur yang ia minum tidak sampai muncrat. Ia kemudian cepat-cepat menelannya.

“Ya, mana mungkin saya mau meninggalkan my precious property. Kamu akan terus bersama saya. You’ll love New York. Ah, what am I thinking? Selama dengan saya, di manapun pasti kamu suka.”

Pikiran Nay berkecamuk. Kerag

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status