Share

Terlalu ambisi

 "Kalau pengaruh dari air itu hilang, dia akan membencimu setengah mati," jelas Paman Sahran.

"Rahman tidak peduli, Paman. Yang penting Rahman bisa memiliki Naila secepatnya." Rahman kembali bersuara.

Laki-laki tua itu memandang laki-laki muda yang masih merupakan keponakan jauhnya itu lekat-lekat. Dia hapal betul dengan sifat Rahman. Jikalau anak itu memiliki keinginan, dia tak akan puas sampai keinginannya itu terwujud.

"Ingat, Man. Ilmu yang Paman miliki tidak bisa dipakai untuk melakukan kejahatan. Jadi kalau kau memang berniat ingin menikahi wanita itu, Paman bisa memberikannya, tapi jika kamu hanya ingin mempermainkan wanita itu, Paman menolak. Resikonya besar, Nak, ucap laki-laki tua itu.

"Rahman ingin menikahi wanita itu. Paman jangan khawatir. Kalau wanita itu sampai bisa menjadi istri keduanya Rahman, Paman akan Rahman kasih hadiah deh."  Rahman merayu pamannya.

"Kau terlalu berambisi, Man," sahutnya.

"Rahman selalu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status