Beranda / Young Adult / TO GET HER / 63. Transaksional

Share

63. Transaksional

Penulis: Cherry Blossom
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-13 22:25:49

Chapter 63

Transaksional

Marcello melangkah dengan sangat santai menghampiri Maximilian de Navaro, saudara sepupunya sekaligus putra mahkota Spanyol yang bersedekap sembari menyandarkan punggungnya pada dinding di dekat tangga dan tatapannya datar tertuju padanya.

“Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Marcello.

"Seharusnya aku yang bertanya, apa yang kau lakukan di gudang bawah tanah?" jawab Max kemudian tersenyum miring, seperti mengejek.

"Apa Paman dan Bibi sudah datang?" tanya Marcello, menanyakan orang tua Max.

Sebagai bagian dari keluarga kerajaan, meskipun tidak tercatat secara resmi, tetapi Marcello dan keluarganya tetap mengikuti protokol kerajaan. Salah satunya adalah anggota keluarga tidak diperbolehkan datang bersamaan, mereka datang secara acak dan terpisah-pisah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan misalnya kecelakaan di perjalanan.

"Mereka dijadwalkan datang sebelum jamuan malam Natal dimulai," jawab Max dan Marcello mengangguk-angguk pelan.

Max, begitu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
CEMONG SI PERSIA
kereeennnb
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • TO GET HER   80. Aturan Khusus Keluarga Barron

    Chapter 80 Aturan Khusus Keluarga Barron Aneesa menghela napas seraya memandangi wajahnya di pantulan cermin, ia terlihat lelah dengan cekungan mata cukup dalam. Semalam ia tidak bisa tidur karena merasakan dilema, bahkan untuk pertama kalinya ia merasakan tidak ingin kembali ke Los Angeles. Noel berulang tahun, ia juga telah berjanji pada adiknya untuk merayakan tahun baru di Barcelona bersama keluarganya. Nyatanya sekarang ia berada di Los Angeles, sendirian karena orang tua Barron mengundangnya untuk makan malam. Aneesa telah dengan halus berusaha menolak undangan Barron, mengatakan jika hari ini di rumahnya juga ada acara makan malam untuk merayakan ulang tahun Noel.“Aku sudah menyiapkan pesawat pribadi untukmu besok, jadwalnya pukul satu dari Madrid,” kata Barron di telepon. Penolakan secara halusnya tidak digubris Barron dan ia terlalu enggan mengeluarkan energi untuk membantah Barron karena saat itu pikirannya sangat kacau. Ia tidak ingin mengecewakan Noel dan ingin berada

  • TO GET HER   79. Marcello Kecewa

    Chapter 79Marcello Kecewa Marcello tiba di kediaman Jessie, ibu tiri Aneesa dan mendapati bibinya terlihat murung. Marcello menebak ada sesuatu yang membuat bibinya tidak senang, ia pun mendekati Jessie yang sedang duduk di sofa ruang keluarga.“Di mana Noel?” tanya Marcello seraya meletakkan sebuah kotak yang dibungkus dengan kertas kado bergambar boneka berukuran besar ke atas sofa. Jessie menarik napas pelan dan menatap Marcello seolah memohon sesuatu. “Dia sedang merajuk, di kamarnya.” Jawaban bibinya membuat alis Marcello berkerut. “Merajuk? Hari ini adalah hari ulang tahunnya, bukankah seharusnya dia sangat gembira?” Tanggal dua puluh enam Desember adalah hari uang tahun Noel. Meskipun dilahirkan di keluarga yang berada dan ibu yang berdarah bangsawan Spanyol, tetapi ulang tahun di keluarga mereka selalu dirayakan dengan cara yang sangat sederhana. Tidak ada pesta mewah, hanya perayaan kecil seperti meniup lilin ulang tahun lalu memotong kue kemudian makan malam keluarga da

  • TO GET HER   78. Seperti Seorang Pelacur

    Chapter 78Seperti Seorang Pelacur Di rumah keluarga Barron, suasana di dalam rumah tampak seperti dekorasi majalah arsitektur. Jendela kaca besar, lantai marmer terang, dan seperti dikurasi sehingga suasana di sana bukan terkesan hangat melainkan sempurna. Pohon natal setinggi langit-langit berdiri di sudut ruang tamu dipenuhi ornamen emas menyampaikan status sosial, suara musik jazz mengalun pelan dari sepiker tersembunyi di seluruh ruangan. Tidak ada riuh, tidak ada teriakan anak kecil, tidak ada kekacauan. Semuanya elegan, halus, dan terkendali. Di meja makan besar, keluarga duduk dengan sangat rapi dan formal meskipun ini pagi hari Natal. Ayah Barron mengenakan setelan kasmir abu-abu, sementara ibunya mengenakan gaun merah marun dengan perhiasan berlian yang menonjol di tubuhnya. Dua kakak perempuan Barron mengenakan gaun yang elegan dan duduk dengan anggun, sementara kakak perempuan pertama Barron yang berbeda ibu dan sedang mengandung duduk di samping ayah mereka. Obrolan yan

  • TO GET HER   77. Menemukan Pria yang Setara

    Chapter 77Menemukan Pria yang Setara Aneesa meninggalkan pesawat kecil yang ditumpanginya dengan perasaan dongkol, penerbangan dari Ainsa yang memakan waktu lebih dari satu jam dilalui dengan suasana asing seolah dirinya dan Marcello adalah dua orang yang sangat asing. Tidak ada percakapan apalagi keakraban seolah-olah hal-hal di pondok zaitun dan di kamar Marcello tidak pernah terjadi sehingga Aneesa merasa sangat menyesal membuat kesepakatan bersama Marcello di pondok Zaitun. Marcello mengabaikannya, tidur sepanjang penerbangan bahkan duduk di bangku terpisah darinya. Bersikap seperti mencampaknnya.Aneesa menuruni tangga pesawat dengan langkah tenang, meskipun benaknya dipenuh dengan emosi yang ingin sekali diluapkan. Namun, dirinya bukan hanya seorang bintang yang dikenal dunia—ia juga bagian dari keluarga kerajaan Spanyol. Ia tidak bisa tampil di istana dengan raut masam, meskipun tidak ada yang menuntutnya secara langsung untuk selalu tampil dengan elegan dan anggun, tetapi An

  • TO GET HER   76. Memutuskan Barron

    Chapter 76Memutuskan BarronSayangnya Aneesa tidak pernah mendapatkan jawabannya karena bibirnya dibungkam oleh Marcello dengan ciuman yang lembut dan hangat yang kemudian menjadi menuntut manakala dirinya mulai membalas ciuman itu. Namun, pondok itu dirasa terlalu dingin dan tidak leluasa. Mereka meninggalkan pondok dengan telapak tangan yang saling menggenggam erat dan sesekali saling menatap dalam diam, tetapi gairah menyala-nyala di mata mereka.Di kamar yang ditempati Marcello, mereka kembali berciuman dengan terburu-buru sementara satu persatu pakaian yang melekat di tubuh mereka berjatuhan di atas lantai yang dilapisi karpet merah tebal. Di atas tempat tidur yang dilapisi seprei dari kain linen berwarna putih gading Marcello merebahkan Aneesa kemudian menyatukan tubuh mereka. Marcello menumpukan kedua lututnya di atas tempat tidur, gerakan pinggulnya tidak cepat, tetapi dalam dan kasar sementara telapak tangannya mencengkeram pinggul Aneesa dengan kuat. Menahannya agar bokon

  • TO GET HER   75. Pria Terhormat

    Chapter 75Pria TerhormatAneesa merasakan lututnya goyah, tatapan Marcello seolah menembus jantungnya. Ia membuka bibirnya, tetapi tak sepatah kata pun terucap kemudian berakhir dengan bibirnya dicumbui oleh Marcello. Namun, ia tidak menolak ciuman Marcello. Bahkan menyambutnya dengan sangat terbuka kemudian membalasnya dengan hati-hati. Di ambang pintu, angin bertiup perlahan, membawa hawa dingin. Mereka beringsut masuk ke dalam pondok dan Marcello menutuo pintu menggunakan kakinya kemudian menciumi Aneesa dengan lebih bergairah. Suasana hening di dalam pondok seketika berubah menjadi erotis, suara decap-decapan bibir, erangan halus Aneesa, dan geraman Marcello memenuhi setiap sudut pondok. Marcello duduk di bangku kayu sementara Aneesa berada di pangkuannya, bibir mereka menyatu, lidah mereka berkelindan, sementara hasrat menguasai seluruh tubuh keduanya dan menuntut untuk dituntaskan.Ciuman mereka terjeda, keduanya saling menatap seraya mengatur napas dan tidak ada yang berbic

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status