Beranda / Fantasi / Tabib Cantik Milik Pangeran / 95. Di hadapan semua mata

Share

95. Di hadapan semua mata

Penulis: Donat Mblondo
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-20 15:25:49

Untuk sesaat… semua terdiam.

Langkah-langkah Su Ying memantul di lantai batu, nyaring dan berat seperti lonceng kematian bagi harga diri Han Feng. Gaunnya berwarna gading pucat, rambutnya disanggul rapi, dan matanya, adalah mata seorang wanita yang telah kehilangan terlalu banyak untuk terus diam, memandang lurus ke pusat panggung pengkhianatan.

“Itu… Su Ying?”

“Tidak mungkin… dia sudah mati!”

“Kuburnya masih ada di barisan istri bangsawan di barat taman…”

“Kalau itu dia… lalu siapa yang sudah kita kuburkan?!”

Bisik-bisik berubah menjadi gelombang panik. Beberapa bangsawan tertegun, berdiri perlahan. Seorang pelayan menjatuhkan piring porselen yang pecah menjadi gaung keterkejutan.

Han Feng membatu.

Wajahnya kehilangan seluruh warna. Suaranya nyaris tak keluar saat bergumam:

“Kau… seharusnya… sudah mati…”

Su Ying berdiri tenang di tengah aula, di antara Sua, Rai, dan suaminya yang kini tampak lebih seperti musuh negara daripada kepala keluarga.

“Kau memang menyaksikan, Han Feng,” jawa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Tabib Cantik Milik Pangeran   96. Menyaring

    Asap telah menghilang, tapi bau racun, abu, dan pengkhianatan masih menggantung di aula utama Kediaman Perdana Menteri.Tirai altar hangus di bagian bawah. Karpet pernikahan yang tadinya merah mewah kini dipenuhi jejak kaki dan noda arang. Beberapa tamu telah dipulangkan dengan pengawalan karena kondisi yang tak aman. Para pelayan sibuk memadamkan sisa api, mengangkat kursi terbalik, dan membersihkan pecahan porselen—semua dalam diam, nyaris tanpa suara.Namun yang paling sunyi... adalah tempat berdirinya dua pengantin.Cai Ji dan Liu Chang.Gaun merah menyala Cai Ji kini ternoda jelaga. Mahkota emasnya miring, dan cat bibirnya luntur. Wajahnya pucat, matanya kosong menatap altar yang tak pernah sempat digunakan.Di sisi lain, Liu Chang berdiri dengan tangan gemetar, kemeja dalamnya robek akibat sempat terseret saat mencoba mendekati Sua sebelumnya.Dan ketika pasukan istana akhirnya mulai bergerak, keduanya sadar, semuanya telah selesai.“Tangkap mereka,” perintah Rai dengan tenang n

  • Tabib Cantik Milik Pangeran   95. Di hadapan semua mata

    Untuk sesaat… semua terdiam.Langkah-langkah Su Ying memantul di lantai batu, nyaring dan berat seperti lonceng kematian bagi harga diri Han Feng. Gaunnya berwarna gading pucat, rambutnya disanggul rapi, dan matanya, adalah mata seorang wanita yang telah kehilangan terlalu banyak untuk terus diam, memandang lurus ke pusat panggung pengkhianatan.“Itu… Su Ying?”“Tidak mungkin… dia sudah mati!”“Kuburnya masih ada di barisan istri bangsawan di barat taman…”“Kalau itu dia… lalu siapa yang sudah kita kuburkan?!”Bisik-bisik berubah menjadi gelombang panik. Beberapa bangsawan tertegun, berdiri perlahan. Seorang pelayan menjatuhkan piring porselen yang pecah menjadi gaung keterkejutan.Han Feng membatu.Wajahnya kehilangan seluruh warna. Suaranya nyaris tak keluar saat bergumam:“Kau… seharusnya… sudah mati…”Su Ying berdiri tenang di tengah aula, di antara Sua, Rai, dan suaminya yang kini tampak lebih seperti musuh negara daripada kepala keluarga.“Kau memang menyaksikan, Han Feng,” jawa

  • Tabib Cantik Milik Pangeran   94. Di Ambang Kebenaran

    Sua belum juga menarik tangannya dari genggaman Rai, dan pria itu masih terpaku pada wajahnya, seolah baru benar-benar melihat gadis itu untuk pertama kalinya. Lalu, dengan lirih tapi jelas, Rai bergumam:“Kau … terlihat semakin kurus.”Kata-katanya sederhana, tapi mengandung lebih banyak kepedulian daripada semua suara yang pernah Sua dengar di rumah itu.Sua menoleh, mata mereka bertemu. Ia menjawab dengan tenang, seperti menuturkan cerita harian:“Ayah mengurungku di Paviliun Barat, tanpa makanan dan tanpa seteguk air pun.”Hanya dalam satu detik, tatapan Rai berubah.Wajahnya tetap dingin, tapi mata yang biasa melihat kematian di medan perang, menyala seperti bara yang tersulut bensin. Tatapannya beralih tajam ke arah Han Feng, menusuk seperti anak panah.Beberapa bangsawan langsung menegang, merasa hawa ruangan turun beberapa derajat.Namun, Rai tidak menyerang. Ia menahan diri.Karena yang lebih penting saat ini adalah gadis di hadapannya. Ia menoleh kembali ke Sua. Tanpa menung

  • Tabib Cantik Milik Pangeran   93. Pesta pernikahan 3

    Liu Chang gemetar. Wajahnya yang sebelumnya merah karena emosi kini mulai memucat, tapi entah karena takut atau malu—ia tetap membuka mulut.“Yang Mulia … Anda telah ditipu olehnya!” serunya keras, meski suaranya bergetar. “Dia itu monster! Dia bukan seperti yang Anda kira! Dia hanya—”Tangannya menunjuk-nunjuk ke arah Sua, seolah setiap tudingannya bisa menghapus keberanian gadis itu.Namun—Shhraang!Suara logam menyayat udara.Pedang panjang dengan gagang hitam keperakan kini telah terhunus. Dalam sekejap, ujungnya telah menempel dingin di sisi leher Liu Chang.Rai berdiri hanya setengah langkah dari pria itu. Sorot matanya tak berubah, dingin, tenang, dan sangat berbahaya.Tubuh Liu Chang membeku. Napasnya tertahan. Tak ada satu pun suara keluar dari mulutnya lagi.Keheningan kembali melanda aula.Rai berkata pelan, tapi tiap katanya menekan.“Bodoh.”Ia menatap lurus ke mata Liu Chang, penuh jijik.“Aku benar-benar sangat tersinggung.”Ia menurunkan sedikit pedangnya, namun tidak

  • Tabib Cantik Milik Pangeran   92. Pesta pernikahan 2

    Cai Ji menambahkan dengan senyum palsunya, “Kakak datang ke pestaku mengenakan warna duka dan kenangan ... karena apa? Karena Kakak ingin mencuri sorotan terakhir sebelum aku menjadi nyonya rumah di sini?”“Cukup.”Suara rendah itu menyusul. Kini Liu Chang maju, langkahnya berat dan penuh dendam.“Tidak cukup kau memalukan, kau juga berwajah monster,” katanya tajam. “Kau kira dengan menutup separuh wajahmu, kami akan lupa betapa menjijikkannya dirimu! Wajah itu, seperti kulit ular yang busuk.”Beberapa tamu tertawa kecil, ada pula yang menutup mulut, pura-pura tidak mendengar.Liu Chang melanjutkan, “Kau pikir kau bisa kembali ke sini dengan jubah bangsawan dan menjadi pusat perhatian? Yang benar saja. Kau hanyalah…”“Sudah?”Sua memotong. Suaranya tenang, pelan tapi mengiris seperti baja."Apa kau sudah selesai bicara?"Ia menatap Liu Chang dulu, lalu beralih ke Cai Ji, pandangannya tajam tapi datar, seperti seorang hakim menatap dua terdakwa.Ruangan yang semula gaduh kini kembali su

  • Tabib Cantik Milik Pangeran   91. Pesta pernikahan 1

    Langkah Sua menuruni tangga terakhir dari kamar pribadinya disambut angin lembut dan wangi dupa dari aula utama. Lonceng emas masih berdentang, menandakan bahwa upacara pernikahan akan segera dimulai. Tamu-tamu kehormatan telah berdatangan, mengenakan jubah-jubah mewah dan perhiasan mencolok. Mereka mengobrol dalam gumaman rendah, menanti pertunjukan megah dari keluarga terhormat Perdana Menteri.Namun semua suara itu runtuh saat satu sosok muncul di tepi halaman batu.Sua.Dengan jubah hitam beraksen perak menutupi gaun hijau-putih bertepi emas, ia tampak seperti sosok dari dunia lain. Angin pagi meniup ujung kainnya dengan pelan, membuat siluet tubuhnya seperti bayangan yang bangkit dari luka masa lalu.Wajahnya sebagian tersembunyi di balik kain hitam tipis. Sorot matanya tajam, tak tergoyahkan, dan tenang, membuat semua yang melihatnya merasa tak pantas berpura-pura tak mengenalnya.Langkah pertamanya terdengar di antara suara denting piring perak dan gesekan sandal para pelayan.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status