Tidak lama kemudian mereka telah sampai di lataran makam. Gavin memakirkan mobilnya lalu mengambil bunga di kursi belakang yang sebelumnya mereka beli saat di perjalanan. Mereka pun turun dan berjalan menuju makam keluarga Sena. Sesampainya di gerbang makam, langkah Sena terhenti dan mendekat pada Gavin lalu menggengam lengan Gavin dengan erat.Dengan spontan Gavin melihat ke arah Sena karena genggaman itu semakin erat. Wajah Sena terlihat ketakutan dengan sorot matanya yang tidak lepas dari satu titik. Gavin yang penasaran pun melihat ke arah Sena tuju. Dalam penglihatan Gavin, ada seorang laki-laki yang duduk di sebuah makam sambil tertunduk.“Sena, apakah ada sesuatu yang membuat kamu terganggu?” Gavin yang tidak mengerti dengan situasi itu akhirnya menanyakannya pada Sena.“Mas itu Bagas,” balas Sena terlihat panik dan mengeluarkan suara yang dapat di dengar oleh Bagas. Melihat Bagas, Sena merasa trauma dan takut jika Bagas akan menculiknya lagi.“Apa kamu tidak salah lihat?” tany
Seorang pria berseragam loreng tersenyum kecut ketika ia melihat kekasihnya menyambut seorang laki-laki dengan mesra masuk ke dalam rumahnya. Matanya memerah sekaligus rahangnya mengeras, rasa dendam seakan muncul secara tiba-tiba. Pemandangan itu membuat dirinya kecewa dan hatinya terasa panas. Hati dan logikanya saat ini sedang beradu, hati mengatakan jika laki-laki itu mungkin saudaranya yang tengah berkunjung sedangkan logikanya mengatakan jika laki-laki itu merupakan selingkuhannya. Pria berpangkat Kapten di Kesatuan TNI AD itu bernama Gavin Arfiando Aditama. Gavin baru saja pulang ke Indonesia setelah satu tahun tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) yang resmi memenuhi misi perdamain PBB di Lebanon. Gavin sengaja tidak memberi tahu kekasihnya Kinar, karena ia ingin memberikan surprise. Namun niatnya memberi surprise justru berakhir dengan kekecewaan. “Apa Kakak akan diam saja melihat kak Kinar bersama seorang laki-laki di rumah nya?” ucap Chika. Wa
Seorang wanita sedang mencampurkan tepung ke dalam wadah berisikan telur yang sudah di kocok hingga mengembang. Setelah semua bahan sudah tercampur rata, wanita itu menuangkan adonan kue ke loyang berbentuk persegi dan memasukkan ke dalam oven. Wanita cantik bernama Sena Havika itu memang sangat pandai membuat kue. Keahlian itu dia dapat menurun dari Ibunya. Waktu masih kecil, Sena sering membantu Ibunya membuat berbagai kue. Alhasil Sena sudah terbiasa membuat kue dan bahkan membuat inovasi baru tentang kue. Saat ini dia bekerja di salah satu toko kue yang sudah memiliki nama di kalangan masyarakat. Nama toko kue itu di sebut Gachi. Toko kue Gachi merupakan milik keluarga Aditama. Keluarga tersohor di negri ini yang memiliki berbagai bisnis. Sena dipercaya memegang posisi sebagai chef dan menghendel semua pemasukan toko cabang di berbagai daerah. Dering telfon menghentikan aktifitas membuat kuenya dan segera ia mengangkat telfon tersebut. “Hallo, Assalamualaikum Bu,” “Waalaikumsal
Sena melajukan mobilnya dengan kecepatan yang sedang dan hanya membutuhkan waktu selama lima belas menit untuk sampai di rumah Bu Dila. Sena menghentikan mobilnya di gerbang rumah untuk meminta ijin ke pada Satpam agar di ijinkan masuk. “Hallo pak Satpam, boleh saya masuk?” tanya Sena dengan senyum manisnya. “Eh mbak Sena, boleh dong. Sebentar saya buka dulu gerbangnya,” sahut pak Satpam yang bernama pak Rudi dengan sedikit berlari kecil untuk membuka gerbang tersebut. “Oke pak, terima kasih,” ucap Sena kembali melajukan mobilnya setelah gerbang tersebut di buka. Sena memhentikan mobilnya lalu memakirkan di tempat parkir untuk tamu. Sena mengambil kue di samping kemudi, lantas dia membuka pintu mobilnya lalu turun dan berjalan menuju pintu rumah tersebut. Wanita berparas cantik itu menghentikan langkahnya ketika melihat anak bosnya Chika sedang mengomel sendiri di ruang tamu.
“Ya Danis mengancam ku, jika tidak menerima perasaan nya, aku akan di laporkan ke Polisi karena aku sudah menabrak nya waktu itu,” ujar Kinar yang menangis tersedu-sedu. “Kasihan sekali kamu. Lalu apa kah Danis terluka parah sampai dia mau melaporkan kamu ke kantor Polisi?” tanya Gavin cemas lalu menyuruh Kinar untuk berdiri. “Lumayan parah. Karena banyak luka yang di sekujur tubuh nya,” balas Kinar dengan air mata bohong. “Kasihan sekali kamu Kinar,” ucap Gavin sambil menatap Kinar tidak tega. “Tolong Gavin maafkan aku. Aku ingin kita seperti dulu, aku yakin kamu pun masih sayang dan mencintai aku,” sambung Kinar yang terus memohon pada Gavin. “Aku maafkan kamu Kinar,” ucap Gavin menatap Kinar. “Sungguh, kamu memaafkan aku Gavin,” sahut Kinar tersenyum senang karena Gavin memaafkan nya. Chika yang mel
Kinar di buat putus asa karena sikap Gavin pada nya. Karena perbuatannya, Kinar gagal mendapatkan Gavin. Tak hanya seorang Abdi Negara, Gavin adalah calon pemimpin perusahaan yang akan menggantikan Papa nya Arkana Elvaro Aditama saat pensiun nanti. Beliau adalah pemimpin perusahaan ternama yaitu City Grup dan beberapa perusahaan lain yang berada di luar Jakarta. Sedangkan Ibu nya yang bernama Kartika Ardila Wijaya merupakan pendiri bisnis kue Gachi. Toko kue milik keluarga Aditama tersebut telah sukses merajai pasar kue di Jakarta dan karena kesuksesan nya, GaChi telah membuka cabang lain di seluruh Indonesia. Atas latar belakang itulah yang membuat Kinar terus mengejar Gavin supaya kembali padanya. Namun akhirnya Kinar menyerah, usahanya gagal. Tak seperti biasanya, Gavin sangat sulit untuk di taklukkan. Gavin yang biasanya sangat mudah memaafkan kini sudah tidak peduli lagi dan mengusirnya pergi. Kinar merasa harga dirinya di permaluka
Di tempat lain, Sena tengah makan malam seorang diri. Sena yang tidak menyukai suasana yang sepi harus menyalakan TV agar ia merasa tidak kesepian. Saat makan sendiri di rumah, terkadang Sena teringat akan kenangan sewaktu makan bersama dengan Ayah, Bunda dan kedua Adiknya dengan penuh kehangatan dan keceriaan. Waktu begitu cepat berlalu, dua tahun adalah waktu yang singkat untuk Sena. Ya dua tahun yang lalu seluruh keluarganya meninggal karena kecelakaan. Sena masih ingat saat-saat terakhir kepergian keluarganya waktu itu. Kedua Adik kembarnya yang masih berumur sembilan tahun ingin bermain di mall, karena Sena ada jadwal kuliah di hari itu, akhirnya Ayah dan Bundanya yang mengantarkan ke mall. Namun saat perjalanan pulang dari mall, naas mobil yang di tumpangi keluarganya di tabrak truk berlawanan arah yang mengalami rem blong. Mobil keluarga mereka terjungkal sampai beberapa meter dan mobilnya rusak parah.
Pria yang bernama Bagas itu hanya terdiam dan masih menatap terkejut Sena yang secepat kilat meninggalkan dirinya. Wanita itu menghela napas lega karena bisa menjauh dari Bagas, ada sedikit sesal saat dia bertemu dengan Bagas yang tak lain mantan tunangannya. Rasa trauma yang selama ini ia kubur harus kembali muncul dalam sekejap. “Sena, kamu sedang apa? Apakah kamu baik-baik saja?” Tanya Bu Dila dengan suara lembutnya. Suara dan sentuhan di pundaknya, membuat Sena terkejut saat sedang menetralkan perasaannya. “Ehh Bu Dila. Saya tidak apa-apa Bu, mungkin kecapean saja karena alhamdulilah toko hari ini ramai,” jawab Sena yang berusaha menyembunyikan perasaannya. “Jika memang kamu tidak enak badan, istirahatlah Sena,” perintah Bu Dila lembut. “Iya Bu,” jawab Sena sambil menganggukan kepalanya. Sena melanjutkan perkerjaannya sampai menjelang sore, pe