Share

Tunggu Pengadilanmu. (31)

-Tunggu Pengadilanmu.

“Pak, nggak bisa begitu, tolong jelaskan salah saya apa?”

“Nem, Inem, pake minta dijelasin. Kamu kok sekarang wanter bener! Ya, kamu mesum barusan aja udah bisa ditahan? Kamu ngancem minta dikontrakin rumah, uang bulanan itu aja udah bisa dilaporin sebagai pemerasan. Ditangkep ya manut! Inget ya, satu lagi, aku belum laporin kamu soal video seks juga penabrakan Mama Uti.

“Nabrak? Nabrak apa, Bu? Saya nggak tahu menahu. Jangan asal tuduh. Saya juga bisa laporin Ibu ,loch, atas pencemaran nama baik, waktu video itu Ibu unjukin di depan umum! ucapnya dengan mata mendelik.

Ya Allah, nggak ada takutnya dia sekarang. Nggak ada sedikitpun hormat atau rasa terima kasih terhadap orang yang pernah membantunya, bahkan mungkin aku adalah satu-satunya orang yang paling dia sakiti dengan sangat.

Dari sekarang aku mulai sadar, dengan siapa aku berhadapan.

“Silahkan aja kamu membela diri, Nem. Tunggu aja kamu di penjara sampai busuk!”

Aku meluapkan rasa emosiku.

“Ya silahkan pe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status