Share

Aku Ingin Nikah, Paman

“Ehm, Gus, sebelum pergi, saya ingin bertanya sesuatu.”

“Ya?”

“Apa benar Ning Salsa sudah punya calon?”

“Ah, ya benar. Tapi calon suaminya masih berada di Tarim, jadi kami masih harus bersabar.”

Hatiku seperti dicabik –cabik. Kenapa juga aku harus menanyakannya jika niatnya hanya untuk memastikan hal yang sudah pasti.

“Ehm, Mas Juna kenal Salsa?”

“Ah, ya, kebetulan dulu pernah sekampus jadi tahu begitu saja.”

“Oh, ya. Sejak dikhitbah saya memintanya berhenti dan pindah universitas yang kelasnya non reguler.” Gus Hanan menceritakan.

Hal itu tentu saja mengejutkan. Kupikir dia berhenti karena marah padaku.

“Kalau begitu saya permisi, Gus.” Kuraih tangan pria itu dan menyalami punggungnya.

“Ah, ya.”

“Assalamualaikum.”

“Waalaikumussalam.”

"Gus." Aku berbalik karena penasaran terhadap sesuatu yang lain.

"Ya?"

"Boleh saya bertanya satu hal lagi."

"Ya."

"Apa Salsa bukan anak kandung Gus Hanan?"

"Hah?" Pria itu tampak terkejut. "Salsa mengatakannya? Ah, tidak mungkin. Dia tidak mungkin berint
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status