Share

Bab 232

Penulis: Ayudia
Bravi sudah berbalik dan memasuki toko.

Bahunya yang lebar, pinggang yang ramping, dan kakinya yang jenjang, ditambah sikapnya yang berwibawa benar-benar menarik perhatian.

Sangat aneh.

Raisa pasti akan merasa kesal melihat punggung Kevin, tetapi tidak dengan Bravi.

Sebaliknya, Raisa justru ingin mengikutinya.

Ketika mereka memasuki toko, Bravi duduk di ruang tunggu.

Raisa tentu saja pergi memilih hadiah yang diinginkannya dan membiarkan Bravi yang membayar.

Harga cangkir-cangkir itu cukup mahal, saat belum terlalu akrab, dia pasti tidak akan menerima hadiah seperti itu.

Sekarang Bravi yang ingin memberi hadiah, rasanya salah jika dia menolak.

Raisa fokus memilih, karena dia tidak punya urusan lain dan tidak terburu-buru.

Raisa sudah punya cangkir berbentuk pohon, dan cangkir berbentuk bintang yang dia berikan kepada Bravi.

Raisa tidak tahu apa yang diinginkannya, tetapi ketika melihat cangkir berbentuk bulan, dia langsung yakin menginginkannya.

Raisa pun memberi isyarat kepada pel
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Raaniaa Putri
ko belum up ya? suka lupa jln ceritanya kalau ga up...
goodnovel comment avatar
Suryat
kayaknya bravi dan raisa memang di takdirkan untuk berjodoh deh haha..
goodnovel comment avatar
Desi Dama Noviyanti
gambar sampulnya kenapa diganti, padahal sampul yang sebelumnya udah bagus, gambar bravi sama raisa nya juga lebih baik dr yang baru.. sayang sekali...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Tak Ada Kata Maaf Untuk Mantan Suami   Bab 240

    Raisa benar-benar mirip Mona.Mirna tidak menjawab, "Kau mengumumkan perceraianmu di media sosial. Jadi Tante khawatir dan ingin tahu gimana kabarmu." Karena tantenya telah mundur selangkah, Raisa tentu saja mengikuti kata-katanya, "Aku baik-baik saja sekarang." Kekhawatiran Mirna beralih kembali padanya. "Perusahaan Rian sedang dalam masalah. Kau dan Kevin sudah bercerai, dia nggak bisa membantumu. Jadi gimana dengan Rian?"Wajah Raisa menjadi dingin. "Tante, kau sengaja, kan?"Mirna bertanya, "Apa?"Raisa berkata, "Masalah perusahaan Rian itu atas perintah Kevin ke Marco, kan? Sekarang kau suruh aku minta bantuannya Kevin? Bukannya itu lucu?"Raisa melanjutkan, "Dan Marco? Kau sekarang ibu tirinya. Ngomongin ini di depanku sama seperti menampar wajahku. Tante, jangan bilang kau nggak tahu kalau ini ulahnya Marco."Wajah Mirna menjadi dingin. "Raisa, aku cuma khawatir. Kenapa kau malah marah?"Raisa menyeringai, "Kalau Tante anggap ini sebagai kepedulian, biar aku jelasin, aku nggak

  • Tak Ada Kata Maaf Untuk Mantan Suami   Bab 239

    Raisa menutup telepon.Dia tidak lagi merasakan kegembiraan seperti dulu saat tantenya menghubungi dirinya, wajahnya terlihat datar. Hati tantenya sudah sepenuhnya tertuju pada keluarga barunya, tetapi bagaimanapun juga, keponakan tertuanya baru saja bercerai, sebagai orang tua pasti harus sesekali menanyakan kabar. Raisa mengirim pesan kepada Rian tentang hal itu, tetapi dia tidak membalas.Rian adalah pria yang memiliki perbedaan yang jelas antara cinta dan benci, jika dia tidak menyukai seseorang, pasti tidak akan pernah menunjukkan wajah ramah.Sedangkan, Raisa tidak menolak.Karena tantenya bukan Kevin, sehingga mereka tidak akan berselisih seumur hidup. Lagipula, dia masih harus meminta bantuan tantenya untuk merawat nenek. Kerabat yang memiliki ikatan darah berbeda dengan mantan yang sudah cerai dan tidak lagi ada hubungan. …Waktu istirahat siang. Raisa pergi ke restoran yang telah mereka sepakati untuk bertemu.Suasananya menyenangkan, ada banyak karyawan kantoran yang dat

  • Tak Ada Kata Maaf Untuk Mantan Suami   Bab 238

    Hati Yumi terasa begitu sakit hingga hampir tidak bisa bernapas, suaranya terdengar penuh dengan keteguhan yang enggan menerima nasibnya. "Aku nggak bisa terima! Kenapa Bravi nggak menyukaiku?"Angga tersenyum tipis. "Jangan terjebak dalam obsesi seperti itu. Jatuh cinta pada seseorang terjadi tanpa alasan, tanpa penjelasan. Sama seperti nggak menyukai seseorang." Yumi bukan orang bodoh. Dia mengakui kata-kata Angga dan mengerti bahwa penolakannya untuk membantu adalah cara terselubung untuk melindunginya dari bahaya.Namun cinta tidak berbalas menimpanya, dan sebagai pengamat, Angga tidak pernah bisa berempati dengan rasa sakitnya!Menerima dan melepaskan itu sangat sulit! Benar-benar mustahil!Yumi mengesampingkan tentang melepaskan Bravi dan bertanya, "Kak, kau belum kasih tahu, siapa wanita itu?" Yumi bisa menerima takdirnya tanpa Bravi, tetapi hanya dengan satu syarat, jika Bravi tidak melihatnya, dia juga tidak boleh melihat wanita lain. Ini seperti obat penenang.Ini membukti

  • Tak Ada Kata Maaf Untuk Mantan Suami   Bab 237

    Angga menatap Yumi dengan bingung, lalu bertanya dengan serius, "Apa yang harus kuberitahu?" Yumi adalah adik kandung Angga, hanya dua tahun lebih muda darinya. Di matanya, kakaknya selalu lembut, tetapi kelembutan itu terasa seperti sikap acuh tak acuh, tidak bisa ditembus, tanpa celah kelemahan sama sekali. Karena tidak pernah marah, dia tidak tahu apa yang benar-benar penting bagi Angga. Seperti sekarang ini, walau Angga jelas mengerti semuanya, dia tidak pernah berkata apa-apa pada Yumi! Yumi dengan suara berat berkata, "Kak, kau tahu kan kalau aku suka Bravi, sudah dari dulu. Kau itu kan temannya, jadi kenapa nggak mau bantu aku, malah nyuruh aku menjauh terus? Aku beneran nggak mengerti." Angga menghiburnya, "Bravi itu nggak menyukaimu, jadi kau suka dia pun, nggak ada gunanya."Yumi sudah bosan mendengar kata-kata itu, api di hatinya langsung menyala. "Kau selalu bilang gitu, kenapa aku nggak boleh coba sekali saja?" Yumi tidak mengerti. Dia jelas membutuhkan bantuan, tetap

  • Tak Ada Kata Maaf Untuk Mantan Suami   Bab 236

    Suri mengambil bantal dan melemparkannya ke wajah Richard.Richard tersenyum menghalau bantal itu, dengan perhatian mengambilnya kembali dan melemparkannya pelan ke arah Suri, lalu bergumam sambil berjalan ke kamar mandi, tanpa menyembunyikan sikap nakalnya. Suri menenggelamkan diri ke dalam selimut lembut yang sudah berbau Richard.Kekasaran Richard berasal dari kepribadiannya, cara dia berbicara dan bertindak. Wajah dan kepribadiannya sama persis dengan sepupunya Rey, tipe yang seperti berkata, “Aku pacaran dengan tiga orang sekaligus” terbaca jelas di wajahnya. Meskipun tidak sepandai Rey dalam bergaya, dia tetaplah pria bergaya. Misalnya, aroma parfumnya cukup harum. Suri menunggu sekitar sepuluh menit sebelum Richard akhirnya keluar dari kamar mandi.Suri menghindari kontak mata dengannya, lalu gantian dia yang mandi. Suri sengaja mandi selama setengah jam, berharap saat selesai, Richard sudah pergi. Namun saat dia keluar, pria itu masih di sana.Jendela dengan kisi-kisi di ka

  • Tak Ada Kata Maaf Untuk Mantan Suami   Bab 235

    Richard menyipitkan mata, tertawa geli karena melihat senyum palsu di wajah wanita itu.Dia langsung menindih Suri di atas tempat tidur, mendekapnya lebih erat, sambil tersenyum nakal. "Kata-katamu itu cuma bakal buat marah cowok yang memang tidak bisa tidurin cewek, aku tahu." Dia mendesah di telinga Suri sambil menggigit dan berkata, "Aku beneran hebat." Suri merasa tubuhnya melemah karena godaannya, tapi suaranya tetap tenang, "Kalau soal keahlian, cuma perempuan yang berhak bicara." Richard mencium daun telinga lalu lehernya. "Jadi, coba bilang, tadi malam aku kurang gimana?" Suri terdiam.Richard tidak tinggal diam saat berbicara, dia juga mencium leher dan pipinya. Melihat tatapan kesal Suri, sorot matanya semakin berkilau. "Oh, kau teriak bukan karena senang, tapi karena nggak nyaman ya?" Suri tidak tahan ditekan olehnya. "Minggir."Richard berkata, "Kau itu nggak masuk akal. Aku sedang mencoba jelaskan semuanya, tapi kau malah kesal."Suri belum pernah bertemu orang yang be

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status