Share

14. Krim kecantikan

Author: Donat Mblondo
last update Last Updated: 2025-04-11 08:05:54

Sua kembali ke kamarnya tepat sebelum fajar menyingsing. Udara dini hari masih menusuk kulit, menyisakan embun tipis di ujung daun yang tampak dari jendela luar.

Akhirnya, Sua tiba di sebuah ruangan remang dan tenang. Di atas ranjang empuk miliknya, Bae Ya terlelap dalam posisi menyamping, selimut setengah menutupi tubuhnya. Wajah gadis itu tampak damai, bahkan senyum kecil terukir samar di sudut bibirnya.

Bae Ya, pelayan muda yang selama ini tidur beralas tikar dan jerami, kini merasakan kemewahan kasur empuk dan bantal sutra untuk pertama kalinya.

Sua menghampirinya perlahan, lalu mengguncang bahunya pelan. "Bae Ya... bangun. Kita harus segera bertukar pakaian."

Gadis itu mengerjap pelan, mengusap matanya yang masih berat. "Nona...? Sudah pagi?" gumamnya, suaranya serak oleh kantuk. Begitu sadar bahwa ia tengah tidur di tempat Sua, Bae Ya segera bangkit dan nyaris terjatuh karena panik.

Sua tersenyum kecil, meski wajahnya pucat karena lelah. "Tenang saja. Kau bebas tidur dimanapun.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
agnes meighriany
buah itun? lidah pakaya? kenapa namanya mesti diganti2?
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Tabib Cantik Milik Pangeran   212. Tajamnya mulut netizen

    Platform Media Sosial Yancheng – 2 Jam Setelah After Party.Topik trending nomor satu:#SiapaSuaLuqi#PangeranBelaIstrinya#BianYuSkandalKlip berdurasi 57 detik yang direkam oleh salah satu reporter undangan tersebar luas di WeTalk dan RoyalNewsLive. Dalam video itu, terlihat jelas Pangeran Zhenyu menyebut satu per satu aset riset yang kini dipegang Bian Yu, lengkap dengan tatapan menusuk dan kalimat, “Sebelum aku datang mengambilnya sendiri.”Netizen mulai menggali latar belakang. Dalam hitungan jam, forum sains Yancheng dibanjiri postingan anonim dari “mantan staf laboratorium” yang mengaku bahwa formula herbal sintetis, BioScan portable, hingga blueprint Zhenyu Recovery memang berasal dari riset Sua.Di sisi lain, media hiburan malah membanjiri lini masa dengan foto Sua di gaun hitamnya — memadukan berita skandal dengan kisah asmara bak drama.Caption paling viral:“Bian Yu mungkin pegang lab, tapi Pangeran Zhenyu pegang hatinya.” Disertai dengan emoticon merah hati dan api menyal

  • Tabib Cantik Milik Pangeran   111. Setelah penobatan

    Ruang Ganti VIP – 40 Menit Setelah Penobatan.Sua berdiri di depan cermin, menatap gaun hitam satin yang baru saja ia kenakan. Potongannya sederhana tapi jatuhnya elegan, dengan renda halus membingkai bahu. Ia jarang memakai warna ini di acara resmi pagi hari… tapi entah kenapa, hari ini terasa tepat.Pintu terbuka perlahan. Zhenyu masuk sambil bicara tanpa melihat ke arahnya. “Sudah siap? Kita—”Kalimatnya terhenti. Ia berdiri mematung dua detik penuh, matanya menelusuri dari ujung kepala hingga ujung kaki Sua, seperti mencoba memastikan yang dilihatnya nyata.“…Luqi.”Nada suaranya berat, seolah menahan napas terlalu lama.Sua mengangkat alis. “Kenapa?”Zhenyu melangkah mendekat, matanya belum berpaling. “Kau… sangat cantik.”Ia menelan ludah, lalu mengusap pelipisnya sendiri. “Tidak adil. Aku yang harus menghadapi semua tatapan mereka nanti, sementara mereka semua akan sibuk menatapmu.”Sua terkekeh. “Bukankah itu yang kau mau?”Ia menghela napas, lalu mencondongkan tubuhnya sediki

  • Tabib Cantik Milik Pangeran   210. Penobatan

    Ruang Istirahat VIP – 20 Menit Sebelum PenobatanLampu ruangan temaram, dengan aroma kayu cendana yang samar dari diffuser di sudut. Tirai tebal menutup seluruh jendela, meredam suara bising dari luar. Sofa empuk warna krem menunggu di tengah ruangan, dan meja rendah di depannya hanya berisi dua gelas air mineral yang belum tersentuh.Sua duduk di ujung sofa, tubuhnya sedikit condong ke depan. Zhenyu—atau Rai di kehidupannya yang dulu—berdiri di dekat meja, melepas jasnya lalu meletakkannya di sandaran kursi. Gerakannya santai, tapi matanya tak pernah lepas darinya.Ia memecah keheningan dengan nada ringan, tapi matanya menyelidik.“Aku pikir, tadi kau akan sedikit melirik… mantanmu.”Sua menoleh perlahan, ekspresinya dingin namun suaranya mengandung bara yang tak bisa disembunyikan.“Mantan? Ck ck…” Ia menggeleng pelan, senyum miring di bibirnya. “Aku ingin membunuhnya, sebagaimana ia juga telah mencoba membunuhku. Tidak hanya itu…” napasnya terdengar berat, “…dia bahkan mengklaim se

  • Tabib Cantik Milik Pangeran   209. Setelah pengumuman

    Sepersekian detik ruangan membeku. Lalu, suara kamera meletup seperti hujan deras.Shen Yiru yang duduk tiga baris di belakang menegang, memaksa senyum yang terasa seperti pecahan kaca di bibirnya. Bian Yu di sampingnya hanya memandang lurus ke depan, rahangnya mengeras, jemari mengepal begitu kuat hingga buku-buku jarinya memutih.Zhenyu belum selesai.“Kami belum menikah secara resmi… tapi itu akan segera terjadi. Dan kepada Ayah saya—” ia menoleh ke raja, senyumnya semakin mantap, “—saya janji, berapa pun cucu yang Ayah inginkan… akan saya berikan.”Riuh tawa, tepuk tangan, dan decak kagum meledak di ruangan. Media sosial langsung dibanjiri potongan video itu.Sua menutup wajahnya dengan tangan, tapi tak bisa menyembunyikan senyum di balik jemarinya. "Astagaa! Rai ...!" gumamnya tak bisa menahan rasa malu.Di belakangnya, Shen Yiru seperti kehilangan warna di wajahnya… sementara Bian Yu untuk pertama kalinya, merasa dirinya bukan lagi pusat perhatian — bahkan di ruangan yang penuh

  • Tabib Cantik Milik Pangeran   208. Pengumuman penting

    Sua mencoba menarik tangannya, tapi Zhenyu menahan lebih erat. Ia menoleh, menatapnya dari jarak dekat.“Mengapa kau terlihat gugup?” tanyanya lembut, nada suaranya hanya untuk Sua.Sua memalingkan wajah. “Aku tidak gugup. Aku… hanya tidak menyangka kamu bicara seperti itu di depan Ayahmu.”Zhenyu tersenyum tipis. “Kalau aku tidak bicara, kapan lagi kita punya kesempatan? Kau lupa… di kehidupan sebelumnya, kita tak pernah sempat berdiri di sini bersama.”Kalimat itu membuat Sua terdiam. Matanya memandang lantai, tapi dalam hatinya gelombang emosi beradu — antara rasa hangat karena diakui, dan ketakutan akan badai yang pasti akan datang.Raja Yan Shiming memecah keheningan. “Zhenyu, kau sadar apa yang kau katakan barusan? Kalau kabar ini sampai keluar sebelum penobatan selesai, istana akan gaduh.”Zhenyu menatap ayahnya. “Biar saja. Aku tidak mau menunggu sepuluh tahun lagi hanya untuk mengakui siapa yang ada di sisiku.”Di luar pintu, Bian Yu mengepalkan tangan hingga buku jarinya mem

  • Tabib Cantik Milik Pangeran   207. Penerus

    Ruang Tunggu VIP – Gedung Serbaguna Istana YanchengPintu kaca otomatis bergeser terbuka, membiarkan Sua masuk bersama sejuknya AC yang menusuk kulit. Di dalam, ruangan luas itu didesain seperti lounge eksekutif — karpet merah lembut, sofa kulit premium, meja kaca berisi botol air mineral impor, dan layar LED yang menghitung mundur ke penobatan.Sua baru sempat menapakkan kaki satu langkah, ketika sebuah tarikan tiba-tiba menyeretnya ke arah hangat yang sangat ia kenal. Tubuhnya terhuyung—terjebak di pelukan yang begitu erat dan… penuh rindu.“Akhirnya,” suara itu begitu rendah, nyaris bergetar di telinganya, “kau datang juga.”Dada Zhenyu naik-turun pelan, tapi napasnya berat — seperti menahan sesuatu yang lama terpendam.“Berpisah denganmu satu hari saja…” Ia menunduk, menatapnya lurus dengan mata yang gelap dan penuh rasa. “…rasanya seperti satu abad.”Sebelum Sua sempat mengucapkan sepatah kata, lengannya sudah terangkat, dan tubuhnya ikut terangkat dari lantai. Zhenyu membopongny

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status