Pagi datang dengan lembut. Cahaya matahari menembus celah dedaunan, menciptakan pola-pola keemasan di atas tanah hutan yang masih lembap. Udara pagi terasa segar, menyingkirkan sisa kelelahan dari malam sebelumnya.Sua membuka matanya perlahan. Pandangannya pertama kali tertuju pada seberkas cahaya hangat, lalu buramnya menghilang, dan sesosok wajah pria mendominasi penglihatannya.Pria itu duduk tenang menatapnya. Rambutnya hitam legam, pendek, dan tergerai. Matanya tajam namun teduh, berwarna gelap seperti langit malam, yang bersinar di bawah cahaya pagi. Garis rahangnya tegas, kulitnya halus dan bersih.Sua terpaku. Selama ini, dia telah bertemu banyak pria, para pemuda di dunia modern, pasukan militer, dokter, hingga putra pedagang kaya. Tapi tak satu pun dari mereka yang memancarkan aura seperti pria di hadapannya sekarang. Ia tak menyadari bahwa kepalanya masih bersandar di pangkuan pria itu.Seketika, Sua segera bangkit dan berpaling. Pipi pucatnya memerah, matanya menatap ke a
Terakhir Diperbarui : 2025-03-29 Baca selengkapnya