Squel

Langit Beishan sore itu kelabu, awan berat menggantung rendah di atas jalan pegunungan. Mobil yang dikendarai Yan Zhenyu melaju membawa keluarganya pulang menuju Yancheng. Di dalamnya, Sua duduk di kursi penumpang depan, sementara dua anak mereka, Yan Zhenrui dan Yan Anli, berada di kursi belakang. Hujan mulai turun, tipis namun menusuk pandangan.

Di tikungan tajam, sebuah truk dari arah berlawanan tergelincir, remnya gagal. Tabrakan tak terelakkan. Benturan keras menghancurkan sisi mobil, kaca pecah beterbangan, logam berderit diiringi suara ban menjerit.

Ketika semuanya berhenti, Zhenyu dan Sua sudah tak bernyawa. Zhenrui, meski penuh luka, masih hidup, tubuhnya terjepit di antara kursi dan pintu yang penyok. Anli, terpental keluar dari mobil, jatuh di tepi jurang berbatu. Kepalanya menghantam batu besar, darah mengalir di pelipis. Pandangannya meredup menjadi abu-abu buram, lalu gelap.

Tim penyelamat tiba, namun tak menemukan Anli. Di tengah badai hujan, tubuh kecil itu tergelincir ke semak belukar, tak terlihat oleh siapa pun.

Hari berganti malam, dan saat fajar merekah, sepasang suami istri pemulung menemukannya. Mereka hidup di pinggiran kota, tanpa anak, hanya bergantung pada hasil memulung untuk bertahan. Melihat tubuh remaja itu tergeletak, mereka membawanya pulang.

Anli terbangun berhari-hari kemudian, di gubuk kecil yang pengap. Pandangannya kabur; dunia di hadapannya hanya siluet abu-abu. Ingatannya pun hancur, nama, asal, masa lalu, hanya tesisa potongan-potongan ingatan samar. Pasangan itu merawatnya seadanya, memberi makan dari sisa yang mereka temukan, menambal luka dengan bahan sederhana.

Mereka mendapati sebuah liontin perak bertuliskan “Anli” yang masih melingkar di leher gadis itu, sehingga mereka memanggilnya Anli.

Tahun-tahun berlalu. Anli tumbuh menjadi perempuan muda yang tangguh, membantu orang tua angkatnya memulung, mengumpulkan barang bekas, dan kadang mencari tanaman liar untuk dijual ke pasar. Meski hidup miskin, ia jarang mengeluh.

Namun kemiskinan semakin mencengkeram. Hutang menumpuk, penagih datang hampir setiap minggu. Hingga pada suatu hari, keputusan pahit diambil: mereka menjual Anli. Tidak ada upacara perpisahan, hanya tatapan penuh rasa bersalah yang tak pernah diucapkan.

Anli tidak melawan. Ia memahami beratnya hidup mereka, memahami bahwa kadang pengorbanan adalah satu-satunya jalan keluar.

_________________

Dibeli dengan harga seratus juta yuan, Anli hanyalah istri kontrak tanpa cinta, gadis buta yang tak pernah diinginkan siapa pun.

Bagi Qin Yuze, pernikahan ini hanya formalitas demi menenangkan neneknya. Apalagi, semua orang tahu ia sudah memiliki seorang kekasih dari keluarga terpandang, wanita cantik yang seharusnya berdiri di sisinya, bukan Anli.

Namun takdir justru berbalik.

Di malam ketika hidup Yuze nyaris direnggut pengkhianatan, Anli, istri yang ia remehkan, muncul sebagai penyelamat. Dengan pendengaran tajam, bela diri yang terlatih, dan ramuan racikannya sendiri, gadis buta itu menghancurkan bayangan kematian.

Sejak saat itu, pandangan Yuze mulai goyah.

Istri kontrak yang tak dianggapnya apa-apa… justru perlahan menumbuhkan sesuatu yang tidak pernah ia duga: perasaan.

Tapi, bisakah seorang istri 100 juta menggeser tempat seorang kekasih yang telah lama berdiri di sisinya?

Nantikan kisahnya dengan judul: ISTRI 100 JUTA