Share

Hampir Tersesat

Bab 28

Seusai makan, mereka tidak langsung pulang, melainkan memantau kedai Tuan Agong hingga tengah malam.

Mungkin sudah qada-Nya dari sang Pencipta ....

Sebab menjelang subuh, mereka melihat langsung bagaimana kedai Tuan Agong yang sudah tutup itu didatangi dua orang pria menggunakan mobil mewah berlambang ‘S’ dan tanpa plat nomor kendaraan.

Pria yang satu berperawakan tinggi atletis dengan rambut gondrong, sementara satunya lagi cenderung kurus serta memakai kacamata tebal.

Nampak pula si Tuan Agong yang keluar lewat pintu samping guna menemui mereka.

Segera Koh Abeng meminjamkan teropong pada Bimbim dan Arifin. Ketika lensa teropong di-zoom perbesar, mereka menemukan suatu kemiripan antara Tuan Agong dan kedua tamu tersebut.

Ketiganya sama-sama tidak memiliki lekukan di atas bibir.

Bagaimana bisa? Rasanya tidak mungkin bila hanya kebetulan.

"Nah lo?!" Bimbim memekik kaget. Ia melirik Arifin kemudian Koh Abeng. Bermaksud meminta pendapat.

"Manusia aneh tuh pada," respon Arifin.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status