Share

Pangeran Sandi Samawi

Bab 29

Mereka bertiga gemetar. Keringat halus bermuculan di dahi mereka.

"Astaghfirullah, Ya Allah!" Arifin beristighfar. "Semoga kapal kita gak ikutan tersesat!!"

"Gak ikutan tersesat!" ulangnya.

Koh Abeng yang mendengar ucapan Arifin, seketika langsung berlari menuju ruang kemudi. Di situ ia memekik keras pada si nakhoda.

"PUTAR HALUAN ... PUTAR HALUAN!!"

"CEPAT PUTAR HALUAN!"

Si nakhoda gelagapan. Meski demikian, ia tetap sigap melaksanakan perintah.

Bimbim dan Arifin turut masuk ke ruangan itu. Goncangan berat pun terjadi ketika kapal berbalik arah. Mereka refleks berpegangan di besi rel pada dinding kapal.

Berjam-jam lamanya tidak ada obrolan di antara mereka.

Sore berubah malam, dan malam bertemu pagi, mereka akhirnya kembali tiba di pelabuhan Tanjung Perak.

Arifin dan Bimbim merasakan kepala cenat-cenut akibat mabuk laut. Belum lagi pengalaman mistis kemarin sore masih bergelayut dalam pikiran.

Koh Abeng membawa Bimbim dan Arifin ke sebuah warung makan. Ia memesan mie kuah p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status