Share

Bab 8

Penulis: Patin
Dalam beberapa hari berikutnya, Anna terus berada di rumah.

Agar Rio tidak mencurigainya, dia tidak pergi ke mana pun dan hanya menunggu di rumah.

Dia sudah menemukan tempat tinggal baru.

Tak disangka, di hari terakhir penandatanganan kontrak, pemilik rumah berubah pikiran.

Kak Thea menelepon Anna. "Pemilik rumah itu bilang seorang pria bernama Rio menawarkan harga tinggi demi seorang gadis bernama Sella. Jadi, rumah itu disewakan padanya."

Dia mengetahui hubungan Anna dengan Rio.

Terlebih lagi, belakangan ini sikap Anna sangat aneh, jadi dia sudah menduga hal ini.

Anna tidak berbasa-basi, dia hanya meminta Kak Thea mencarikan rumah baru untuknya.

Malam hari, Anna sengaja menguji Rio.

"Kudengar kamu menyewakan rumah untuk Sella?"

Sebenarnya, Anna tidak bermaksud lain.

Dia hanya ingin memastikan hal ini untuk menghindari area tempat tinggal itu.

Rio tampak sangat gugup, dia terus mengusap tangannya.

"Anna, jangan salah paham. Kamu juga tahu lingkungan kontrakan Sella sebelumnya kurang baik, sering mati lampu."

"Aku hanya menganggap Sella sebagai karyawanku, bisa dibilang ini adalah fasilitas yang diberikan perusahaan."

Anna mengatakan bahwa dia dapat memaklumi hal ini.

Dia tidak menyalahkan Rio, dia bahkan bercanda untuk menghibur Rio.

Melihat sikap Anna yang aneh ini, suatu rasa takut melintas di mata Rio.

"Anna, kamu menyembunyikan sesuatu dariku?"

Anna yang sedang memainkan ponselnya tertegun sejenak, tetapi dia segera menenangkan diri.

Dia mengangkat kepalanya sambil tersenyum. "Nggak."

"Kenapa kamu bilang begitu?"

Rio tidak menjawab.

Dia merasa Anna menyembunyikan sesuatu darinya.

Namun, dia tidak memiliki bukti apa pun. Jadi, dia tersenyum paksa sambil berkata, "Nggak apa-apa."

Beberapa hari kemudian, dengan bantuan Kak Thea, Anna menemukan sebuah rumah yang jaraknya jauh dari area rumah sebelumnya.

Setelah menyelesaikan prosedur sewa, Anna langsung memindahkan semua barangnya ke rumah itu.

Anna bahkan tidak meninggallkan handuk maupun sandal di vila Rio.

Malam ini adalah malam terakhir Anna tinggal di vila Rio.

Anna mengirimkan pesan pada Rio, malam ini dia berencana untuk mengungkapkan segalanya pada Rio.

Dia telah menyiapkan berbagai macam hidangan, bisa dibilang ini adalah makan malam terakhir mereka sebelum bercerai.

Sayangnya, Rio tidak datang.

Ketika jam menunjukkan pukul 10, Rio masih belum pulang.

Anna mengeluarkan ponselnya, lalu melihat Rio sedang menghabiskan waktu bersama Sella.

Kemudian, dia menemukan bahwa hari ini juga adalah hari pertama Sella pindah ke rumah baru.

Dia menyaksikan semua ini dengan tenang.

Demi Sella, Rio bahkan tidak bersedia meluangkan waktu untuknya?

Anna membuang semua makanan di meja ke tempat sampah.

Rio, kalau kamu tahu hari ini adalah hari berakhirnya tahap mediasi perceraian kita, apa kamu akan datang?

Anna meninggalkan sepucuk surat untuk Rio.

Namun setelah dipikir-pikir, mereka sudah bercerai dan tidak ada artinya membahas masa lalu.

Anna merobek surat itu dan membuangnya ke tempat sampah, hanya meninggalkan salinan surat cerai.

Selain itu, dia juga melepaskan cincin nikah di jari manisnya.

Dia menghilangkan semua jejaknya di vila.

Akhirnya, dia menutup pintu dan pergi.

Setelah Anna pergi, Rio pulang.

Dia merapikan kerah bajunya seperti biasa, lalu memeriksa sekujur tubuhnya dan memasang senyuman untuk meminta maaf.

Dia membuka pintu dan langsung meminta maaf.

"Maaf, Anna. Waktu aku mau pulang, aku bertemu dengan klien penting, Pak Gary, jadi aku makan dan ngobrol bersamanya."

Namun kali ini, ruangan sunyi senyap, hanya terdengar gema suaranya.

Rio memanggil nama Anna beberapa kali.

Tidak ada yang menanggapi.

Seketika, ekspresinya berubah muram.

Angin dingin berembus dari lorong hingga membalikkan surat cerai dan surat pengunduran diri yang terletak di meja kopi.

Di antara lembaran surat cerai yang berantakan itu, terlihat tanda tangannya.

Rio membelalakkan matanya sambil bergumam, "Nggak mungkin, ini pasti palsu! Aku nggak pernah menandatangani benda seperti ini!"

Dia duduk di meja kopi dan membolak-balik isi surat cerai itu.

Dia mengeluarkan ponselnya dengan gemetaran, lalu menghubungi Anna.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 27

    Dalam beberapa hari berikutnya, Rio menjelajahi seluruh kota.Dia juga tahu bahwa Anna tinggal di panti asuhan.Dia menyumbangkan banyak barang untuk panti asuhan.Dia bahkan berjanji akan membiayai anak-anak yatim piatu itu hingga dewasa.Dia dikenal sebagai orang baik di kota kecil dan memiliki reputasi yang baik.Namun, hanya Anna yang tidak mengakuinya.Hari ini, di halaman panti asuhan, Kenny menyiapkan pengakuan cinta yang megah untuk Anna.Semua anak-anak di panti asuhan berperan sebagai pendukungnya.Di tengah suara tawa dan sorak sorai, Kenny memberikan bunga kamelia dan cincin pada Anna."Kak Anna, aku menyukaimu, aku ingin menikahimu sejak kecil. Aku tahu kamu pernah disakiti dan memiliki pandangan buruk terhadap pernikahan, tapi aku berharap kamu memberiku kesempatan untuk merawatmu seumur hidup.""Aku nggak akan menyakitimu, apalagi membuatmu menangis!"Rio yang baru tiba di panti asuhan menyaksikan momen ini.Dia berdiri di sudut, tangan dan kakinya terasa dingin, dia tid

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 26

    Bulan November, cuaca di kota kecil terasa makin dingin.Angin sepoi-sepoi yang bertiup disertai dengan hawa dingin.Setelah bercerai, Anna sudah pulang lebih dari sebulan.Dalam satu bulan ini, dia merenovasi panti asuhan yang sudah tua itu.Selama beberapa waktu ini, Kenny terus mengikutinya.Apa pun yang terjadi, dia tidak akan memberikan Anna kesempatan untuk pergi secara diam-diam.Saat ini, Rio mengandalkan petunjuk yang tersisa untuk menemukan kota kecil ini.Selama lebih dari sebulan, dia berusaha untuk mencari Anna di seluruh kota.Dia menemui semua orang yang mungkin mengetahui keberadaan Anna.Dia menunggu di depan kontrakan Anna selama berhari-hari, tetapi tidak menemukan jejak Anna.Akhirnya, dengan nomor telepon Anna dan nomor penerbangan yang ditumpangi Anna sebelumnya, dia menemukan kota kecil ini.Rio menemukan kedai roti kesukaan Anna, lalu menunjukkan foto Anna."Halo, Bu, apa kamu mengenal orang ini?"Suaranya agak berat dan serak.Pemilik kedai itu memandang foto A

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 25

    Saat ini, Sella muncul di sekitar dengan canggung.Dia menatap Anna dengan rasa bersalah."Maaf, Kak Anna. Sebelumnya, aku nggak tahu hubunganmu dengan Pak Rio.""Tapi, jangan khawatir. Meskipun sebelumnya aku agak mesra dengan Pak Rio, kami nggak melakukan hal di luar batas."Sudut bibir Anna terangkat, dia tersenyum tipis.Saat melihat Sella meminta maaf dengan tulus, dia agak tidak berdaya.Seolah-olah dia memojokkan Sella dan memaksa Sella untuk meminta maaf.Namun, dia hanya ingin segera bercerai.Lagi pula, Sella tidak sepenuhnya bersalah atas kejadian sebelumnya.Bisa dibilang, dia juga adalah korban.Namun, ekspresi Anna berubah, dia segera menemukan solusi."Sella, aku nggak menyalahkanmu atas kejadian sebelumnya, aku dan Rio juga merahasiakan hubungan kami.""Tapi, seperti yang kamu lihat sekarang, kami sudah bercerai.""Berusahalah lebih keras untuk mengambil posisi Nyonya Ansari."Tak disangka, Sella melambaikan tangannya dengan takut, dia sadar diri."Nggak, aku nggak bera

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 24

    Kali ini, agar Rio tidak bisa mengulur waktu lagi, Anna langsung masuk ke mobilnya.Dalam perjalanan menuju Kantor Catatan Sipil, mereka sama sekali tidak berbicara.Rio menghabiskan waktu satu setengah jam untuk menempuh perjalanan yang seharusnya hanya membutuhkan waktu setengah jam.Anna terus memeriksa ponselnya untuk memperkirakan waktu.Begitu turun dari mobil, dia langsung menarik mantel Rio dan bergegas ke lobi Kantor Catatan Sipil.Melihat Rio begitu enggan, Anna teringat bahwa dia juga begitu bersemangat di hari pernikahan mereka.Mungkin Rio tidak terlalu ingin menikah. Hari ini, Rio juga terus mengulur waktu.Memikirkan hal ini, hati Anna yang gelisah menjadi lebih tenang.Hanya sedikit orang yang datang untuk mengurus perceraian.Melihat satu per satu pasangan mengambil akta cerai, Rio tiba-tiba merasa lebih lega.Mengingat semua kesalahan yang telah dia perbuat pada Anna di masa lalu, Rio menyadari bahwa bercerai mungkin adalah awal yang baik.Dengan begitu, mereka bisa m

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 23

    Tidak lama setelah Anna keluar dari perusahaan, Kenny menyusul."Kak Anna, tunggu aku. Kenapa kamu berjalan begitu cepat?"Pemuda yang sebelumnya terus menyudutkan Rio, kini kembali memancarkan keceriaan dan ketampanannya.Dia berlari menghampiri Anna, lalu menatap Anna dengan tatapan memelas."Kak Anna, kamu nggak boleh meninggalkanku lagi."Suaranya manja dan lembut, seperti anjing yang dipelihara oleh Anna di panti asuhan.Anna menghela napas dalam hati.Sebenarnya, dia mengetahui bahwa Kenny memiliki niat lain padanya.Justru karena itu, dia tidak boleh menunda kebahagiaan Kenny.Kenny adalah mahasiswa pascasarjana dari universitas bergengsi, sedangkan dia putus sekolah demi bekerja.Terlebih lagi, dia enam tahun lebih tua dari Kenny.Dia merasa Kenny pantas mendapatkan gadis yang lebih baik.Oleh karena itu, enam tahun lalu dia meninggalkan kota kecil, datang ke kota ini dan bertemu dengan Rio.Namun, Anna tidak menyangka enam tahun kemudian, Kenny masih begitu menyukainya."Tadi,

  • Takdir Cinta yang Malang   Bab 22

    Rio sangat emosional.Pemuda yang ceria dan energik ini membuatnya merasa terancam.Kenny terkekeh, senyumannya dibaluti dengan sedikit aura dingin. Dia mengeluarkan lisensi pengacaranya."Aku adalah pengacara hukum keluarga yang dipekerjakan Anna. Mulai sekarang, aku akan menangani urusan perceraian Anna!"Ekspresi Rio berubah muram.Mendengar Kenny terus memanggil nama Anna, dia sungguh ingin membungkam mulut Kenny.Jadi, dia menatap Anna."Anna, bukannya Pak Noel yang mengurus perceraian kita? Bocah tengik ini nggak tahu apa-apa tentang hubungan kita, dia nggak pantas menangani masalah kita ....""Nggak tahu apa-apa?"Kenny mendengus dingin, entah kenapa matanya memerah.Dia menatap Rio dengan ganas, suaranya dipenuhi dengan nada sinis."Aku dan Anna tumbuh besar bersama. Selama lebih dari dua puluh tahun, aku mengingat segala sesuatu tentangnya, nggak berani melupakan satu hal pun.""Dia membelikan banyak hadiah untuk anak-anak dengan gaji pertamanya, dia hidup hemat agar bisa mena

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status