“Kamu belum melakukan apa pun tapi sudah berkata seperti ini? Kamu sedang khawatir padaku atau ragu dengan kemampuan yang kamu miliki?” tanya Dania dengan tatapan mata serius. Sinar mata Dania yang sekarang mengingatkan Sutangji tentang masa lalu mereka saat masih tinggal di Kota alam Dewa. Wibawa Dania di masa lalu masih terlihat di kedua bola matanya.
Sutangji menelan ludahnya sendiri, entah kenapa tiba-tiba dia merasa kalah dan tidak berdaya. Sutangji tidak bisa menjawabnya, Sutangji ragu dengan dirinya sendiri juga ragu Dania mampu menghadapi masalah di masa depan.Melihat Sutangji tidak mengatakan sepatah kata pun, Dania kembali membuka kata. “Kamu tidak percaya dengan kekuatan diri sendiri lalu beransumsi seperti ini? Mengambil kesimpulan sebelum melihat situasi yang sebenarnya terjadi. Sikapmu ini membuatku berpikir kalau kamu tidak lebih dari seorang pengecut. Terlebih lagi, barusan kamu bilang hanya ingin tidur dan menikmati tubuhku? Seorang Jenderal seharusnya tidDania dibawa paksa oleh Sutangji, begitu mereka tiba di luar goa, Sutangji berniat menaikkan Dania ke atas kuda akan tetapi Dania memiliki beberapa energi tenaga dalam dan dia bisa melawan keinginan Sutangji. Dania mendorong Sutangji menjauh darinya dengan energi dari telapak tangannya. “Waning! Di sini berbahaya, aku hanya ingin membawamu kembali!” serunya ketika tubuh Sutangji terlempar jauh dari posisi Dania. Dania tidak mengatakan apa-apa dan memutuskan untuk kembali masuk ke dalam goa dan membuat tabir penutup pintu masuk sehingga tidak ada siapa pun yang bisa masuk ke dalam. Dania melakukan itu untuk melindungi binatang kuno yang masih terluka di dalam goa. Sutangji terjatuh dalam semak, saat berusaha bangun dia melihat mustika biru tertanam di tanah. Sutangji mengernyitkan keningnya, dia sangat mengenal benda tersebut. “Kristal biru milik Dewi Bulan di masa lalu? Mereka tumbuh di sini? Artinya wilayah ini dulunya adalah wilayah Dewi Bu
“Aku belum menanyakannya pada Ayah, kamu tidak melihat utusan mengirimkan dekret ke rumah?” tanyanya. Pelayan Dania yang lainnya turut serta membantu bekerja di klinik terlihat serba salah lalu menjawab. “Saya sempat melihatnya, tapi karena kondisi Nyonya waktu itu tidak ada tanda-tanda pulih jadi Tuan besar menukarnya dengan jabatan kedua Tuan Muda, mereka berdua sekarang mendapatkan posisi di Pemerintahan. Tuan besar hanya cemas kehilangan kesempatan jika sampai Nyonya meninggal dunia. Saya minta maaf, saya pikir Nyonya masih mendapatkan penghargaan lain meski jabatan sudah ditukar.” Jelasnya panjang lebar pada Dania. Dania tidak terlihat marah atau kecewa, pada hari-hari kemarin dia memang tidak tahu apakah bisa bertahan dan sembuh dari pukulan lima elemen Sutangji. “Bukan masalah besar, hanya jabatan saja, aku selama ini sudah merepotkan Ayah dan kedua kakakku, melihat mereka bisa sukses di masa depan
Ketika langkah kaki Dania tiba di luar kediaman Zuyi, dia segera melepaskan tangannya dari lengan Sutangji, dan hal itu langsung membuat Sutangji melotot padanya. “Kau!” “Aku lelah bersandiwara, tunggu sampai aku menemukan solusi pemutusan sumpah darah jiwa, kita akan bercerai!” ujar Dania dengan entengnya. Sutangji mendengus lalu menggenggam tangan Dania dan menariknya pergi dari kediaman selir ke tiga dengan tergesa-gesa. “Tutup mulutmu jika tidak ingin aku marah! Lebih baik tidak usah bicara kalau ujung-ujungnya hanya ingin menjauhkanku! Tidak akan pernah ada perceraian!” “Apa kamu pikir aku mencintaimu?” tanya Dania dengan tatapan mata tidak senang. “Waning! Kau! Kamu sangat keterlaluan!” Sutangji sangat marah sekali. “Jenderal Agung Su, antara kita berdua sejak awal tidak pernah ada cinta, jangan terlalu percaya diri.” Dania sengaja
“Kamu belum melakukan apa pun tapi sudah berkata seperti ini? Kamu sedang khawatir padaku atau ragu dengan kemampuan yang kamu miliki?” tanya Dania dengan tatapan mata serius. Sinar mata Dania yang sekarang mengingatkan Sutangji tentang masa lalu mereka saat masih tinggal di Kota alam Dewa. Wibawa Dania di masa lalu masih terlihat di kedua bola matanya. Sutangji menelan ludahnya sendiri, entah kenapa tiba-tiba dia merasa kalah dan tidak berdaya. Sutangji tidak bisa menjawabnya, Sutangji ragu dengan dirinya sendiri juga ragu Dania mampu menghadapi masalah di masa depan.Melihat Sutangji tidak mengatakan sepatah kata pun, Dania kembali membuka kata. “Kamu tidak percaya dengan kekuatan diri sendiri lalu beransumsi seperti ini? Mengambil kesimpulan sebelum melihat situasi yang sebenarnya terjadi. Sikapmu ini membuatku berpikir kalau kamu tidak lebih dari seorang pengecut. Terlebih lagi, barusan kamu bilang hanya ingin tidur dan menikmati tubuhku? Seorang Jenderal seharusnya tid
Aku tidak mungkin membiarkanmu pergi dari sisiku! Waning, aku hanya mencintaimu dan menginginkanmu! Bisik dalam hati Sutangji.“Kamu tidak perlu cemas, aku baik-baik saja, aku sudah ingat semua mantra dari Kota alam Dewa. Aku hanya perlu berkultivasi untuk mendapatkan kekuatan lebih, aku bisa menyelamatkanmu kali ini juga merupakan kehendak langit. Jadi, jangan tolak perasaanku lagi,” ujarnya pada Dania.Dania tidak berani menjawab, Sutangji sudah melepaskan baju pernikahan dan mulai menyentuhnya. Kali ini Sutangji memperlakukannya dengan lembut. Dania meremas tengkuk Sutangji. “Apakah sakit sekali?” tanya Sutangji dengan napas memburu. Sutangji menatap kedua mata Dania dengan tatapan intens dan penuh gairah. Keringat mengucur deras dan menetes pada tubuh polos Dania di bawah himpitannya, Sutangji menekan lebih dalam sambil memegangi kedua paha Dania, diciuminya paha Dania sambil mendorong pinggangnya maju ke depan, hentakkannya tidak terlalu cepat dan tidak terlalu pel
Hari setelah Chang An kembali ke Kota alam Dewa, hari itu juga pernikahan antara Chang An dengan Xingyi telah diresmikan. Chang An berdiri di samping Xingyi untuk melakukan upacara pernikahan. Dalam hati, Chang An bersumpah akan membalas perbuatan Xingyi di masa depan karena sudah menyebabkan Chang An lupa diri hingga melukai wanita yang sebenarnya dia cintai. Di dalam kehidupan ini, aku hanya mencintai Dania! Sampai mati aku akan tetap mencintainya! Apalagi dia sudah menyelamatkan nyawaku, demi Dania mati pun aku rela!***Setelah Chang An kembali ke Kota alam Dewa, Sutangji membawa Dania kembali ke Kota Selatan. Akan tetapi keadaan Dania masih sama, wanita itu masih tidak sadarkan diri. Rencana Guwenki untuk menjadikan Dania sebagai selir terpaksa dia urungkan. Guwenki juga masih belum meresmikan hubungannya dengan Yulia meski hampir setiap hari menghabiskan waktu bersama.“Yang-Mulia, Anda sudah tidak tertarik dengan Nona Hu? Aku selalu berpikir Yang-mulia a