Share

Coba lihat matanya

Tawa Naila pun berderai.

"Habis mau bagaimana lagi, coba? Walaupun di jelaskan, mereka juga gak akan mengerti. Seperti orang-orang di sekeliling Ade juga. Kemarin saat kita ziarah ke makam abahnya si Nayra, malah ada yang mengira kita akan menikah. Kan sebel."

"Setiap kali Abang berkunjung ke rumah, ada-ada saja komentar tetangga. Ya maklumlah Bang, Ade kan janda. Meskipun bukan keinginan Ade untuk menjadi janda."

"Tidak seperti itu, Ade. Abang tak pernah menganggap Ade serendah itu."

"Itu, Abang. Bagaimana dengan lainnya? Apakah mereka bisa mengerti? Dulu sebelum kenal Abang, banyak laki-laki yang mau dekat dengan Ade. Seringkali Ade tolak dengan cara halus. Bahkan ada beberapa yang sampai sakit hati karena di tolak Ade. Ujung-ujungnya malah menghina. Katanya, Ade terlalu pemilih lah, sok jual mahal lah, macam-macam itu, Bang," ucap Naila.

"Tidak usah di dengarkan apa kata orang, sel

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status