Sutangji merasa harus keluar dari persembunyiannya, dia mendengar keributan di luar.
“Kalau aku tetap berada di sini, bagaimana jika Waning berada dalam bahaya? Orang-orang dari Kota alam Dewa sudah tidak waras!” gerutunya seraya berusaha membuka daun pintu lemari yang mengurungnya. Ternyata Dania menggunakan mantra untuk membuat Sutangji tetap tinggal di sana. Dania tidak memiliki pemikiran lain kecuali untuk melindungi Sutangji dari orang-orang penghuni Kota alam Dewa. Di halaman depan, Chang An menatap ke arah Dania. Dia sudah berhasil mengirim orang yang membuat keributan. Chang An segera menyentuh tangan Dania, dia ingin segera melaksanakan upacara pernikahan. “Ayo!” ajaknya. Dania langsung menarik tangannya hingga terlepas dari genggaman Chang An. “Keputusanku masih sama, aku tidak ingin meresmikan hubungan kita berdua. Sampai kapanpun aku tetap tidak mau!” tolaknya. “Dania, apa kamu kira kamu memiliki pilihan lain selain meniAku tidak mungkin membiarkanmu pergi dari sisiku! Waning, aku hanya mencintaimu dan menginginkanmu! Bisik dalam hati Sutangji.“Kamu tidak perlu cemas, aku baik-baik saja, aku sudah ingat semua mantra dari Kota alam Dewa. Aku hanya perlu berkultivasi untuk mendapatkan kekuatan lebih, aku bisa menyelamatkanmu kali ini juga merupakan kehendak langit. Jadi, jangan tolak perasaanku lagi,” ujarnya pada Dania.Dania tidak berani menjawab, Sutangji sudah melepaskan baju pernikahan dan mulai menyentuhnya. Kali ini Sutangji memperlakukannya dengan lembut. Dania meremas tengkuk Sutangji. “Apakah sakit sekali?” tanya Sutangji dengan napas memburu. Sutangji menatap kedua mata Dania dengan tatapan intens dan penuh gairah. Keringat mengucur deras dan menetes pada tubuh polos Dania di bawah himpitannya, Sutangji menekan lebih dalam sambil memegangi kedua paha Dania, diciuminya paha Dania sambil mendorong pinggangnya maju ke depan, hentakkannya tidak terlalu cepat dan tidak terlalu pel
Hari setelah Chang An kembali ke Kota alam Dewa, hari itu juga pernikahan antara Chang An dengan Xingyi telah diresmikan. Chang An berdiri di samping Xingyi untuk melakukan upacara pernikahan. Dalam hati, Chang An bersumpah akan membalas perbuatan Xingyi di masa depan karena sudah menyebabkan Chang An lupa diri hingga melukai wanita yang sebenarnya dia cintai. Di dalam kehidupan ini, aku hanya mencintai Dania! Sampai mati aku akan tetap mencintainya! Apalagi dia sudah menyelamatkan nyawaku, demi Dania mati pun aku rela!***Setelah Chang An kembali ke Kota alam Dewa, Sutangji membawa Dania kembali ke Kota Selatan. Akan tetapi keadaan Dania masih sama, wanita itu masih tidak sadarkan diri. Rencana Guwenki untuk menjadikan Dania sebagai selir terpaksa dia urungkan. Guwenki juga masih belum meresmikan hubungannya dengan Yulia meski hampir setiap hari menghabiskan waktu bersama.“Yang-Mulia, Anda sudah tidak tertarik dengan Nona Hu? Aku selalu berpikir Yang-mulia a
Sutangji merasa harus keluar dari persembunyiannya, dia mendengar keributan di luar. “Kalau aku tetap berada di sini, bagaimana jika Waning berada dalam bahaya? Orang-orang dari Kota alam Dewa sudah tidak waras!” gerutunya seraya berusaha membuka daun pintu lemari yang mengurungnya. Ternyata Dania menggunakan mantra untuk membuat Sutangji tetap tinggal di sana. Dania tidak memiliki pemikiran lain kecuali untuk melindungi Sutangji dari orang-orang penghuni Kota alam Dewa. Di halaman depan, Chang An menatap ke arah Dania. Dia sudah berhasil mengirim orang yang membuat keributan. Chang An segera menyentuh tangan Dania, dia ingin segera melaksanakan upacara pernikahan. “Ayo!” ajaknya. Dania langsung menarik tangannya hingga terlepas dari genggaman Chang An. “Keputusanku masih sama, aku tidak ingin meresmikan hubungan kita berdua. Sampai kapanpun aku tetap tidak mau!” tolaknya. “Dania, apa kamu kira kamu memiliki pilihan lain selain meni
Dania pikir dia bisa lepas dengan mudah dari Chang An, saat sedang berlari pada jalur yang terbentuk tiba-tiba Chang An menembus jalur tersebut dan langsung meraih tubuhnya ke dalam pelukan. “Kau! Bagaimana mungkin, aku-aku tidak mau menikah denganmu! Lepaskan aku!” “Kamu lupa siapa aku?” tanya Chang An. Chang An membawa Dania kembali ke kediaman Gongye dalam sekejap mata. *** Di sisi lain, Sutangji berada di alam baka, pria itu menatap banyak orang di sekitarnya sedang menerima ganjaran atas perbuatan yang dilakukan di dunia. Sutangji sejak menghilang sudah berpindah ke alam baka. “Semua orang mendapatkan balasan atas perbuatan mereka,” ujar salah satu Dewa yang bertugas di sana. “Aku tidak mendapatkan apa pun sejak masuk ke sini, sebenarnya apa yang aku tunggu di sini? Sungguh tidak ada gunanya!” keluhnya dengan wajah malas. “Kamu sepertinya lebih istimewa dibandingkan manusia biasa seperti mereka, tapi kamu jug
Setelah kondisi tubuh Chang An membaik, Chang An memutuskan untuk pergi mengunjungi Dania. Ketika turun ke alam manusia, Xingyi mengikutinya secara diam-diam, Chang An sengaja membiarkannya untuk menangkap Xingyi. Tepat saat tiba di wilayah Kota Utara Chang An langsung menangkapnya dan mencengkeram leher Xingyi. “Dewa Agung, apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku!” perintahnya. “Meski kamu Putri Pertama dari klan lima bintang, apa kamu pikir nyawamu lebih berharga dibandingkan nyawa Ratuku!” Chang An mencampakannya. Xingyi mengatur napas sambil memegangi lehernya yang sakit. “Hanya karena manusia biassa sepertinya untuk apa Dewa Agung melakukan semua ini? Dia sama sekali bukan Dewi Agung!” Xingyi mengeluarkan bukti. Ada kotak darah dalam genggaman tangannya. “Aku tidak percaya Dewa Agung tidak mengetahuinya! Mereka hanya mirip saja! Jika bukan karena gabungan kekuatan Dewa dalam racun sembilan ular, wanita itu sama sekali
Sutangji bergegas menuju ke ruang bawah tanah dan dia menemukan Dania terkurung dalam jeruji sihir. Sutangji menebas jeruji tersebut dan media sihir yang menyembunyikan serta membuat lemah Dania langsung hancur lebur. Sutangji segera menerjang masuk lalu meletakkan pedang di sisinya, dilihatnya Dania terkapar dengan luka dalam di tubuhnya. Wajahnya terlihat sangat pucat dan hampir kehilangan seluruh energinya. “Waning! Waning! Bangunlah! Kamu tidak boleh menyerah!” ujarnya sambil membopong Dania dan membawanya keluar dari Kota alam Dewa. Setelah menurunkan tubuh Dania di luar gerbang Kota alam Dewa, Sutangji menancapkan bilah pedangnya di tanah. Dania menatap wajah Sutangji dan dia melihat kekuatan jiwa Sutangji sudah melemah. “Iblis Su, apa yang sudah kamu lakukan? Ke-kenapa, aura jiwamu hampir lenyap?” “Pergilah dari sini, kamu tidak boleh berhubungan dengan Chang An lagi, ini adalah pesan terakhirku