Home / Romansa / THE JERK IN LOVE / 6. Pasangan Jahat

Share

6. Pasangan Jahat

last update Last Updated: 2023-05-12 22:17:02

Hola, selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Chapter 6

Pasangan Jahat

"Oh, akhirnya si pembuat onar datang juga," kata wanita tua yang duduk di sofa, bersebalahan dengan pria tua yang rambut dan alisnya telah memutih sedang duduk di kursi roda. Andrea menebak mereka adalah nenek dan kakek Xavier

"Nek, kami sangat gugup. Itulah sebabnya aku mengajaknya melarikan diri dari pernikahan," ucap Xavier seraya merangkul pinggang Andrea.

Andrea akhirnya bisa bernapas lega setelah mendengar ucapan Xavier, ia bersyukur ternyata pria itu tidak membuka kedoknya kalau dirinya melarikan diri dari pernikahan.

"Kalian benar-benar membuatku sakit kepala, hampir saja tekanan darahku naik," ucap wanita paruh baya yang masih mengenakan gaun pesta dengan berlian yang berkilauan melingkar di lehernya. Andrea menebak wanita itu adalah ibu Xavier. "Untungnya ada Jasmine, dia sangat cekatan mengatasi kekacauan yang kalian buat."

Saking terpakunya pada berlian yang baru pertama kali Andrea lihat seumur hidupnya, Andrea sampai melupakan keberadaan Jasmine yang duduk bersebelahan dengan ibu Xavier. Kelihatannya hubungan Jasmine dan keluarga Xarxas sangat baik, ibunya Xavier bahkan tidak segan-segan melontarkan pujian padanya.

"Aku hanya melakukan tugasku," kata Jasmine lalu tersenyum ke arah Andrea, kilatan mata kakak tirinya begitu tajam dan penuh peringatan hingga membuat Andrea bergidik.

"Kami sudah memutuskan untuk menikah besok di pengadilan," kata Xavier dengan tenang dan sekilas tersenyum. "Kami akan menikah secara privat, kalian tidak perlu repot-repot untuk datang."

"Bagaimana mungkin? Putraku satu-satunya menikah dan aku tidak menyaksikannya? Oh, Xavier... kau tidak menghargai aku sebagai ibumu."

"Ma, dirayakan atau tidak yang penting aku menikah, bukan?"

"Pokoknya aku tidak tahu, aku akan berada di pengadilan untuk menyaksikan putraku menikah. Kau jangan seenaknya saja." Ibunda Xavier mendengus dengan kesal. "Kau sudah kubiarkan memilih sendiri gadis yang ingin kau nikahi setelah menolak lusinan wanita dari keluarga terpandang, jangan berharap kau masih bisa seenaknya saja sendiri menikah di pengadilan tanpa aku," katanya dengan bersungut-sungut dan Jasmine mengusap lengan ibunda Xavier untuk menenangkannya.

"Zoya, sudahlah. Biarkan saja Xavier melakukan apa yang ingin dia lakukan," kata kakek Xavier.

"Kalian selalu memanjakannya dan lihat, sekarang putraku menjadi tidak patuh padaku," gerutu Zoya, ibu Xavier.

Nenek Xavier tersenyum dengan lembut. "Sudahlah, tidak perlu dengarkan ibumu," kata wanita tua kepada Xavier lalu menatap Andrea. "Jadi, siapa nama gadis ini?"

"Namanya Andrea Bougenville," jawab Xavier.

"Oh, nama yang indah. Aku neneknya Xavier, kau boleh memanggilku Carlina dan dia suamiku, Adrick Xarxas."

Andrea tidak memedulikan aturan tidak masuk akal Xavier yang melarangnya berbicara, Andrea melemparkan senyum manis dan mengangguk kecil untuk menjaga kesopanannya.

"Senang berkenalan dengan kalian," kata Andrea.

Xavier berdehem. "Baiklah, karena acara perkenalan sudah selesai maka kami akan pulang."

Zoya yang tidak memperkenalkan diri berdiri. "Jangan membuatku marah untuk ke dua kalinya, Xavier. Acara perkenalan ini belum selesai."

Andrea menegang. Sialan, pikirnya. Sepertinya apa yang dikatakan oleh pelayan di rumah Xavier memang benar, Zoya adalah pribadi yang rumit.

"Ma, kami lelah ingin beristirahat," kata Xavier.

"Juru masak sudah menyiapkan makan malam untukmu, dan kurasa...." Zoya menatap Andrea dengan sedikit sinis. "Kami perlu sedikit mengobrol dengan calon istrimu."

Andrea menelan ludah, ia tidak memiliki persiapan apa pun untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan dilontarkan oleh keluarga Xavier.

"Baiklah," ucap Xavier dengan malas lalu membawa Andrea menuju ruang makan.

Keenam orang itu lalu duduk mengitari meja makan yang di atasnya tersaji beragam makanan dari daging dan sayuran segar. Tetapi, sesuatu menggelitik di benak Andrea, ia penasaran kenapa ayah Xavier tidak juga muncul.

"Apa kau bisa cara menggunakan sendok dan garpu?" bisik Xavier membuyarkan pikiran Andrea.

Andrea mengerjap-ngerjapkan matanya, sendok dan garpu di depannya tidak seperti yang biasa digunakan di rumah maupun di asrama. Dari sebelah kiri terdapat serbet, tiga buah garpu berbeda ukuran, satu buah piring, tiga buah pisau berbeda jenis, sendok, dan garpu berukuran kecil. Belum lagi di depan barisan alat-alat itu terdapat piring kecil, sendok dan garpu dan beberapa buah mangkuk yang berlainan ukuran.

Dari pada berpura-pura mengetahuinya, Andrea memilih menatap Xavier dengan tatapan polos lalu menggeleng lemah.

"Nona Bougenville, kau besar di panti asuhan lalu kau sekarang tinggal di asrama sekolahmu. Mungkin kau tidak familier dengan alat-alat makan di depanmu, jangan sungkan jika kau meminta bantuanku," kata Jasmine dengan nada teramat lembut.

Ternyata Jasmine di samping licik juga memiliki mulut yang manis, dan pandai berakting. Oscar berutang penghargaan pada kakak tirinya itu, pikir Andrea.

"Jadi, kau tumbuh di panti asuhan?" tanya Carlina.

"Ya. Dia tumbuh di panti asuhan dan tidak ada yang mengadopsi," jawab Xavier.

Lebih baik begitu dari pada memiliki ibu dan kakak tiri yang kejam, lebih baik dikenal sebagai anak yatim-piatu, pikir Andrea.

"Jadi, di mana kalian berkenalan?" tanya Carlina.

"Kebetulan akulah yang mengenalkan Andrea pada Xavier," ucap Jasmine dan diangguki oleh Xavier.

Benar-benar pasangan kejam dan penuh sandiwara, pikir Andrea. Seharusnya mereka berdua menjadi aktor saja dibandingkan menjadi bos dan sekretaris sekaligus pasangan. Atau menjadi pengarang naskah dan produser film.

"Jasmine, kau selalu memiliki ide cemerlang. Tidak salah Xavier menempatkanmu sebagai salah satu orang kepercayaannya," puji Zoya.

Sementara Andrea ingin muntah mendengar ucapan Zoya, bisa-bisanya satu keluarga dimanipulasi oleh kakak tirinya itu.

Bersambung....

Jangan lupa untuk kasih bintang dan komentar.

Terima kasih dan salam manis dari Cherry yang manis.

😊🍒🌸

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
kak rose
nie si xavier sm jasmine minta di sleding nih...gumush aku pen jambak rambut jasmine...#eeh koq jd kebawa esosi....wkwkwkw
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • THE JERK IN LOVE    End

    ENDAndrea melepaskan sepasang anting berlian yang melekat di telinganya, ia baru saja selesai melakukan foto untuk praweding yang bertemakan foto outdoor. Meskipun tema foto adalah outdoor sebenarnya Xavier dan Andrea mengambil foto tersebut di taman mansion tempat tinggal mereka. Menurut Andrea pengambilan foto di taman kediaman mereka lebih menghemat waktu sehingga ia dan Xavier tidak harus menyisihkan banyak waktu hanya untuk mendapatkan beberapa jepretan foto. “Apa kau perlu bantuanku?” tanya Xavier seraya memasukkan ponsel ke dalam saku celananya lalu melangkah mendekati Andrea. Ia baru saja selesai berbicara dengan sekretarisnya. Andrea tersenyum. “Bukankah kau harus segera pergi ke kantor?” “Masih ada empat puluh lima menit lagi sebelum pertemuan.” “Kau seharusnya memberikan contoh sebagai bos yang baik,” kata Andrea dan menatap Xavier dengan tatapan menggoda.“Aku lebih senang bersama istriku dibanding datang lebih awal untuk rapat yang membosankan itu.” Xavier menarik pi

  • THE JERK IN LOVE    37. Fakta Terkuak

    Chapter 37Fakta yang TerkuakXavier tidak menggubris pertanyaan Jasmine, ia melangkah melewati Jasmine menghampiri Andrea kemudian mengulurkan tangannya kepada Andrea.“Ayo pulang,” kata Xavier dengan begitu tenang.Andrea terlihat ragu-ragu, tetapi akhirnya menerima uluran tangan Xavier dan mereka pun berjalan melewati Jasmine yang masih berdiri terpaku di tempatnya. Tiba-tiba Xavier berhenti. “Jasmine, kuharap kau tahu posisimu,” kata Xavier dengan nada sangat dingin. “Di antara kita tidak pernah ada hubungan apa pun selain urusan pekerjaan.” “Aku tidak mengerti maksudmu,” kata Jasmine dengan sangat tenang.“Aku mendengar semua percakapan kalian tadi.” “Aku tidak bermaksud buruk, aku hanya bermaksud untuk melindungimu.” “Aku bisa menjaga diriku.”“Semua yang kulakukan adalah untuk melindungimu dari wanita yang mungkin hanya mengincar kekayaanmu saja.”“Kau tidak perlu mengkhawatirkan itu,” kata Xavier Lalu kembali melangkah meninggalkan Jasmine. Mereka menuju pintu keluar rest

  • THE JERK IN LOVE    36. mencintai Istriku

    Chapter 36Mencintai IstrikuAndrea berdiri di samping Xavier, menggamit lengan pria itu memasuki pesta di sebuah restoran di tengah kota Los Angeles. Ia mengenakan gaun berwarna hitam panjang dengan potongan leher asimetris dari desainer ternama, Andrea memilih gaun itu karena menimbang modelnya tidak terlalu terbuka di bagian leher.Baru saja mereka tiba di dalam ruangan VIP restoran, pandangan Andrea tertuju pada Jasmine yang duduk di samping seorang pria tua. Andrea menebak pria itu adalah tuan Lane, ayah Jasmine. Di ruangan itu ada empat orang, seorang pria berambut putih bangkit dari duduknya menyambut kedatangan Xavier dengan ramah. Pria itu adalah rekan bisnis yang Xavier maksud dan seorang wanita seusia Jasmine yang juga berada di sana mungkin putrinya, terlihat dari penampilannya yang mengenakan pakaian yang tidak sederhana dan tidak juga formal. “Silakan duduk, Tuan Muda Xarxas,” kata Mr. Sheldon, pria berambut putih dan Xavier menarik sebuah kursi di samping Jasmine untu

  • THE JERK IN LOVE    35. Sebuah Fakta

    Chapter 35Sebuah Fakta Andrea berdiri di balkon rumah sakit seraya berpikir jika analisa Sarah pastilah salah, ia tidak mungkin jatuh cinta pada Xavier meskipun ia tidak menampik jika Xavier memiliki paras rupawan dan daya tarik yang luar biasa. Wanita mana yang bisa menolak daya tarik Xavier? Apalagi di samping memiliki wajah rupawan Xavier juga pewaris satu-satunya kekayaan keluarga Xarxas yang menjadi nilai plus bagi pria itu. Andrea mencoba berpikir jernih. Xavier adalah pria yang bekerja sama dengan Jasmine, pria yang membuatnya terjerat dalam pernikahan yang tidak direncanakan, dan ingin membuatnya menjadi mesin pencetak anak untuk keluarga Xarsas sehingga dengan kesadaran itu sangat mustahil menurut Andrea kalau dirinya sampai jatuh cinta pada Xavier. Jika dirinya dan Xavier begitu akrab dan intim, menurutnya itu adalah hal yang mengalir begitu saja karena telah terbiasa dengan keberadaan satu sama lain selama ini. Tetapi, benarkah murni karena terbiasa dengan keberadaan Xa

  • THE JERK IN LOVE    34. Jatuh Cinta

    Chapter 34Jatuh Cinta Andrea terkejut manakala mendapati ibunya, Lilian Lane berdiri di depan konter ruangan staf kesehatan. “Andrea, bisa kita bicara sebentar?” kata Lilian. Andre menyapukan pandangan ke sekitar dan beberapa orang perawat ada di sana, ingin sekali mengusir Lilian tetapi seperti mustahil hingga akhirnya Andrea mengangguk dan menyusul langkah Lilian. “Bagaimana kabarmu, Sayang?” tanya Lilian ketika mereka tiba di pojok lorong yang sepi. “Ada apa?” tanya Andrea malas. Ia menduga kedatangan ibunya ada kaitannya dengan Jasmine. Lilian tersenyum menatap Andrea. “Bagaimana hubunganmu dengan Xavier?” “Hubunganku dan Xavier cukup baik.” “Baguslah, dan kuharap kalian tidak perlu bercerai.” “Kau sudah pernah mengatakannya.” “Aku serius,” kata Lilian sembari memindahkan tas di tangan kirinya ke tangan kanan.Andrea menatap ibunya dan tas mahalnya lalu tersenyum sinis. “Demi kepentinganmu? Kau tidak akan mendapatkan apa-apa dari ini. jangan bermimpi.” “Aku memang bers

  • THE JERK IN LOVE    33. Ciuman rasa Kopi

    Chapter 33Ciuman Rasa Kopi Andrea tidak mengejawantahkan perintah Xavier, ia justru membalas tatapan Xavier, sementara debaran di jantungnya semakin kuat. Rasa hangat melingkupinya, getaran-getaran aneh menjalari seluruh tubuhnya bagaikan sengatan listrik. Ia belum pernah merasakan perasaan aneh seperti itu sebelumnya, terhadap siapa pun. Apakah karena jaraknya terlalu dekat dengan Xavier sehingga perasaan asing itu muncul? Andrea berusaha menemukan jawabannya secepat mungkin tetapi ia tidak mendapatkannya hingga bibir Xavier telah mendarat di bibirnya dan ia menerima ciuman Xavier. Membalasnya seperti Xavier menciuminya.Andrea perlahan menutup matanya, menikmati ciuman Xavier yang beraroma kopi. Tangannya mencengkeram kaus yang Xavier kenakan saat lidah Xavier membelai lidahnya, kenikmatan menjalari tubuhnya. Andrea semakin kuat mencengkeram kaus yang dikenakan Xavier.Sementara Xavier menahan tengkuk Andrea dengan satu tangannya lalu memindahkan satu tangan Andrea ke pinggangnya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status