Share

-Masa Lalu Inem Terkuak-(18)

-Masa Lalu Inem Terkuak-

Aku segera bangkit mengangkat tubuh Mbok Parni.

“Bangun, Mbok, duduk sini di sebelah saya.”

Ia justru menggeleng-gelengkan kepalanya sambil terus menangis.

“Enggak, Bu, saya malu, benar-benar malu. hu hu hu.”

Tangisannya, ah, aku paling tak bisa mendengar orang menangis. Sudah pasti air mataku ikut mengucur.

Getir kurasakan dari tangisan wanita uzur ini. Aku yang jadi korban tapi aku juga seperti ikut merasakan sedih dan pahit yang Mbok Parni rasa.

Akhirnya aku ikut duduk di bawah karena ia tak mau bangkit.

“Sudah, Mbok, Nggak apa-apa. Semuanya sudah baik.”

“Sudah baik-baik gimana, to, Bu. Kok Ibu selama ini diam saja, nggak pernah telepon saya bicara soal kelakuan Inem. Ndak segera dipulangkan saja Inem, atau bilang sama bapaknya. Ya Allah, Bu, kasian banget.” Ia mengusap air mata menatapku.

“Mbok kok bisa ke sini tau dari mana?”

“Perasaan saya sudah seminggu ini, nggak enak, Bu. Inem sudah sebulan lebih nggak ngabari, saya telepon nggak bisa. Jadi saya data
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Nah loh gimana tuh Anton mo tanggung jawab
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status