Share

47. Teka-Teki Jati Diri

“Begitu, ya?” tanya Cherry.

“Iya!” seru Nay agar sahabatnya itu yakin. Pasalnya, sosok yang tadi dilihatnya berjalan menjauhi Kafe Starlite.

Mendadak, Cherry mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Uang yang Nay tidak tahu berapa jumlahnya. Sahabatnya itu menyodorkan uang tersebut kepadanya.

Tentu saja Nay menolaknya, “Nggak, nggak.”

“Untuk taksi. Kalau lo nggak nerima, gue nggak jadi ke Farid,” kata Cherry memberikan ultimatum.

Nay tidak menginginkan itu. Ia pun menerima uang itu, lalu turun dari mobil.

Begitu mobil Cherry menghilang dari pandangan, ia langsung berlari menuju tempat yang sedari tadi sudah ingin ia hampiri.

“Regita,” panggil Nay sewaktu posisinya dengan sosok yang ia lihat tadi sudah dekat.

***

Mobil yang dikendarai oleh Cherry berhenti di lampu merah. melirik penunjuk waktu yang ada di mobilnya. Pukul 19.30. Masih ada waktu untuk menonton bioskop

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status