Share

Doa saat Hujan

“Wah, ini printer?” tanya Salsa begitu meletakkan jinjingan yang tadi dibawa dari kamarnya. Dua mata bulat itu berbinar.

“Ah, ya. Tadi katanya ada yang jual murah ke Paman.” Kuletakkan mesin yang lumayan berat itu ke atas meja yang sudah kukosongkan tadi. “Sekarang, aku tinggal memikirkan laptopnya saja.”

“Wah, kebetulan. Aku cuma punya laptopnya, Jun. Jadi kita bisa join –an gimana?” Salsa mendekatkan wajah cantiknya ke arahku dengan dua mata berkedip –kedip. Ya Tuhan, ini menggoda iman.

“Ah, ya tentu saja.” Aku bergerak ke arah samping. Hawa panas menjalar ke seluruh tubuhku jika kami terus berdekatan seperti tadi. “O ya ini apa?”

“Ah, itu makanan. Tadi ada yang antar ke sini. Sepertinya Umi kepikiran apakah aku makan dengan baik di sini? Padahal mah, pagi sore perutku penuh dengan seblak dan bakso. Ha ha ha.”

“Oh.” Aku manggut –manggut. “Tapi, kenapa dibawa ke sini?”

“Apa lagi? Tentu saja karena aku ingin berbagi sama kamu.”

“Ya, tapi ....” Ucapanku menggantung lantaran Salsa lebih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status