Home / Young Adult / TO GET HER / 97. Penyesalan Semakin Dalam

Share

97. Penyesalan Semakin Dalam

last update Last Updated: 2025-12-18 19:18:42

Chapter 97

Penyesalan Semakin Dalam

Aneesa menelan ludah, apa maksud kalimat Barron? Apa laki-laki yang dimaksud adalah Marcello? Ia sangat hati-hati setiap bertindak, bahkan tidak pernah membicarakan Marcello di depan Barron. Mengarah ke Marcello pun tidak pernah.

“Aku tidak mengerti. Laki-laki? Apa yang kau maksud?”

Barron tersenyum sinis. “Jangan kira aku tidak tahu apa yang kau lakukan di belakangku.”

"Kau sedang menuduhku?" kata Aneesa alih-alih menutupi kegugupannya kemudian menarik napasnya dengan lembut. “Aku benar-benar tidak memiliki banyak waktu akhir-akhir ini. Dayana memberiku banyak pekerjaan.”

“Dayana, kurasa dia terlalu banyak memberimu pekerjaan. Dia juga harus diganti,” ucap Barron dingin tetapi tegas.

Aneesa melongo lalu tersenyum tanpa minat sembari menggeleng pelan dan berkata, “Kau tidak akan melakukannya.”

“Kau kira aku tidak akan melakukannya? Kuberitahu kau, aku melakukan apa saja!” ucap Barron dingin dan penuh penekanan.

Aneesa mundur dua langkah dan menata
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rizqo Permana
lagi kak update nya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • TO GET HER   97. Penyesalan Semakin Dalam

    Chapter 97Penyesalan Semakin Dalam Aneesa menelan ludah, apa maksud kalimat Barron? Apa laki-laki yang dimaksud adalah Marcello? Ia sangat hati-hati setiap bertindak, bahkan tidak pernah membicarakan Marcello di depan Barron. Mengarah ke Marcello pun tidak pernah.“Aku tidak mengerti. Laki-laki? Apa yang kau maksud?”Barron tersenyum sinis. “Jangan kira aku tidak tahu apa yang kau lakukan di belakangku.” "Kau sedang menuduhku?" kata Aneesa alih-alih menutupi kegugupannya kemudian menarik napasnya dengan lembut. “Aku benar-benar tidak memiliki banyak waktu akhir-akhir ini. Dayana memberiku banyak pekerjaan.”“Dayana, kurasa dia terlalu banyak memberimu pekerjaan. Dia juga harus diganti,” ucap Barron dingin tetapi tegas.Aneesa melongo lalu tersenyum tanpa minat sembari menggeleng pelan dan berkata, “Kau tidak akan melakukannya.”“Kau kira aku tidak akan melakukannya? Kuberitahu kau, aku melakukan apa saja!” ucap Barron dingin dan penuh penekanan.Aneesa mundur dua langkah dan menata

  • TO GET HER   96. Memecat Lyndi

    Chapter 96Memecat Lyndi“Nona Aneesa baru saja kembali ke rumahnya bersama Lyndi,” kata seseorang yang ditugaskan Barron mengawasi rumah Aneesa. Laporan seperti itu bukan pertama kali Barron terima, Barron mengurus orang untuk mengawasi rumah Aneesa. Cara Aneesa menghindarinya terlalu mencolok, Aneesa bahkan bersikap acuh seolah tidak merasa bersalah setelah apa semua usahanya gagal untuk merayakan malam tahun baru sekaligus merayakan hubungan mereka. Setiap kali Barron mengajak Aneesa untuk pergi makan malam juga selalu mendapatkan penolakan dengan alasan kesibukan lalu ponsel Aneesa tidak aktif. Ia sudah cukup bersabar dan mulai kehilangan kesabarannya setelah lebih dari dua pekan. Hari ini ia kembali mengajak Aneesa, bukan untuk makan malam tetapi untuk menghadiri pesta sosial bersama teman-temannya dan kembali mendapatkan penolakan yang membuat harga dirinya benar-benar dilempar ke tanah. Kesabarannya sudah berada di batas paling bawah, ia pun mengambil jas, mengenakannya deng

  • TO GET HER   95. Isra Serena

    Chapter 95Isla SerenaMarcello memasuki kamar mandinya dan hanya mengenakan boxer ketat berwarna putih, di dalam kamar mandi Aneesa sedang meremas pasta gigi dengan tangan kanannya dan memegangi sikat gigi di tangan kirinya. "Apa Lyndi sudah datang?" tanya Aneesa. "Dia mungkin sedang membeli bahan-bahan makanan," jawab Marcello sembari mengambil sikat giginya.Aneesa mengangguk lalu meremas pasta gigi untuk Marcello, mereka mulai menggosok gigi bersama-sama di depan wastafel yang terpisah tetapi di depan mereka terbentang cermin yang cukup besar kemudian mereka mencuci wajah mereka. Marcello lalu memeluk Aneesa dari belakang dan berkata, “Apa rencanamu hari ini?” Aneesa menatap bayangan mereka di cermin. Dirinya di dalam pelukan Marcello terlihat kecil, tetapi serasi. Alangkah baiknya jika Marcello benar-benar menjadi miliknya dan rasanya sudah tidak sabar menantikan putusnya hubungan dengan Barron lalu menjadi kekasih Marcello.Bibir Aneesa mengulas senyum. “Tidak ada, hanya ing

  • TO GET HER   94. Ruangan Kosong

    Chapter 94Ruangan Kosong Sisa-sisa riak kenikmatan masih menjalari sekujur tubuh Aneesa. Di jacuzzi Marcello menciuminya dengan sangat bergairah kemudian keduanya menyatukan kedua tubuh, tetapi memilih menyelesaikannya di atas tempat tidur yang hangat. Lengan kekar Marcello melingkari tubuhnya, kepalanya berada di dekat dada Marcello hingga dapat mendengar detak jantung Marcello yang berdegup kencang. Seperti degup jantungnya. “Kau kembali setelah mengucapkan selamat tahun baru untuk Noel?” tanya Aneesa dengan suara serak dan mendongak. Marcello mengangguk pelan, nyaris tidak terlihat. “Noel memberitahumu?” Aneesa tersenyum lembut. “Terima kasih.” Alis Marcello berkerut lembut. ''Terima kasih?"“Untuk selalu ada di setiap momen Noel, menggantikan aku,” kata Aneesa lembut.Marcello menatap Aneesa dengan curiga, kerutan alisnya semakin dalam. “Noel memberitahumu?” Aneesa mengedipkan kedua matanya dengan lembut dan tersenyum lembut. “Benar-benar tidak bisa menjaga rahasia,” gerut

  • TO GET HER   93. Penyihir itu Dirinya

    Chapter 93 Penyihir itu Dirinya Setelah hidangan di dalam piring habis, keduanya meninggalkan pantri tanpa membersihkan alat-alat makan di atas meja dan menuju lantai atas di mana jacuzzi berada. Marcello belum pernah menggunakannya, juga tidak tahu dengan pasti apakah jacuzzi itu berfungsi dengan baik atau tidak. Marcello memeriksa panel di sisi bak yang berbentuk oval, berusaha memahami setiap tanda dan memutar kran untuk mengisi jacuzzi lalu menekan panel di sisi bak, perlahan-lahan air mulai mengisi jacuzzi. Sementara Aneesa memeluk kedua legannya di depan jendela kaca besar yang menghadap ke Samudera Pasifik. Di balik kaca, hamparan malam kota Los Angeles berkilau—lampu kota memantul lembut di permukaan Samudera Pasifik yang gelap menciptakan siluet yang tenang seolah bergerak mengikuti embusan angin. Marcello melangkah mendekati Aneesa dan berdiri di sampingnya. “Kau menyukai pemandangan dari sini?” Aneesa dengan lembut menoleh dan tersenyum. “Kau memilih hunian yang

  • TO GET HER   92. Merebut Marcello

    Chapter 92Merebut MarcelloMarcello tidak bisa menahan tawanya mendengar pertanyaan Aneesa, juga tatapan galak gadis di depannya. Tetapi, sekarang ia tidak ingin lagi bermain teka-teki dengan Aneesa karena jika tidak memberikan penjelasan pada Aneesa takutnya gadis itu akan salah paham, lagi pula hubungan Aneesa dan Barron sudah di ujung tanduk. Ia bahkan tidak yakin jika tiga bulan yang barusan dikatakan Aneesa bisa berjalan sesuai arahan Dayana.“Aku sedang berencana mendirikan perusahaan dan Alba, aku berencana menjadikannya sebagai Chief Operating Officer, sesuai dengan pengalaman dan latar pendidikannya,” kata Marcello lambat-lambat seraya menatap Aneesa dengan lembut. Rona merah samar menyembur di kulit wajah Aneesa, bersamaan dengan perasaan lega yang menyenangkan di dadanya dan ia mengulum senyumnya karena hampir tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum semringah.“Kanapa? Cemburu pada Alba?” tanya Marcello dengan sebelah alis terangkat dan senyum menggoda. Aneesa kemb

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status