Home / Historical / Tabib Kesayangan Tuan Jenderal / Bab 3 Hidup kembali setelah mati

Share

Bab 3 Hidup kembali setelah mati

Author: Jackie Boyz
last update Last Updated: 2025-05-12 03:47:20

Setelah mengurus Sutangji dan mengirimnya ke kamar pasien, tugas Dania sudah selesai. Dania sudah membuat janji dengan keluarga Guwenki terkait rencananya untuk membatalkan pertunangan.

Mobil Dania Ansel meluncur keluar dari area rumah sakit.

Ketika turun dari mobilnya, sampai di ruangan utama kediaman Guwenki semua anggota keluarga terlihat gelisah, Dania tidak berniat membuka aib Guwenki jika keputusannya kali ini tidak ditentang oleh anggota keluarga dari pihak Guwenki.

“Nona Dania, sebenarnya apa yang terjadi? Bolehkah kami tahu alasan Nona memutuskan hubungan antar dua keluarga?”

Wajah Guwenki terlihat pucat dan gelisah, jelas sekali pria itu takut kalau sampai Dania mengatakan pada keluarga Guwenki bahwa Guwenki lah yang sudah melakukan kesalahan fatal hingga Dania memutuskan untuk memutuskan ikatan pertunangan dengan keluarga Gu.

Di saat semua orang sedang menunggu jawaban dari Dania, Guwenki tiba-tiba menyela.

“Kakek, Nenek, Papa, Mama, jangan salahkan Dania. Semua ini adalah keputusan kami berdua, aku sudah membicarakannya dengan Dania dan aku tidak keberatan dengan keputusannya!” Guwenki berkata dengan bibir bergetar, keringat di keningnya membanjir sampai ke pelipis.

Dania melipat kedua tangannya seraya menatap ke arah semua orang.

“Ya, Guwenki benar, begitu saja kita putuskan hubungan ini!” Ucap Dania lalu berbalik dan pergi meninggalkan kediaman.

Dania pikir semuanya sudah selesai, Dania sama sekali tidak tahu kalau Guwenki memiliki niat licik untuk mencelakainya. Guwenki sudah merusak alat-alat penting pada mesin mobil Dania demi menutup mulut Dania.

Ketika Dania dalam perjalanan menuju ke rumah, saat melintasi jalan berliku dan terjal, di tikungan depan tiba-tiba rem mobilnya tidak berfungsi.

“Apa ini? Kenapa remku tidak bisa digunakan! Apakah aku akan mati kecelakaan? Kenapa bisa begini? Padahal sebelumnya baik-baik saja!”

Dania menekan klakson berulangkali, rem juga dia injak sekuat tenaga tapi mobilnya sama sekali tidak bisa dia kendalikan hingga menabrak pembatas jalan dan terjun ke dasar jurang. Mobil Dania membentur dinding lembah dan jatuh hancur di dasar jurang.

“Apakah aku akan mati? Apakah hidupku hanya sampai di sini saja?” Dania terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Di situasi kritis dan mobil yang sudah hancur sebentar lagi akan meledak Dania melihat cahaya begitu terang hingga menyilaukan matanya. Tubuh Dania terasa ringan dan terpental keluar dari dalam mobil.

Dania membuka matanya perlahan dan mendapati dirinya sedang berada di atas ranjang.

“Apa aku tadi hanya bermimpi? Aku yakin baru saja kembali dari rumah keluarga Guwenki untuk memutuskan pertunangan kami. Kenapa aku sekarang malah di sini?” Dania melihat ke sekitar dan merasa sangat asing dengan pemandangan itu.

“Di mana aku?” Dania bertanya pada dirinya sendiri. “Apakah malaikat maut gagal mencabut nyawaku? Lalu apakah ini negeri akhirat?” Dania menepuk kedua pipinya sendiri dan dia merasakan sekujur tubuhnya terasa begitu dingin.

"Kenapa dingin sekali? Jika aku sudah mati apa aku benar-benar telah hidup kembali? Tu-tunggu! Kemana perginya semua pakaianku? Jika benar aku terlahir kembali kenapa aku bisa telanjang begini?!"

Dania Ansel menatap kedua telapak tangannya dengan heran dan dia sangat terkejut mendapati dirinya hidup kembali setelah kecelakaan beberapa saat yang lalu. Pandangan matanya tiba-tiba terasa berkunang-kunang. Dania menoleh ke samping dan mendapati pria asing berbaring telanjang di sampingnya.

"Kepalaku rasanya nyeri dan sakit! Pria ini, kenapa dia terlihat familiar? Sebenarnya apa yang terjadi padaku?"

Pria yang dibahasnya tadi tersenyum miring lalu mencengkeram dagu Dania.

"Lupakah kamu sudah meracuniku? Aku sangat jijik padamu, ternyata kamu tidak hanya memiliki tabiat buruk tapi ternyata juga sangat menjijikkan!"

Dania menggelengkan kepalanya dengan panik dan cemas. Tatapan dingin dan kejam dari mata pria itu tidak diragukan lagi bahwa pria di sisinya itu bisa saja membunuhnya. Tiba-tiba ingatan tentang bagaimana mereka bisa berakhir seperti itu muncul di dalam kepalanya. Ingatan dari wanita yang tubuhnya sekarang diambil alih oleh Dania. Dania sungguh menyesalinya. Dania menginginkan putra mahkota untuk menjadi suaminya bukan jenderal bengis dan dingin seperti pria pemarah di ranjangnya itu!

"Baiklah aku akui aku salah, tapi salahkan dirimu yang meminum minuman milik putra mahkota!"

Sejak malam itu, Dania Ansel yang awalnya seorang dokter terkenal terpaksa harus berganti nama menjadi Waning seorang gadis lugu dan ceroboh, putri pertama dari seorang tabib kerajaan.

“Waning! Apakah kamu sudah bosan hidup?” Sutangji membentaknya dengan raut wajah merah padam.

Kalau aku terus memarahinya dan mengelak, bisa-bisa Sutangji akan membunuhku. Di dunia setelah aku mati bahkan aku masih bertemu dengannya? Aku rasa takdir kami sungguh sangat buruk! Lebih baik aku pura-pura mengalah padanya agar Sutangji membiarkan aku pulang ke rumah.

“Ampuni aku Tuan Jenderal! Ampuni aku! Aku sungguh tidak berniat membuat Anda Mabuk!”

Sutangji melepaskan genggaman tangannya dari dagu Dania lalu turun dari ranjang dan memakai kembali bajunya.

Dania melihat baju yang dipakai Sutangji, baju tersebut seperti baju model yang sudah lama dan tidak diproduksi lagi di zaman modern.

Kenapa baju Sutangji begitu kuno? Tunggu-tunggu! Apa aku masuk ke dunia masa lampau?

Dania masih memikirkan kenapa dia bisa berada di tempat yang tidak dia kenal, belum sempat menemukan jawabannya, suara menggelegar dari bibir Sutangji kembali menyadarkan lamunannya.

“Sudahlah! Karena kamu sudah sadar sekarang, turunlah dari ranjang dan pulanglah ke rumah! Katakan pada ayahmu kalau sebentar lagi aku akan datang melamar!”

Wajah Dania memucat seketika!

Dania mengambil selimut lalu bergegas turun dari atas ranjang untuk mengejar Sutangji.

“Tunggu! Tuan! Tunggu jangan pergi dulu! Apa maksudnya dengan melamar?” Dania menaikkan kedua alisnya sambil menggenggam tangan kanan Sutangji.

Sutangji mengukir senyum licik. “Tentu saja untuk menikahimu, apa kamu sudah kehilangan otakmu? Kamu sudah bukan perawan lagi sekarang, apa kamu lupa dengan yang terjadi semalam?”

Wajah Dania memerah, dia teringat dengan kejadian semalam. Sutangji benar-benar mabuk dan sudah mengambil kegadisan Dania.

Dania merasa buruk sekali karena di zaman modern dia tidak akan pernah begitu mudah jatuh ke pelukan pria asing apalagi sampai tidur di ranjang seperti yang dilakukan Waning pemilik tubuh yang sedang digunakan oleh Dania sekarang.

Aku sama sekali tidak ingin menikah dengan Sutangji, ini hanya kesalahpahaman! Tapi, bagaimana caranya aku menjelaskan semua ini padanya?

“Lepaskan tanganku! Kamu ingin terus menggenggam tanganku sampai dunia kiamat!” Bentak Sutangji.

Dania mengedipkan kedua matanya lalu berkata padanya.

“Aku tidak sengaja melakukannya, lagi pula tujuanku bukan untuk tidur denganmu, bagaimana kalau kita lupakan saja masalah semalam? Anggap saja semua ini tidak pernah terjadi!” Dania melepaskan genggaman tangannya dari lengan Sutangji lalu memakai bajunya kembali dan langsung kabur dari dalam kamar penginapan tersebut.

Sutangji mengerutkan keningnya, pikirnya Waning memang tidak hanya bodoh tapi juga murahan dan sukarela terbiasa menyerahkan tubuhnya kepada pria. Sutangji tidak mengerti dan mematung di tempatnya berdiri lantaran melihat darah di alas tidur yang mereka berdua gunakan semalam.

“Aku rasa Waning memang sudah bodoh! Apa dia tidak berpikir kalau dia bisa saja hamil setelah tidur denganku?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Tabib Kesayangan Tuan Jenderal    Bab 162 Tamat

    Karena rencana Xingyi gagal, keamanan di Kota alam Dewa sudah diperkuat kembali. Tugas Dania di sana juga sudah selesai. Dia pergi menemui Chang an.“Chang an, aku harus kembali ke dalam rombongan, aku pikir Sutangji akan terus menunggu dan tidak melanjutkan perjalanan ke wilayah Perbatasan. Jika terus menunda, masalah tidak akan teratasi,”“Aku sudah mengirimkan pesan bahwa kamu akan pergi menyusul, jadi tidak perlu terburu-buru,” ujarnya.Chang an tahu tugas tersebut sangat penting, bukan hanya satu dua monster kuno yang dibebaskan dari dalam meteor tapi mungkin lebih dari seratus.“Dewi Tinggi, monster-monster itu lebih dari puluhan, aku sangat cemas, aku tidak bisa membiarkanmu pergi mengatasi semua ini sendiri,” lanjutnya.Dania mengukir senyum di bibirnya. Wajahnya tidak menunjukkan rasa khawatir sedikit pun.“Segel iblis di tubuhku sudah sirna, apa kamu meragukan kekuatan Dewi Kuno? Jika aku tidak pergi sekarang maka rombongan itu.... bagaimana pada akhirnya?”Chang an tetap me

  • Tabib Kesayangan Tuan Jenderal    Bab 161 Hukum langit untuk Xingyi

    “Jika hanya kamu yang bisa menghapus segel iblis di tubuh Dewi Bulan, artinya ....” Chang an tidak melanjutkan ucapannya. Sebelumnya Cermin Kuno sudah dihancurkan oleh Xingyi. “Klan lima bintang sudah sangat keterlaluan!”Tanpa membicarakannya pun semuanya sudah sangat jelas.Dania yang terbaring di atas dipan giok mulia membuka matanya perlahan, pertama kali yang dia lihat adalah Xiaoer. Gadis itu terlihat sangat senang ketika melihatnya sudah siuman. “Xiaoer,” gumamnya. Dania bangun dan melihat penampilannya sudah berubah, tubuhnya terasa lebih kuat dan menjadi penuh dengan energi. “Apakah kamu yang membawaku ke sini?” tanyanya. Xiaoer menggelengkan kepalanya lalu kembali masuk ke dalam cermin. Tidak lama kemudian, pelayan istana datang dan membawakan nampan berisi aneka perhiasan, kosmetik, juga peralatan lain. “Yang-mulia Dewi, Dewa Tinggi mengutus kami untuk mempersembahkannya pada Anda,”Dania tidak membutuhkan barang-barang itu, dia tahu seharusnya saat ini dia berada di po

  • Tabib Kesayangan Tuan Jenderal    Bab 160 Segel Kota alam Dewa dan energi bulan

    Sutangji baru selesai dengan urusannya, dia membetulkan kembali kereta yang atapnya dilepas pagi tadi. Dia menatap prajuritnya sedang menyiapkan api unggun, dia mengedarkan pandangan matanya ke sekitar, pria itu tidak melihat Dania.“Waning, ke mana gadis itu?” gumamnya seraya berjalan menatap ke sekitar. Dia melihat urutan tenda dan mulai mencari satu-persatu. Dia tidak menemukan keberadaannya. Ketika tiba di tendanya, Sutangji meminta prajurit untuk melihat ke dalam. “Nona Hu, tidak ada Jenderal,” lapornya.Ning er masih sangat mengantuk, dia bahkan tidak tahu ke mana perginya Dania. Di sisi lain, Yulia melihat kehebohan yang dilakukan Sutangji, wanita itu merasa sangat senang karena Dania dianggap sebagai saingan terberatnya untuk merebut perhatian Guwenki dan Sutangji.Yulia maju beberapa langkah mendekati Sutangji, dia mencoba mencuri perhatiannya. “Jenderal Agung Su,” sapanya dengan suara lembut.Sutangji menoleh, dia sedang sibuk mencari Dania dan wanita itu muncul di depan

  • Tabib Kesayangan Tuan Jenderal    Bab 159 Xiaoer dan sinar rembulan

    Chang an membawa benda kuno itu, dia pergi menuju ke arah meteor yang tadinya menyegel jiwa dari para monster yang mengacau di alam manusia. Chang an tidak menemukan jejak apa pun. Orang yang bertindak merupakan ahli, bahkan sisa energinya pun tidak bisa dilacak olehnya. “Sangat aneh! Dari semua meteor yang ada di sini, kenapa tidak satu pun yang menunjukkan jejak penyelinap? Melihat caranya bekerja di sini, orang itu pasti bisa memecah segel dengan mudah. Bahkan klan dari Kota alam Dewa pun tidak akan pernah bisa menyembunyikan jejak mereka.”Chang an merasa para monster itu keluar secara alami dan segel dipatahkan dari jarah jauh. Jika orang itu mendekati meteor pasti akan menyisakan jejak-jejak di sana.Chang an putus asa, dia terpaksa turun kembali ke dunia fana. Untuk menunjukkan cermin hancur itu pada Dania. Awalnya dia sengaja menyimpan benda kuno itu untuk dia tunjukkan setelah Dania memulai kembali kebangkitannya sebagai Dewi Kuno. Dia ingin memb

  • Tabib Kesayangan Tuan Jenderal    Bab 158 Cermin kuno dan Serpihan Jiwa Dania

    Bibir Yulia terus cemberut, dia tidak mengira Dania akan begitu mujur dan Sutangji bersedia menolongnya. Apalagi Dania di sepanjang jalan berada di atas kuda Sutangji. Hati Yulia terasa terbakar menyaksikan pemandangan tersebut. Sutangji sepertinya juga terlihat sangat senang, bahkan mereka terus mengobrol sepanjang jalan. Sutangji memeluknya dari belakang sambil memegangi kendali kuda.***Di sisi lain, Chang an masih tidak muncul. Pria itu mendapatkan panggilan penting dari Kota alam Dewa, ini ada kaitannya dengan binatang kuno yang kembali hidup di alam fana. Mereka melaporkan bahwa bintang-bintang yang dulu menyegel jiwa monster dan binatang buas di masa lalu telah bebas. Di dalam aula pertemuan, Chang an duduk di singgasananya. Dia mendengarkan laporan dari semua orang yang memiliki jabatan di kerajaannya. Mereka membawa buku laporan masing-masing untuk diberikan pada Chang an.“Yang-mulia, jiwa binatang kuno yang tersegel di dalam bintang dan meteor terlepas, kami sama sekali

  • Tabib Kesayangan Tuan Jenderal    Bab 157 Bulu binatang kuno dan kecemburuan

    Yulia terus menaburkannya sambil bergumam dan mengawasi sekitar. “Setelah aku menaburkan bubuk ini, Waning sialan itu akan merasakan gatal di sekujur tubuhnya. Bubuk ini akan menyebabkan kulitnya menjadi penuh dengan ruam merah! Dengan begitu Putra Mahkota atau pun Jenderal Agung tidak akan ada yang tertarik lagi dengannya! Hahahahaha!”Yulia terus menaburkannya, dari ujung belakang kereta sampai ke arah kusir. Dia berjalan mundur sambil terus menaburkan obat gatal.Di belakang punggung Yulia, Dania membuka tirai pintu kereta dengan santai. “Heh Yulia!” Dania berkacak pinggang sambil menatap apa yang Yulia lakukan di dalam kerta kudanya.Yulia terkejut dan langsung memutar badan, bokongnya hampir saja mengenai wajah Dania. “Kau-kau! Apa yang kamu lakukan di sini?” tanyanya gugup.“Aku? Kenapa di sini? Kenapa pertanyaan yang seharusnya aku tanyakan padamu malah kamu tanyakan padaku? Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Dania. Dia mengendus bubuk racun gatal. Dania mencubit ujung hid

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status