Share

Angela

Chan masih meneliti laporan yang disampaikan oleh Bianca. Beberapa hari tidak mendapatkan kabar mengenai Rossie sebenarnya cukup meracau pikiran. Namun, pekerjaan sebagai CEO tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Dua jam kemudian, Chan harus menghadiri satu rapat bersama salah satu investor dari Macau. 

Suara pintu yang diketuk halus, membuat Chan mendongakkan kepala. Pribadi Bianca muncul dari sana dengan rambut warna madu. Kemarin wanita itu baru saja mewarnai rambut untuk membuang sial katanya. Well, Chan rasa itu hanya akal-akalan seorang wanita saja.

“Ada apa?” tanya Chan saat Bianca menyodorkan satu portofolio berwarna merah. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status