Share

57. Menyimpan asa

Arman tertawa saat mendengar pertanyaan Adam. Adam yang sedikit pemarah langsung bungkam.

“Jalan sekarang!” titahnya dengan membuang nafas kasar.

“Iya, Akang jawab nih ya …” ucap Arman merasa bersalah.

Adam tidak menyahut dan malah lebih memilih menempelkan earpods wireless ke telinganya mendengar senandung lagu dari ponselnya.

“Dasar si gede ambeuk!” umpat Arman merasa Adam tak mendengarnya.

Dasar si pemarah! (Bahasa Sunda)

“Aku dengar …” sahut Adam membuat Arman semakin merasa bersalah.

“Dikira gak denger,” gumam Arman cengengesan.

Mereka pun sudah melewati tol dan bahkan sudah sampai di daerah Rajamandala. Terlihat jalanan mulai sepi.

Sambil mendengarkan musik sesekali Adam mengedarkan pandangannya melihat ke pinggir jalanan yang dipenuhi pepohonan rindang yang tampak gelap.

“Stop!” titah Adam tiba-tiba pada Arman membuatnya kaget untuk ke dua kalinya.

“Astagfirullah, Adam, mau bikin Akang masuk ICU?”

“Nggak, maksudku, stop ngebut, kurangi kecepatan,” ucapnya sembari menoleh ke sis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status