Share

48. Permintaan Ummi sarah

Shiza langsung menelpon Zahrana saat itu juga. Zahrana pun sudah memprediksi akan terjadi hal itu. Dia tak jadi berkunjung ke rumah Selina dan langsung memanaskan motornya agar menjauh dari lingkungan pesantren dan segera mengangkat telepon dari Shiza.

“Sial! Motor kok malah macet,”

Beberapa kali Zahrana menyalakan mesin motor tetapi mendadak motornya tidak merespon.

“Apa ini karma ya Allah? Aku pura-pura bilang motorku mogok sampe-sampe aku harus rela keserempet motor demi bertemu dengan Aqsa,” gerutu Zahrana sembari terus berusaha menyalakan mesin motor. Tak kunjung menyala, dia pun berinisiatif mendorong motornya hingga menjauh dari pondok pesantren.

Karena telepon dari Shiza sudah mati dari tadi, dia pun menelpon balik Shiza.

[Halo, assalamualaikum Shiza!] seru Zahrana setelah mengatur suaranya agar terdengar lebih tenang.

[Waalaikumsalam warohmatullah,] jawab Shiza dengan suara yang terkesan cemas.

[Zahra, maaf saya mau tanya, siapa yang taaruf?]

[Um, anu Za, ] jawab Zahrana terg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status