Home / Romansa / THE JERK IN LOVE / 5. Pria Angkuh

Share

5. Pria Angkuh

last update Last Updated: 2023-05-12 22:16:25

Chapter 5

Pria Angkuh

Tatapan Xavier begitu dingin pada Andrea yang sedang menuruni tangga dengan hati-hati dan pria itu bersumpah di dalam benaknya tidak akan melepaskan wanita yang begitu berani menghinanya.

Bagaimana jika kabar seorang Xavier Xarxas yang memiliki segalanya ditinggalkan mempelai wanitanya tersebar? Reputasinya sebagai pria angkuh yang tidak pernah bisa didekati oleh wanita di California akan hancur.

Sementara Andrea merasakan tatapan dingin Xavier terasa menembus jantungnya bahkan merasakan nyeri di tulangnya hingga langkah kakinya menuruni tangga menjadi semakin berat.

"Kapan terakhir kali kau memakan kacang?" tanya Xavier seraya bangkit dari sofa ketika Andrea berada di anak tangga.

Seperti tidak ada pertanyaan lain, pikir Andrea dan ia juga tidak ingat kapan terakhir makan kacang. Yang ia ingat hanya tidak diizinkan makan kacang selama menjadi istri Xavier.

"Mungkin beberapa hari yang lalu," jawab Andrea secara acak.

Pelayan yang melayani Andrea mendekati tangga dan mengulur-ulur tangannya kepada Andrea membantunya turun lalu berkata, "Tuan, apa perlu kusemprotkan desinfektan pada Nyonya?"

Xavier menatap Andrea dari atas hingga ke bawah dengan ekspresi datar. Tetapi, meskipun wajah dan postur tubuh Andrea cukup menawan di matanya bukan berarti itu menurunkan kewaspadaannya.

Xavier adalah orang yang gila kebersihan sejak kecil. Ia selalu waspada terhadap siapa pun yang mungkin membuatnya dalam bahaya. Namun, bukan bahaya secara harfiah. Di mana pun dan kapan pun, selain di tempat tinggal dan kantor, setiap benda yang akan disentuh olehnya harus dibersihkan terlebih dahulu oleh pengawalnya yang jumlahnya tidak sedikit. Ia juga menjaga jarak saat bicara dengan orang lain karena khawatir terkontaminasi kuman dari lawan bicaranya.

"Ya. Semprotkan dan deteksi kebersihannya," sahut Xavier.

Sementara Andrea melotot. Tidak senang dengan perlakuan itu. "Aku sudah dimandikan oleh pelayanmu, apa masih kurang?"

Mata Xavier menyipit menatap Andrea. "Setelah melarikan diri, kau masih punya nyali untuk bicara padaku, ya?"

Kabur dan mengatai Xavier pria tua yang mesum, Andrea menyadari ketololannya. Ia lalu berdehem pelan. "Itu karena...."

"Singkirkan kuman-kuman darinya," potong Xavier lalu dengan malas menjauh seraya memasukkan telapak tangannya ke dalam saku celananya.

"Hentikan! Aku ini mahasiswa kedokteran! Kalian pikir aku tidak mengerti kebersihan?" gerutu Andrea kepada pelayan yang sedang menyemprotkan cairan desinfektan kepadanya lalu berlari menyusul Xavier.

Mereka mengendarai sebuah Maserati, suasana cukup canggung. Xavier duduk dengan santai seraya memangku tabloid yang tidak dibuka halamannya sementara Andrea tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ia merasa sangat bosan di dalam mobil itu.

Tiba-tiba Xavier berkata, "Di tempat yang akan kita datangi nanti, kuperingatkan kau untuk tidak berbicara dengan siapa pun."

"Lalu, bagaimana jika ada orang bertanya padaku? Apa aku juga harus tetap diam?" tanya Andrea dengan sedikit ketus.

"Kau hanya tinggal menurut apa kataku," ucap Xavier dengan nada dingin. "Ingat kontrak kita, kau hanya harus menjadi istriku beberapa bulan sampai kau melahirkan anakku."

"Tapi, kita belum menikah, seharusnya kontrak itu belum berlaku."

"Oh. Jadi, kau ingin sekali segera menjadi istriku, ya?" sinis Xavier dibarengi senyum mengejek.

Siapa yang dapat menolak pesona Xavier Xarxas. Di samping memiliki wajah yang rupawan dengan rahang yang tegas, alis yang lebat, dan bola mata yang menawan, menjadi istri Xavier Xarxas pastinya menjadi keinginan wanita kebanyakan termasuk dirinya.

Wanita yang menjadi istri Xavier Xarxas pastinya tidak perlu lagi bersusah payah bekerja karena harta kekayaan yang akan diwarisi Xavier Xarxas mungkin cukup untuk membiayai kehidupan tujuh generasi. Sayangnya dirinya tidak semujur itu, dirinya hanya akan dijadikan alat berkembang biak.

Mereka tiba di sebuah mansion yang besarnya melebihi tempat yang baru saja ia tinggalkan dan Andrea tidak berani bertanya untuk apa mereka ke tempat itu. Hanya bisa menebak mungkin Xavier mau memamerkan rumahnya yang lain.

Sopir keluar dari mobil lalu membukakan pintu untuk Xavier, sementara Andrea membuka pintu mobil sendiri lalu ia menghampiri Xavier dan pria itu memberikan kode pada Andrea untuk menggandeng sikunya tetapi Andrea tidak merespon.

"Apa ini juga rumahmu?" tanya Andrea.

Xavier tersenyum miring dan merasa jengkel karena Andrea tidak menggamit lengannya. Dari mana Jasmine mendapatkan wanita lugu seperti itu, pikirnya.

"Ini rumah orang tuaku."

Matilah dirinya! Dia baru saja melakukan kesalahan dan sekarang harus menghadapi orang tua Xavier. Andrea merasakan kepanikan.

"X-xavier, aku...."

"Jangan bicara lagi, gandeng lenganku," potong Xavier.

Andrea hampir gemetaran, jika beberapa menit yang lalu ia merasa sanggup menghadapi kemarahan keluarga Xarxas, sepertinya tidak untuk sekarang. Ia dengan linglung mengangguk lalu dengan hati-hati menggamit lengan Xavier, dari jarak yang begitu dekat Andrea dapat merasakan aroma parfum Xavier. Pria itu beraroma kayu-kayuan dan rempah. Pasti parfum mahal, pikir Andrea dan jantungnya berdenyut lebih cepat.

"Ingat pesanku untuk tidak berbicara dengan siapa pun," lanjut Xavier dengan nada dingin. "Apa kau mendengar?"

"Iya. Kau tidak perlu terus-menerus mengingatkanku, aku bisa menjaga mulutku, oke?" jawab Andrea dengan nada jengkel.

"Aku tidak suka wanita yang banyak bicara dan tidak patuh."

Andrea mencebikkan bibirnya. Tidak menyukai kacang, tidak menyukai wanita cerewet, sepertinya tidak ada yang disukai Xavier Xarxas, pikir Andrea.

Bersambung....

Jangan lupa untuk tinggalkan komentar dan rate.

Terima kasih dan salam manis dari Cherry yang manis.

😚😊🍒🌸

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Santi Triyana
asam uratkah si xavier tdk suka kacang
goodnovel comment avatar
kak rose
hahaha...ayo andrea, qt bwt xavier bucin ke kamu
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • THE JERK IN LOVE    End

    ENDAndrea melepaskan sepasang anting berlian yang melekat di telinganya, ia baru saja selesai melakukan foto untuk praweding yang bertemakan foto outdoor. Meskipun tema foto adalah outdoor sebenarnya Xavier dan Andrea mengambil foto tersebut di taman mansion tempat tinggal mereka. Menurut Andrea pengambilan foto di taman kediaman mereka lebih menghemat waktu sehingga ia dan Xavier tidak harus menyisihkan banyak waktu hanya untuk mendapatkan beberapa jepretan foto. “Apa kau perlu bantuanku?” tanya Xavier seraya memasukkan ponsel ke dalam saku celananya lalu melangkah mendekati Andrea. Ia baru saja selesai berbicara dengan sekretarisnya. Andrea tersenyum. “Bukankah kau harus segera pergi ke kantor?” “Masih ada empat puluh lima menit lagi sebelum pertemuan.” “Kau seharusnya memberikan contoh sebagai bos yang baik,” kata Andrea dan menatap Xavier dengan tatapan menggoda.“Aku lebih senang bersama istriku dibanding datang lebih awal untuk rapat yang membosankan itu.” Xavier menarik pi

  • THE JERK IN LOVE    37. Fakta Terkuak

    Chapter 37Fakta yang TerkuakXavier tidak menggubris pertanyaan Jasmine, ia melangkah melewati Jasmine menghampiri Andrea kemudian mengulurkan tangannya kepada Andrea.“Ayo pulang,” kata Xavier dengan begitu tenang.Andrea terlihat ragu-ragu, tetapi akhirnya menerima uluran tangan Xavier dan mereka pun berjalan melewati Jasmine yang masih berdiri terpaku di tempatnya. Tiba-tiba Xavier berhenti. “Jasmine, kuharap kau tahu posisimu,” kata Xavier dengan nada sangat dingin. “Di antara kita tidak pernah ada hubungan apa pun selain urusan pekerjaan.” “Aku tidak mengerti maksudmu,” kata Jasmine dengan sangat tenang.“Aku mendengar semua percakapan kalian tadi.” “Aku tidak bermaksud buruk, aku hanya bermaksud untuk melindungimu.” “Aku bisa menjaga diriku.”“Semua yang kulakukan adalah untuk melindungimu dari wanita yang mungkin hanya mengincar kekayaanmu saja.”“Kau tidak perlu mengkhawatirkan itu,” kata Xavier Lalu kembali melangkah meninggalkan Jasmine. Mereka menuju pintu keluar rest

  • THE JERK IN LOVE    36. mencintai Istriku

    Chapter 36Mencintai IstrikuAndrea berdiri di samping Xavier, menggamit lengan pria itu memasuki pesta di sebuah restoran di tengah kota Los Angeles. Ia mengenakan gaun berwarna hitam panjang dengan potongan leher asimetris dari desainer ternama, Andrea memilih gaun itu karena menimbang modelnya tidak terlalu terbuka di bagian leher.Baru saja mereka tiba di dalam ruangan VIP restoran, pandangan Andrea tertuju pada Jasmine yang duduk di samping seorang pria tua. Andrea menebak pria itu adalah tuan Lane, ayah Jasmine. Di ruangan itu ada empat orang, seorang pria berambut putih bangkit dari duduknya menyambut kedatangan Xavier dengan ramah. Pria itu adalah rekan bisnis yang Xavier maksud dan seorang wanita seusia Jasmine yang juga berada di sana mungkin putrinya, terlihat dari penampilannya yang mengenakan pakaian yang tidak sederhana dan tidak juga formal. “Silakan duduk, Tuan Muda Xarxas,” kata Mr. Sheldon, pria berambut putih dan Xavier menarik sebuah kursi di samping Jasmine untu

  • THE JERK IN LOVE    35. Sebuah Fakta

    Chapter 35Sebuah Fakta Andrea berdiri di balkon rumah sakit seraya berpikir jika analisa Sarah pastilah salah, ia tidak mungkin jatuh cinta pada Xavier meskipun ia tidak menampik jika Xavier memiliki paras rupawan dan daya tarik yang luar biasa. Wanita mana yang bisa menolak daya tarik Xavier? Apalagi di samping memiliki wajah rupawan Xavier juga pewaris satu-satunya kekayaan keluarga Xarxas yang menjadi nilai plus bagi pria itu. Andrea mencoba berpikir jernih. Xavier adalah pria yang bekerja sama dengan Jasmine, pria yang membuatnya terjerat dalam pernikahan yang tidak direncanakan, dan ingin membuatnya menjadi mesin pencetak anak untuk keluarga Xarsas sehingga dengan kesadaran itu sangat mustahil menurut Andrea kalau dirinya sampai jatuh cinta pada Xavier. Jika dirinya dan Xavier begitu akrab dan intim, menurutnya itu adalah hal yang mengalir begitu saja karena telah terbiasa dengan keberadaan satu sama lain selama ini. Tetapi, benarkah murni karena terbiasa dengan keberadaan Xa

  • THE JERK IN LOVE    34. Jatuh Cinta

    Chapter 34Jatuh Cinta Andrea terkejut manakala mendapati ibunya, Lilian Lane berdiri di depan konter ruangan staf kesehatan. “Andrea, bisa kita bicara sebentar?” kata Lilian. Andre menyapukan pandangan ke sekitar dan beberapa orang perawat ada di sana, ingin sekali mengusir Lilian tetapi seperti mustahil hingga akhirnya Andrea mengangguk dan menyusul langkah Lilian. “Bagaimana kabarmu, Sayang?” tanya Lilian ketika mereka tiba di pojok lorong yang sepi. “Ada apa?” tanya Andrea malas. Ia menduga kedatangan ibunya ada kaitannya dengan Jasmine. Lilian tersenyum menatap Andrea. “Bagaimana hubunganmu dengan Xavier?” “Hubunganku dan Xavier cukup baik.” “Baguslah, dan kuharap kalian tidak perlu bercerai.” “Kau sudah pernah mengatakannya.” “Aku serius,” kata Lilian sembari memindahkan tas di tangan kirinya ke tangan kanan.Andrea menatap ibunya dan tas mahalnya lalu tersenyum sinis. “Demi kepentinganmu? Kau tidak akan mendapatkan apa-apa dari ini. jangan bermimpi.” “Aku memang bers

  • THE JERK IN LOVE    33. Ciuman rasa Kopi

    Chapter 33Ciuman Rasa Kopi Andrea tidak mengejawantahkan perintah Xavier, ia justru membalas tatapan Xavier, sementara debaran di jantungnya semakin kuat. Rasa hangat melingkupinya, getaran-getaran aneh menjalari seluruh tubuhnya bagaikan sengatan listrik. Ia belum pernah merasakan perasaan aneh seperti itu sebelumnya, terhadap siapa pun. Apakah karena jaraknya terlalu dekat dengan Xavier sehingga perasaan asing itu muncul? Andrea berusaha menemukan jawabannya secepat mungkin tetapi ia tidak mendapatkannya hingga bibir Xavier telah mendarat di bibirnya dan ia menerima ciuman Xavier. Membalasnya seperti Xavier menciuminya.Andrea perlahan menutup matanya, menikmati ciuman Xavier yang beraroma kopi. Tangannya mencengkeram kaus yang Xavier kenakan saat lidah Xavier membelai lidahnya, kenikmatan menjalari tubuhnya. Andrea semakin kuat mencengkeram kaus yang dikenakan Xavier.Sementara Xavier menahan tengkuk Andrea dengan satu tangannya lalu memindahkan satu tangan Andrea ke pinggangnya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status