THE VAMPIRE'S FIRST LOVE

THE VAMPIRE'S FIRST LOVE

last updateLast Updated : 2023-01-11
By:  JMCOngoing
Language: English
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
3Chapters
1.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Arra, a young girl from the city was forced to live with her estranged father in a far away place after her mother passed away. She never thought that her life would be changed in her new environment. She meets the two popular and handsome students in her new school, the playful Cliff Aragon and the serious student and mysterious Shan Lark. These guys' family hated each other for decades that's why they can't get along. Cliff and Shan befriend her with their own purposes but only one goal, and that is to kill her. One is to avoid a big catasthrope that possibly happens in the future that could bring down his family while the other one is to make sure that this catasthrope will surely happen that could benefits his family after killing her. But what if these two guys would not fulfill their missions but instead falls for Arra and protects her from possible danger? Who would Arra choose to love among these two guys and be together at the end? How will she copes once she knows her real identity?

View More

Chapter 1

Chapter 1

"Bu Adeline, kamu yakin mau batalkan tempat pernikahan yang kamu pesan sebelumnya?"

Ujung jari Adeline yang memegang ponsel sedikit mengerat, tetapi tidak terdengar emosi dalam suaranya saat menjawab, "Emm, yakin."

"Baiklah, aku mengerti. Kalau begitu, aku akan bantu kamu membatalkannya."

"Terima kasih."

Setelah mengakhiri telepon, Adeline melepas cincin pertunangan di jari manisnya dan meletakkannya di atas meja. Kemudian, dia bangkit dan berjalan pergi dengan menyeret kopernya.

...

Setengah bulan yang lalu.

Menjelang senja, Adeline Thomas baru menyelesaikan sebuah sidang. Hal pertama yang dilakukannya setelah meninggalkan pengadilan adalah menyalakan ponselnya.

Adeline masuk ke LINE, lalu melihat kotak obrolan yang disematkannya di paling atas. Dia telah mengirim puluhan pesan, tetapi pihak lain tidak membalas satu pun pesannya.

Sejak mereka bertengkar tentang model undangan pernikahan bulan lalu, Kaivan Liangga langsung pergi melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri keesokan harinya. Berapa banyak pun pesan yang Adeline kirim untuk meminta berbaikan selama sebulan ini, Kaivan mengabaikan semuanya.

Dalam hubungan ini, Adeline sudah sangat merendahkan diri. Akan tetapi, dia tetap tidak mampu membuat Kaivan berpaling.

Carissa Soranda, temannya Adeline itu sudah tidak tahan melihat keadaan ini dan menyindirnya. Adeline menangani banyak kasus perceraian setiap tahun dan bertemu begitu banyak pria berengsek, tetapi tetap saja jatuh cinta pada Kaivan tanpa bisa melihat jelas sifat aslinya.

Sebenarnya, Adeline bukannya tidak dapat melihat jelas, melainkan merasa tidak rela. Dia tidak rela dua orang yang pernah begitu saling mencintai malah berakhir menjadi pasangan yang terlihat harmonis di permukaan, tetapi sebenarnya sudah saling merasa jenuh.

Adeline juga sulit merelakan ... Kaivan. Setelah bersama selama delapan tahun, dia lupa seperti apa dirinya sebelum bersama dengan Kaivan, juga tidak tahu bagaimana dirinya bisa membiasakan diri hidup tanpa Kaivan.

Ketika sedang mengetik sesuatu dan hendak bertanya kapan Kaivan akan kembali, sebuah notifikasi tiba-tiba muncul di ponselnya. Kaivan telah memperbarui media sosialnya. Dia memosting foto pemandangan laut yang sederhana, tetapi Adeline langsung mengenali tempatnya. Itu adalah Maldiva, tempat yang sudah entah berapa kali dia katakan ingin dikunjunginya bersama Kaivan.

Gerakan jarinya pun terhenti. Tepat ketika dia hendak kembali ke kotak obrolan, tiba-tiba masuk pesan dari Carissa. Adeline pun mengkliknya secara refleks. Itu ternyata adalah tangkapan layar dari postingan Lesya Sandir di media Sosial.

Foto pemandangan laut itu sama dengan yang diposting Kaivan, tetapi ada tambahan satu baris teks.

[ Aku cuma ngeluh perjalanan bisnis kali ini terlalu melelahkan dan dia langsung mengajakku berlibur ke Maldiva! ]

Kaivan pasti tahu jelas apa arti Maldiva bagi Adeline. Meskipun Adeline sudah berulang kali menyebutnya, Kaivan selalu mengatakan bahwa dirinya sibuk. Namun, dia malah membawa wanita lain pergi ke tempat tersebut.

Adeline mengerjap dan air matanya tiba-tiba jatuh. Dia merasa seperti ada angin dingin yang memenuhi hatinya. Selanjutnya, datanglah telepon dari Carissa.

"Lesya benar-benar kegatelan! Dia tahu kamu dan Kaivan akan segera menikah, tapi dia malah sengaja posting foto yang sama dengan Kaivan untuk buat kamu sakit hati! Kaivan juga sama parahnya! Kenapa dia harus pergi ke Maldiva padahal masih ada tempat lain? Memangnya dia nggak tahu kamu selalu pengen pergi ke sana bersamanya? Sudah delapan tahun, meski pakai jalan kaki, kalian pasti juga sudah sampai!"

"Dia dan Lesya begitu terang-terangan, sedangkan kamu sudah diselingkuhi selama tiga tahun. Memangnya kamu masih mau menikahinya dan diselingkuhi seumur hidupmu?" tanya Carissa.

Adeline merasakan kegetiran dalam hatinya. Dia mengerti apa yang dikatakan Carissa, tetapi mereka telah bersama selama delapan tahun dan akan menikah kira-kira sebulan lagi. Dia tidak mau menyerah. Dia ingin mencoba sekali lagi. Jika hasilnya masih belum memuaskan, dia akan menerima nasibnya.

"Rissa, hari Sabtu ini, kita mau coba gaun pengantin dan gaun pengiring pengantin. Jangan lupa datang."

Suasana di ujung telepon tiba-tiba menjadi hening. Kemudian, Carissa mengumpat dan menutup telepon. Jika dia lanjut berbicara, dia takut akan dibuat mati kesal oleh Adeline.

Dalam beberapa tahun terakhir, semua orang bisa melihat hati Kaivan telah berubah, tetapi Adeline masih saja keras kepala dan tidak mau menyerah. Dia percaya bahwa Kaivan akan berpaling suatu hari nanti.

Masih ada yang belum diceritakan Carissa kepada Adeline. Sebenarnya, bukan hanya sekali dia tidak sengaja melihat Kaivan membawa wanita yang berbeda-beda ke hotel.

Kepribadian Kaivan sudah memburuk sejak lama dan hatinya tidak lagi dipenuhi dengan Adeline. Dia telah sepenuhnya berubah menjadi pria berengsek. Bajingan seperti itu seharusnya ditabrak mobil dan menjadi impoten seumur hidup!

Malam harinya, Adeline tidak bisa tidur nyenyak. Dia mimpi buruk beberapa kali berturut-turut dan baru tertidur menjelang fajar. Baru saja dia tidur sejenak, terdengar kunci sidik jari terbuka dari pintu.

Adeline membuka matanya dan langsung duduk. Kemudian, dia melihat Kaivan membuka pintu dan menyeret masuk kopernya. Wajahnya terlihat lelah dan muram, tetapi bekas lipstik di kerah baju dan goresan samar di dadanya tidak luput dari pengamatan Adeline.

Tangan Adeline yang memegang selimut tiba-tiba menegang. Dia merasa seperti ada es yang disematkan ke dalam hatinya. Rasa dingin itu membuatnya merasa kesakitan.

Melihat Adeline terbangun, Kaivan mengangkat alisnya. "Aku membangunkanmu?"

Saat berbicara, dia sudah menyeret kopernya ke depan lemari. Kemudian, dia membuka lemari dan mulai mencari pakaian.

Adeline menarik napas dalam-dalam, lalu menatap punggungnya dan bertanya, "Kamu bawa Lesya ke Maldiva?"

Gerakan Kaivan yang mengambil kemeja terhenti sejenak. Dia berbalik, mengangkat alisnya, dan tersenyum pada Adeline. "Kenapa? Kalau kamu mau, kita bisa bulan madu di sana."

Mendengar nada sarkasme Kaivan, wajah Adeline pun memucat.

"Kamu tahu seberapa pengen aku pergi ke Maldiva."

"Karena kamu pengen pergi, jadi Lesya nggak boleh pergi?"

"Bukan itu maksudku, aku mau ...." (Pergi bersamamu.)

Sebelum Adeline selesai berbicara, Kaivan menyela dengan tidak sabar, "Sudahlah, aku baru saja kembali dari perjalanan bisnis dan sangat capek. Aku nggak ingin bertengkar denganmu."

Kaivan berbalik dengan dingin, lalu berjalan ke kamar mandi dan membanting pintu dengan kuat. Pandangan Adeline pun terhalang.

Adeline menunduk dan menatap ujung jarinya yang putih. Seulas senyum pahit muncul di wajahnya. Dulu, Kaivan masih bisa berdebat dengannya. Sekarang, dia bahkan malas untuk berdebat.

Ketika Kaivan keluar dari kamar mandi, Adeline telah berganti pakaian dan selesai menyikat gigi serta mencuci wajah. Dia sedang duduk di depan meja rias dan memoles lipstik di depan cermin.

Hari ini, Adeline mengenakan gaun beludru berwarna hijau tua. Rambut panjangnya yang mencapai pinggang digerai, dan riasan wajahnya sangat indah. Dia begitu cantik hingga orang-orang nyaris tidak bisa mengalihkan pandangan darinya.

Kaivan hanya meliriknya sebelum mengalihkan pandangan dengan tenang.

Saat Kaivan hendak pergi, Adeline mengingatkannya dengan tenang, "Hari Sabtu ini, kita ada jadwal coba gaun pengantin. Aku harap kamu nggak terlambat lagi."

Adeline paling benci orang yang tidak tepat waktu. Salah satu alasan dia setuju untuk bersama Kaivan adalah karena Kaivan selalu tepat waktu. Namun, sejak hati Kaivan berubah, dia berulang kali mengingkari janjinya demi perempuan lain.

Kaivan tersenyum penuh ejekan. "Tenang saja, aku nggak akan terlambat."

Seusai berbicara, ponselnya pun berdering. Entah sengaja atau tidak, dia menyalakan speaker dan suara Lesya yang merdu terdengar dari ujung telepon.

"Pak Kaivan, kamu terlalu liar kemarin. Aku masih kesakitan sampai sekarang. Kamu harus tanggung jawab!"
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Welcome to GoodNovel world of fiction. If you like this novel, or you are an idealist hoping to explore a perfect world, and also want to become an original novel author online to increase income, you can join our family to read or create various types of books, such as romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel and so on. If you are a reader, high quality novels can be selected here. If you are an author, you can obtain more inspiration from others to create more brilliant works, what's more, your works on our platform will catch more attention and win more admiration from readers.

Comments

No Comments
3 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status