Share

Bab 360

Author: Patricia
Teddy menyunggingkan bibirnya dan mengejarnya. Pacarnya baru saja putus cinta, bukankah dia seharusnya memberi perhatian?

....

Denver kembali ke meja makan dengan wajah lesu. Dia berusaha tersenyum dan terus bersulang kepada para bos.

Kelly tidak menginginkannya lagi dan dia juga tidak bisa memaksanya. Jadi, pertemuan makan malam ini adalah kesempatan terakhirnya.

"Pak Philip, kita sudah beberapa kali bertemu. Hari ini pertama kalinya aku bisa bersulang untukmu. Semoga ke depannya kamu bisa membimbingku."

Pada beberapa pertemuan sebelumnya, Denver tidak berkesempatan untuk mendekati para investor besar, apalagi bersulang untuk mereka.

Philip tersenyum tipis dan menyilangkan tangannya. "Siapa namamu? Aku lupa."

"Denver."

"Oh, Denver. Kelihatannya kamu kuat minum ya?"

"Oh, nggak juga. Aku cuma bisa minum sedikit."

"Dengar-dengar, hari ini kamu datang untuk merebut peran di drama yang dipegang oleh Pak Zayn?"

Ekspresi Denver tiba-tiba menjadi serius. "Apa maksudmu, Pak?"

"Kami bisa saja m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 361

    "Kalau begitu, kamu salah. Yang lainnya aku nggak tahu, tapi hatiku ... kuat seperti batu."Teddy tidak tahan dan tertawa terbahak-bahak."Cih, kenapa kamu terus tertawa?" Kelly merasa kesal."Kalau begitu, aku harus nangis?""Boleh saja, aku akan kasih kamu tisu nanti."Teddy mengeluarkan pemantik rokok. Kelly langsung melambaikan tangan. Teddy menyerahkan pemantik rokok itu, mengira Kelly akan menyalakan rokoknya untuknya. Namun, ternyata ....Plak! Kelly memukul tangan Teddy. "Aku butuh rokok! Kenapa kamu kasih aku pemantik? Kamu ini nggak paham situasi ...."Teddy terkejut. Dia menyalakan rokok untuk dirinya sendiri. Kali ini tanpa perlu diingatkan oleh Kelly, dia langsung membantu menyalakan rokoknya.Api membumbung, menerangi wajah wanita itu. Kelly menunduk dan menggigit ujung rokok. Bibir merahnya menekan rokok itu, meninggalkan bekas lipstik yang jelas.Teddy sungguh terpesona."Hei, matikan apinya.""Ah? Oh!" Teddy segera menyimpan pemantik api itu kembali ke kantong celanany

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 362

    Teddy mengernyit. Hari ini dia tidak punya minat untuk melakukannya. "Nggak perlu, bawa pergi saja."Manajer itu tetap tersenyum, lalu melambaikan tangan kepada Berma. Keduanya pun mundur.Setelah berjalan agak jauh, Berma bertanya, "Bukannya kamu bilang kalau Pak Teddy menginap, dia biasanya akan mencari wanita untuk menemani? Kenapa hari ini ....""Biasanya memang begitu, tapi hari ini agak berbeda. Kamu kira pria menginap di hotel cuma untuk hal-hal seperti itu?" balas manajer."Tapi, aku ...." Berma sudah lama menunggu kesempatan ini.Manajer tersenyum dingin. "Kamu apa? Yang penting adalah mood Pak Teddy. Kamu yang kurang beruntung. Mungkin Pak Teddy sudah puas di luar dan nggak mau nambah lagi. Sudahlah, jangan terlalu menganggap penting diri sendiri."Berma menggertakkan giginya.Di sisi lain, Kelly mandi cantik dan mengeringkan rambutnya. Tiba-tiba, pintunya diketuk seseorang.Kelly mengira itu Teddy. "Ngapain sih kamu malam-malam begini ... eh!"Ternyata bukan Teddy. Itu adala

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 363

    Malam berlalu dengan tenang.Keesokan hari pukul 9 pagi, Teddy terbangun. Dia turun dari ranjangnya dan pergi mencari Kelly.Ketika dia hendak mengetuk pintu, pintu tiba-tiba terbuka dari dalam. "Ke ...."Eh! Terlihat seorang pemuda berdiri di pintu dengan rambut acak-acakan. Jelas sekali, dia baru bangun dan berniat untuk pergi.Keduanya saling bertatap muka. Teddy termangu. Caleb mengangguk ringan dan memberi isyarat kepada Teddy untuk diam. Kemudian, dia menoleh ke dalam. "Kecilkan suaramu, dia masih tidur."Usai berbicara, Caleb pergi begitu saja, meninggalkan Teddy yang masih termangu di koridor. Beberapa detik kemudian, dia akhirnya sadar. "Buset ...."Kelly bercinta dengan pria lain di hotel keluarganya, di kamar yang dia pesan, bahkan di seberang kamarnya!Teddy menyerbu masuk dan membanting pintu, tetapi tidak ada suara keras yang timbul karena pintu yang digunakan adalah pintu kedap suara. Kemudian, dia menendang kursi, tetapi masih tidak cukup karena lantai terpasang karpet

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 364

    "Kenapa menatapku seperti itu? Cepat, aku haus sekali!"Teddy pun bangkit dengan pasrah.Setelah minum segelas air dingin, pikiran Kelly menjadi lebih jernih. "Ada urusan apa mencariku? Maaf sudah membuatmu menunggu lama."Ketika Teddy pergi mengambil air, Kelly sudah mengenakan pakaian. Dia melihat jam dan ternyata sudah pukul 11 siang."Kamu bisa merasa malu juga? Kulihat kamu sangat menikmatinya!" Teddy seperti balon yang meletus. Sebelumnya dia masih bisa menahan diri, tetapi sekarang emosinya meledak begitu saja."Kamu bahkan masih bisa menyuruhku mengambilkan air untukmu. Kalau kamu sehebat ini, kenapa nggak langsung terbang ke langit saja jadi dewi?" Usai mengatakan itu, Teddy mengumpat dengan suara lirih.Kelly mengernyit. "Kamu makan bom ya pagi ini? Kenapa emosional sekali?""Kamu nggak mau jelasin tentang pria pagi tadi?""Apa yang perlu dijelasin? Waktu kamu tidur dengan wanita lain, memangnya perlu dijelasin?" Kelly tampak bingung.Teddy terdiam sesaat. "Bagaimanapun, aku

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 365

    "Kalimat pertama.""Ini perintah Pak Teddy?""Yang lebih awal lagi.""Kamar 1901 check-out?""Dia sudah check-out?""Ya, baru sepuluh menit yang lalu.""Sial ...."Manajer itu tentu kebingungan.Teddy memerintahkan, "Suruh semua wanita itu pergi! Semakin dilihat semakin buat kesal!"Manajer tidak bisa berkata-kata. 'Bukannya kamu yang menyuruhku membawa mereka kemari?'Di sini, suasana sangat mendebarkan dan menegangkan. Sementara itu, di tempatnya Nadine, semuanya berjalan dengan teratur.Pukul 7 pagi, Nadine bangun dengan sendirinya. Dia menyiapkan sarapan, lalu pergi ke pasar untuk membeli sayuran.Pukul 9 pagi, setelah Nadine pulang dari pasar, dia mendengar suara Jeremy yang kaget. "Aku nggak nyangka kamu bukan cuma jago dalam riset, tapi juga hebat dalam merawat bunga dan berkebun!"Nadine yang melepaskan sepatu pun termangu sejenak. Setelah beberapa detik, suara familier terdengar dari balkon. "Pujianmu berlebihan, Paman."Itu adalah suara Arnold. Nadine meletakkan sayuran di da

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 366

    Ingatan yang tiba-tiba muncul itu membuat Nadine terkejut. Orang yang keras kepala, memegang kerah baju orang, dan tidak melepaskannya itu ternyata adalah dirinya?Melihat tatapan pria yang mengejek, Nadine merasa sangat canggung, sampai mengentakkan kaki.Arnold bertanya, "Sudah ingat?""Maaf, aku ....""Apa pertanyaan seperti itu perlu ditanya? Siapa yang mau kepalanya dipukul? Aku bukan kentungan. Lagian, kamu juga bilang bisa jadi bodoh kalau dipukul."Perkataan itu langsung membuat setengah rasa canggung Nadine hilang. "Tapi, kamu juga pukul kepalaku ...," gumamnya pelan.Begitu mengingat kejadian tadi, seluruh ingatannya kembali jelas. Jelas-jelas Arnold yang mulai duluan.Arnold mengernyit. "Seperti yang kubilang, minum boleh, tapi jangan berlebihan.""Ya, ya."Nadine tidak berani membantah, hanya mengangguk patuh seperti anak ayam."Kalian lagi ngobrol tentang apa?" Jeremy kembali setelah mencuci tangan. Dia langsung minum sup pir itu.Arnold meneguk dengan santai. Sudut bibirn

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 367

    Irene terdiam. Jeremy memang memuji orang lain, tetapi tidak lupa menyertakan diri sendiri.Pukul 1 siang, Arnold bersiap untuk pergi. Jeremy sedang duduk di balkon dan menggali tanah. Mendengar itu, dia langsung memanggil putrinya, "Nad, antar Paman Arnold!"Arnold hampir tergelincir, tubuhnya mendadak kaku. Nadine buru-buru berdiri dari sofa. "Ayah, jangan sembarangan manggil! Pak, aku antar kamu keluar.""Ya."Saat Nadine mengantar Arnold keluar, Jeremy mendengus. "Waktu itu sudah sepakat, kenapa sekarang jadi begini ...."....Tak terasa, Jeremy dan Irene sudah tinggal di Kota Juanin selama setengah bulan. Nadine merasa waktu yang tepat sudah tiba. Dia berencana mengatur pertemuan antara Irene dan Hugo."Ibu, sebenarnya ada satu tujuan lain kenapa aku minta kamu dan Ayah datang ke Kota Juanin.""Apa itu?"Nadine mengeluarkan amplop, lalu mendorongnya ke depan Irene. "Ini adalah kontrak yang kamu tanda tangani dengan Lauren. Dulu aku minta versi elektroniknya, sekarang aku cetak dan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 368

    "Di luar negeri?""Ya, kedua buku itu punya penjualan elektronik dan buku fisik yang sangat baik."Irene lagi-lagi terkejut. "Aku nggak tahu kalau kedua buku itu juga diterbitkan di luar negeri.""Aku sudah memperkirakan, pendapatan yang diperoleh dari The Killer dan Village School setidaknya ...." Nadine menjulurkan satu jarinya.Jeremy bertanya, "Satu miliar?""Ayah, lebih dari itu.""Sepuluh miliar?"Nadine menggeleng. "Seratus miliar. " Bahkan, itu adalah perkiraan konservatif.Jeremy tentu terkesiap."Ibu." Nadine duduk di samping Irene, perlahan-lahan menggenggam tangannya. "Kamu pasti sangat bingung sekarang, tapi yang sudah berlalu biarlah berlalu. Dengan berakhirnya kontrak ini, hubungan sepuluh tahun yang terikat dengan Lauren juga selesai.""Yang paling penting sekarang adalah gimana cara mengembalikan waktu yang hilang. Aku tahu, dibandingkan dengan kerugian materi, yang paling kamu sesali adalah karyamu yang terkubur. Seorang penulis hanya punya beberapa dekade untuk menul

Latest chapter

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 745

    "Aku memang belum pernah menerbitkan jurnal, belum ada hasil akademi. Tapi, gimana dengan hasil-hasil yang dimiliki Nella selama ini? Memangnya kamu nggak tahu apa-apa?"Mata Diana sedikit berkilat. "Aku nggak paham apa yang kamu maksud.""Kamu mungkin lupa, sebagai putri Keluarga Yudhistira, aku paling nggak kekurangan uang dan relasi. Cuma perlu sedikit uang, aku sudah bisa sewa orang buat cari informasi tentang Nella. Mudah saja. Kamu tahu apa yang aku temukan?"Diana tampak terkejut."Di dunia ini nggak ada hal yang begitu kebetulan. Bu, margamu dan marga Nella sama. Kalian punya hubungan keluarga, 'kan?""Terus, kenapa?" tanya Diana. Nada bicaranya keras, tetapi terkesan rapuh.Clarine tersenyum mengejek. "Kenapa? Nilai Nella waktu SMP jelek banget, tapi pas SMA tiba-tiba jadi genius. Bukan cuma menang berbagai kompetisi, dia juga menerbitkan makalah yang dimuat di majalah bergengsi. Apa perlu aku bantu kamu cari tahu semua detailnya?""Kamu ...." Diana terdiam, tubuhnya gemetar k

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 744

    Kompetisi Ilmu Hayati Mahasiswa Nasional diadakan setahun sekali. Tiga tahun lalu, kompetisi ini secara resmi masuk dalam daftar peringkat kompetisi mahasiswa nasional untuk perguruan tinggi umum yang dirilis oleh kelompok kerja evaluasi dan manajemen kompetisi perguruan tinggi asosiasi pendidikan tinggi.Sejak saat itu, kompetisi ini menjadi salah satu ajang akademik tingkat nasional yang diakui oleh kementerian pendidikan.Ini juga merupakan kompetisi paling bergengsi di bidang ilmu hayati untuk mahasiswa di seluruh negeri.Kompetisi ini terdiri dari dua kategori, penelitian ilmiah eksploratif dan inovasi kewirausahaan yang dibagi dalam jalur berbeda dan berlangsung dalam periode yang sama.Tujuannya untuk menguji kemampuan inovasi mahasiswa dan proses penelitian eksperimen mereka.Tanpa diragukan lagi, Nadine jelas akan ikut serta. Begitu mendengar kabar ini, Mikha dan Darius langsung bersemangat hingga menggosok tangan mereka. Bagaimanapun, bonus nilai di akhir semester saja sudah

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 743

    Bahkan, Jinny tidak panik meskipun nilai rata-rata ujian akhirnya hanya 70 dan ada beberapa mata kuliah yang nilainya pas-pasan. Toh dia memang tidak ambil pusing soal itu. Untuk apa capek-capek mikirin hal yang bukan prioritas?Sebagai perempuan, kuliah tinggi-tinggi, mengejar gelar dari kampus top, pada akhirnya tujuannya hanya untuk menikah dengan pria mapan dan hidup enak.Saat ini, dia duduk di antara Nella dan Clarine. Wajahnya tenang, tidak terburu-buru, seolah-olah dia hanya penonton yang tidak terlibat.Nella tahu Jinny punya pacar tajir dan sekarang tidak peduli lagi pada urusan akademik. Wanita ini hanya ingin menikah dengan pria kaya.Nella paling jijik dengan tipe-tipe perempuan yang hanya mengandalkan pria kaya dan ingin hidup sebagai istri manja.Namun, yang membuatnya bingung adalah Eden juga terlihat santai seperti Jinny. Laboratorium mereka sedang dalam masa perbaikan. Selain Diana, orang yang paling panik seharusnya adalah Eden!Beberapa topik riset penting yang dita

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 742

    Diana menantang, "Pergi saja! Kalau aku kena masalah, kamu juga bakal kena batunya!"Clarine membalas, "Siapa takut ...."Diana menyipitkan mata. "Clarine, kayaknya kamu lupa gimana dulu bisa keterima S2?"Langkah kaki Clarine langsung terhenti.Diana tertawa kecil. "Aslinya kamu itu nggak lulus tes. Kalau bukan karena aku buka jalan untukmu, kamu pikir kamu bisa berdiri di sini hari ini?""Silakan saja kalau kamu mau lapor, aku nggak akan halangi. Pokoknya kalau harus jatuh, kita jatuh bareng. Kalau aku dipecat, kamu yang masuk pakai cara kotor dengan sogok sana sini juga bakal kena. Bagus, 'kan?"Clarine sampai gemetar karena marah. "Dasar nenek sihir jahat!""Jahat?" Diana mendengus. "Kita sama saja."Tanpa nilai tambahan dari proyek, nilai akhir semester Clarine benar-benar menyedihkan. Dia gagal di tiga mata kuliah. Nilai mata kuliah lainnya pun rata-rata cuma 70-an. Kalau orang lain tahu, dia bisa ditertawakan. Bahkan nilai Kaeso si penjilat itu pun lebih bagus dari dia!Setiap k

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 741

    Selain itu, laboratorium atas nama Diana dilaporkan karena tidak memenuhi standar keselamatan kebakaran dan terpaksa menjalani perbaikan.Sampai sekarang pun perbaikannya belum juga disetujui. Selama masa itu, sudah pasti tidak mungkin ada hasil akademik apa pun. Jadi, dalam rapat kali ini, tim Diana jauh lebih sunyi dibanding sebelumnya.Kaeso yang biasanya setiap rapat selalu menyeringai sinis, kali ini justru diam seperti ayam di kandang.Wajah Clarine pun tampak masam. Karena laboratorium sedang dalam proses perbaikan, proyek riset yang sebelumnya susah payah dia rebut dari Diana juga ikut menguap.Saat dia mencoba meminta Diana mengaturkan proyek lain, dia malah langsung disemprot habis-habisan."Proyek! Proyek! Aku juga ingin proyek! Sekarang labku harus diperbaiki, semua proyek mandek. Terus, aku harus cari di mana buat kamu?""Lagi pula, kalaupun aku punya proyek, kamu yakin sanggup mengikuti ritmenya dan menghasilkan sesuatu yang konkret?""Jangan serakah kalau nggak sanggup!

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 740

    Nadine sempat termangu, lalu tertawa geli. "Ada! Tentu saja ada! Aku kasih ke kamu, kamu bantu kasihkan ke dia ya?""Oke, oke!"Nadine mengambil beberapa kaleng lagi dan meletakkannya di mobilnya."Hehe. Kak Nad, kamu baik banget!""Aku rasa kamu dan Darius cocok juga." Usai mengatakan itu, Nadine turun dari mobil, lalu menarik koper dan berjalan menuju gedung apartemen.Mikha sama sekali tidak menyadari nada menggoda dalam ucapan tadi. Dia mengeluarkan ponselnya dengan gembira."Halo! Darius! Kamu di apartemen nggak? Aku bawain dendeng dan saus daging sapi buat kamu! Ya, dari Kak Nadine."Di seberang sana, Darius menyahut, "Ya, aku di apartemen. Kamu datang saja.""Oke deh! Aku bakal sampai dalam 20 menit.""Hm, hm."Setelah menutup telepon, Darius segera berlari turun, mengenakan jaket, dan mengganti sepatu. "Nenek, siang ini aku nggak makan di rumah, malam ... malam juga nggak pulang!""Kamu mau ke mana?""Balik ke apartemen!""Eh? Bukannya sudah janji makan di sini hari ini?"Dariu

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 739

    Terutama Safir, selama dua hari ini tinggal di vila, matanya sudah membaik, pinggang juga tidak sakit lagi. Sepanjang hari dia tersenyum, makannya juga lahap sekali.Corwin sampai memanggil dokter pribadi, sopir, serta pengawal kemari. Sepertinya, mereka sudah siap untuk tinggal lama di sini.Irene sempat khawatir Jeremy tidak terbiasa. Hasilnya ...."Terbiasa dong! Kenapa nggak? Ibu bisa tanam bunga dan sayur bareng aku, Ayah juga bisa main catur sama aku."Sebelumnya, dia justru bingung apa yang harus dilakukannya selama liburan musim dingin. Irene kebanyakan menghabiskan waktu di ruang kerja untuk mengetik. Namun, sekarang Jeremy bukan hanya punya partner bercocok tanam, tetapi juga teman bermain catur.Irene hanya bisa tersenyum. Sepertinya dia yang berpikir terlalu jauh.Jeremy pun terkekeh-kekeh melihat istrinya. "Hehehe."Nadine hanya tinggal dua hari. Hari ketiga, dia langsung balik ke Kota Juanin. Eksperimen belum selesai, tesis juga harus dikejar sebelum tahun baru.Seperti o

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 738

    Rebut? Stendy langsung tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, harus yakin bisa direbut juga."Paulus berkata, "Kalau nggak coba, bagaimana bisa tahu nggak bisa direbut?""Kenapa? Kamu ingin merebut Bibi Irene? Hah. Kamu harus bisa melewati Kakek dan Nenek dulu," kata Stendy.Paulus yang tidak tahu harus bagaimana menanggapinya pun langsung menatap Stendy dengan tajam. "Wanita mana yang sebenarnya sudah meninggalkanmu? Coba ceritakan."Stendy pun terdiam."Bukankah tadi kamu begitu pandai melawan? Kenapa tiba-tiba jadi diam?" sindir Paulus."Kamu juga nggak kenal," jawab Stendy.Paulus juga tidak bertanya lebih lanjut lagi, melainkan mengangkat gelasnya. "Sini. Kita jarang bisa bertemu seperti ini, ayo kita minum."Klang.Setelah mengatakan itu, keduanya bersulang dan menelan kembali kekhawatiran masing-masing.Saat malam makin larut. Stendy yang sudah minum cukup banyak pun pandangannya mulai kabur. Sebaliknya, Paulus yang sudah minum banyak pun ekspresinya tetap terlihat sadar dan tang

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 737

    "Apa? Pria berengsek ini begitu hebat? Datang ke bar untuk mabuk pun sampai bawa pengawal?" kata gadis itu."Mana tahu," jawab temannya.....Stendy sengaja meminta dua pengawal untuk mendekat. Setelah telinganya akhirnya tenang, dia kembali menuangkan segelas minuman untuk dirinya lagi. Namun, kali ini dia tidak minum dengan liar seperti semalam lagi, melainkan meminumnya perlahan-lahan dan ekspresinya datar. Pada saat itu, pandangannya tiba-tiba berhenti dan fokus pada tempat duduk yang tidak jauh darinya.Saat menyadari ada orang yang mengamatinya, Paulus melihat ke arah yang sama dan ternyata matanya bertemu dengan mata anaknya. Suasananya menjadi hening sejenak dan keduanya langsung mengalihkan pandangan mereka.Setelah berpikir sejenak, Stendy membawa botol minuman dan mendekati tempat duduk Paulus. Dia langsung duduk di samping ayahnya dan bertanya, "Wah, datang buat minum ya?"Paulus melihat ke sekeliling sekilas dan berkata, "Omong kosong."Jika datang ke bar bukan untuk minum

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status