Short
Bayiku dibunuh Pelakor, Suamiku Tak Peduli

Bayiku dibunuh Pelakor, Suamiku Tak Peduli

By:  DunaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9Chapters
3views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Setelah didorong oleh cinta pertama suamiku dari tangga, aku mengalami keguguran anak kedua dan akhirnya mati di sudut tangga rumah sakit pribadi milik Grup Dariawan. Menjelang ajal, putraku yang berusia enam tahun menangis sambil memohon pada ayahnya untuk menyelamatkanku. Untuk pertama kalinya, Ridwan hanya mencibir. "Sekarang ibumu pintar ya, pakai anak untuk berlagak pura-pura menyedihkan demi menipuku." Setelah itu, dia malah menepis tangan anakku dan pergi tanpa belas kasihan sedikit pun. Kedua kalinya, anakku mengatakan aku terus mengeluarkan banyak darah. Ridwan hanya berkata dengan jengkel, "Jangan berlebihan, cuma keguguran saja, bukan masalah besar. Dia itu memang paling manja!" Ridwan bahkan mengusir anakku, lalu memerintahkan dokter agar tidak boleh ada seorang pun yang merawatku. "Semua gara-gara aku terlalu memanjakannya. Kalau nggak merasakan penderitaan, dia nggak akan pernah tahu kesalahannya." Terakhir kalinya, anakku berlutut di depan Mariana sambil terus-menerus memohon. Ridwan murka dan memerintahkan pengawal untuk melempar tubuh mungil anakku yang penuh luka keluar dari ruang rawat, serta membiarkannya menjadi bahan tertawaan. "Kalau berani mengganggu Mariana lagi, aku akan segera mengusir ibumu dari Keluarga Dariawan dan dia nggak boleh bertemu denganmu selamanya!" Anakku merangkak kembali ke sisiku dengan meninggalkan bekas darah yang panjang di lantai. Kali ini, keinginanmu tercapai ... aku dan anakmu sudah menjadi mayat yang dingin. Seumur hidup, takkan pernah lagi bertemu denganmu.

View More

Chapter 1

Bab 1

Setelah operasi selesai, Ridwan sama sekali tidak merasa iba meski aku baru saja kehilangan bayi keduaku yang sudah berusia tujuh bulan. Jelas-jelas ini rumah sakit pribadi milik Grup Dariawan, tapi mereka sengaja menyuruh orang menaruh ranjang sederhana di sudut tangga.

Bukan hanya aku yang kedinginan sampai seluruh tubuh membeku, bahkan putraku yang menjagaku di samping juga terus menggigil.

Meski begitu, Starla tidak peduli pada dirinya sendiri. Dia malah erat menggenggam tanganku, mulut kecilnya terus meniupkan napas hangat. "Starla tiupin Mama ya, ditiup biar hangat!"

Aku berusaha tersenyum untuk menenangkannya. "Mama nggak kedinginan."

Namun saat melihat tangan mungilnya yang bengkak dan kemerahan, aku tak mampu menahan air mata yang jatuh deras. Hanya berjarak beberapa anak tangga, Mariana mendapat kamar rawat inap mewah khusus satu orang.

Bukan hanya ada dokter dan perawat yang berjaga 24 jam, tapi juga banyak sekali pengawal dan asisten yang disiapkan oleh Ridwan.

Putraku menggigit bibir, seolah sudah membuat keputusan. "Mama, aku pergi minta tolong sama Tante Mariana ya, biar dia bujuk Papa untuk menyelamatkan Mama, boleh?"

Melihat sorot mata bening anakku, hatiku terasa perih. Dia memang manis dan pengertian, tetapi dia baru berusia enam tahun. Dia sama sekali tidak tahu, Mariana yang mendorongku jatuh dari tangga lalu berpura-pura ikut terjatuh dan menuduhku menyakitinya, sebenarnya sangat berharap aku cepat mati.

Tiba-tiba, ada aliran hangat mengalir dari tubuhku.

Anakku menjerit keras, "Banyak darah! Mama keluar banyak darah!"

Tanpa menunggu jawabanku, dia berlari ke lantai atas dengan panik. Menyadari dia ingin mencari Mariana, jantungku terasa ditusuk-tusuk. Aku ingin bangkit untuk menghentikannya, tetpai tubuhku sudah tak punya tenaga sedikit pun.

Setelah berhari-hari lemah dan dirundung kesedihan, akhirnya aku tak kuasa bertahan lagi dan benar-benar pingsan. Namun ajaibnya, jiwaku terlepas dari tubuh dan mengikuti anakku dengan erat.

Begitu sampai di depan pintu kamar Mariana, putraku baru saja hendak mengetuk pintu, tetapi dia langsung ditendang keras oleh pengawal.

"Pak Ridwan sudah berpesan, kamu nggak boleh mengganggu Bu Mariana!"

Anakku terlempar jatuh ke lantai. Sebelum sempat berdiri, dia langsung merangkak dengan tangan dan kaki ke arah pintu.

Dengan kepalan kecilnya, dia terburu-buru memukul pintu. "Tante Mariana! Tante Mariana! Mama pendarahan hebat, tolong panggil dokter untuk selamatkan Mama!"

Demi menemaniku selama ini, putraku yang biasa hidup serba nyaman, harus menahan lapar dan kedinginan dalam beberapa hari terakhir.

Kulit anak kecil sangat rapuh. Tangannya sudah lama bengkak parah. Kini setelah dipakai menggedor pintu sekuat tenaga, tangannya langsung berdarah dan meninggalkan bercak-bercak kemerahan di depan pintu.

Aku menjerit tanpa suara, memohon agar anakku jangan seperti ini. Jangan sampai demi aku, dia merendahkan diri memohon pada wanita kejam itu.

Apalagi, mamanya ini sudah meninggal ....

Sayang sekali, jiwaku sama sekali tak bisa mengeluarkan suara.

Namun tiba-tiba, pintu kamar rawat terbuka.

Mariana tengah duduk di ranjang sambil menyeruput sup bergizi. "Biarkan dia masuk."

Pengawal segera menyeret kerah baju anakku, lalu melemparnya di depan ranjang.

Mariana menelusuri kuku barunya yang berwarna mencolok. "Mau aku selamatkan ibumu?"

Melihat anakku mengangguk, dia mencibir sinis. "Kalau begitu, kamu bersujud untuk mewakili Priscilla minta maaf sama aku. Baru aku akan panggilkan dokter."
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
9 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status