Share

22. Panas Menyengat

Nay sudah merasakan lehernya dicekik atau tangannya terikat. Tapi ini adalah sesuatu yang baru. Lelehan lilin panas membuat tubuhnya terasa seperti dibakar. Refleks ia menampik tangan Peter yang memegang alat penerang itu.

Peter menatapnya. Alih-alih tersenyum, wajah laki-laki itu tampak bengis. Lilin yang jatuh ke lantai seketika padam. Tahu-tahu, Peter menamparnya. Nay terlampau syok untuk bereaksi. Tidak lama setelah itu, Peter mengunci pergelangan tangannya. Nay ingin melawan. Tapi, genggaman itu terlalu kuat baginya.

You are my slave. Jangan melawan!”

Gairah Nay yang sebelumnya membara, perlahan menghilang. Kepalanya menciptakan cabang pikiran yang baru, yaitu bagaimana ia dapat lolos dari situasi ini. Nay tahu tangannya yang dikuasai oleh Peter akan meninggalkan bekas memar esok hari.

“Aaah, Peter,” desahnya pura-pura. Dalam hati, ia menimbang-nimbang berbagai strategi yang dapat ia lakukan.

Tempat mereka ber

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status