Share

Bab 5 : Cerita masa lalu

Penulis: Nur hikmah
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-01 11:04:32

Sebelum maghrib, Rama dan Satrio sudah kembali ke kampung ini dengan membawa penghulu yang akan menikahkan Salman dan Hanum.

Salman menghubungi istrinya Yasmine dan memohon maaf, yang mana membuat Yasmine menjadi bingung dengan permintaan maaf yang tiba-tiba dilakukan Salman. Yasmine bahkan mengira jika suaminya itu sedang ngelantur karena kecapean dan ia menanggapi permohonan maaf Salman dengan tertawa.

"Bisa kita bicara sebentar? " tanya Hanum tiba-tiba kepada Salman yang sedang mengobrol dengan Rama.

Salman mengangguk dan Hanum berjalan ke dekat jendela dengan Salman mengikutinya.

"Maaf, jika membuat Anda ikut terlibat dalam masalah ini. Saya hanya ingin mengatakan, bisakah setelah kita menikah nanti saya dan ibu tinggal di kota M? Saya tidak mau mengikuti dimana tempat Anda tinggal! Saya hanya ingin hidup tenang berdua bersama ibu saya. " ucap Hanum panjang lebar dengan kepala menunduk.

"Tolong jangan terlalu formal bicaranya! Aku merasa sedang berbicara dengan klien saja! Sebentar lagi kita akan menikah, rasanya canggung banget kalau kita ngobrol pake kata saya dan anda! " jawab Salman dengan tersenyum geli.

"Hah...! " ucap Hanum melongo mendengar jawaban Salman, dan ia langsung menutup mulut nya kembali dengan merutuk dalam hati.

"Panggil Mas saja! Biar enak dengarnya. Sekali lagi saya minta maaf langsung sama kamu dek, maaf jika saya hanya bisa menikahi mu secara agama. Maaf jika saya tidak bisa membuatkan pesta yang meriah untuk pernikahan ini. " ucap Salman dengan lirih dan pelan.

"Mas gak usah minta maaf, karena Hanum ikhlas jika hanya menikah siri, Hanum lah yang sangat meminta maaf karena menjadi duri dalam pernikahan Mas. Hanum berterimakasih banget karena Mas sudah menyelamatkan harkat dan martabat Hanum sebagai perempuan muslimah di depan orang banyak. Hanum menerima takdir ini Mas. " jawab Hanum dengan diiringi derai air mata.

"Yang Hanum sesali hanya satu, Hanum tidak nekat pergi dari kampung ini dengan Umi. Jika saja Hanum nekad pergi bersama Umi, mungkin kejadian ini tidak akan terulang untuk kedua kalinya. Hanum benar-benar benci dengan masyarakat kampung ini. " ucap Hanum lagi dengan wajah merah padam menahan amarah.

"Apa maksud kamu yang kedua kalinya dek? " tanya Salman penasaran.

"Sebelum Hanum mengalami semua ini, dulu kakaknya Hanum juga mengalami hal yang seperti ini nak Salman. Sehingga.. hiks... hiks... hiks..." jawab Umi Sarah ikut bicara namun hanya sebagian karena ia keburu menangis.

"Hanum bukan anak tunggal Mas, Hanum punya kakak perempuan bernama Haura. Karena ia belum mendapatkan jodoh, tetua kampung ini mengadakan acara tradisi ini di lapangan dengan diikuti 15 perempuan yang belum menikah termasuk Kak Haura. Mereka melepaskan anak kambing di lapangan dan para pria menangkapnya dan anak kambing Kak Haura di tangkap oleh seorang lelaki yang sudah mempunyai istri. Kak Haura menolak, namun karena lelaki itu keponakan tetua kampung, maka penolakan Kak Haura di tolak. Mereka tetap memaksa Abi agar mau menikahkan Kak Haura dengan lelaki tersebut. Abi tentu saja menentang karena lelaki itu bukan hanya sudah menikah, tetapi sudah punya dua orang istri, apalagi ia seorang pemabuk dan penjudi. Mana mau Abi menikahkan anak nya dengan lelaki yang seperti itu. Tapi mereka tetap memaksa dengan mengancam akan membakar semua kebun dan sawah kami jika kami tidak mau juga menikahkan Kak Haura dengan lelaki itu. " ucap Hanum sambil menghapus air matanya.

"Astaghfirullah hal adzim... " ucap Salman, Rama dan Satrio berbarengan dengan wajah geram.

"Benar-benar biadab sekali warga kampung ini! " sahut Satrio dengan tangan terkepal.

"Akhirnya, Kak Haura menyerah karena tidak mau semua jerih payah Abi dan Umi selama ini di hancurkan oleh mereka. Kak Haura mau di nikahkan esok harinya. Namun, ketika pagi datang, Kak Haura sudah menghilang, ia pergi diam-diam dari rumah dengan membawa semua identitasnya seperti ijazah, KTP. Abi saat itu juga langsung terkena serangan jantung yang membuatnya masuk rumah sakit dan koma. " cerita Hanum lagi sambil menangis.

"Innalillahi ... " ucap Salman sambil mengusap kasar wajahnya.

Bersambung...

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Tambah Istri Gara-gara KambingΒ Β Β 36. Penyamaran terbongkar

    Salman yang cemburu tidak sadar jika sikapnya itu membuat beberapa karyawan Hanum mencurigainya. Ia bahkan tidak sadar mendekati Yasmine dan Hanum yang ada di dekat pintu keluar setelah melepaskan tamunya pergi. "Tuan, mau ambil roti atau cake? Sedari tadi saya lihat Tuan hanya diam dan bengong saja melihat ke arah majikan kami," tegur pelayan yang bernama Mita dengan tatapan curiga. Salman yang di tegur karyawan sang istri langsung tersentak kaget sehingga tanpa sadar tangannya menyenggol kumis palsunya sehingga kumis tersebut copot. Yasmine dan Hanum yang kebetulan melihat kearahnya langsung terbelalak kaget melihat siapa yang di tegur karyawan Bakery. "Papi!!" teriak Yasmine kaget. "Mas Salman!!" ucap Hanum tidak kalah kagetnya. Mereka berdua syok melihat Salman ada di dalam toko dengan menyamar. Salman yang penyamarannya terbongkar menghela napas kasar sembari melotot kearah karyawan Bakery yang menegurnya tadi. "Kamu, gara-gara kamu tegur dan sok akrab, penyamaran saya ket

  • Tambah Istri Gara-gara KambingΒ Β Β 35. Kecemburuan Salman

    "Ah,membosankan! Hampir tiga jam menunggu Yasmine di depan butik, tetapi gak kelihatan karena dia tidak menampakkan diri keluar dari ruangannya. Padahal aku sangat merindukannya, meskipun hanya melihat dari jauh saja sudah membuat hatiku menjadi lega. Memang serba susah menghadapi amarahnya perempuan, marahnya awet. Apa aku ke toko Bakery Hanum saja ya? Siapa tahu bisa melihat wajah teduh Hanum? Ah, aku sangat merindukan mereka berdua! Tidak enak sekali di cuekin dan diasingkan seperti ini oleh istri sendiri," keluh Salman dengan wajah lesu sambil bertopang dagu. Ia bahkan tidak menghiraukan tumpukan berkas yang ada di atas mejanya. Sepulangnya dari mengawasi butik Yasmine, Salman terpaksa kembali ke kantor karena ada meeting penting dengan klien lamanya. Sehingga ia gagal mengawasi sang istri selama sehari penuh. Jangankan sehari penuh, setengah hari saja tidak sampai ia di sana. "Ah, bodoh amat! Lebih baik aku ke toko Hanum saja, lumayan bisa melihat Hanum dari jauh meskipun t

  • Tambah Istri Gara-gara KambingΒ Β Β 34. Pria aneh

    "Bu Bos, itu Tuan Salman gak di suruh masuk aja gitu ke dalam butik?" tanya Jamilah pada Bos cantiknya. "Biarin aja deh, Mil. Mas Salman lagi dalam masa hukuman. Lagian juga ada-ada aja tingkahnya, bikin orang tambah kesel tau gak!" jawab Yasmine dengan nada malas. "Hehehehe, Tuan Salman lucu juga Bu Bos! Masa ngawasin butik istrinya sambil bawa pedagang makanan segitu banyak kayak mau gelar pesta jajanan nusantara," kekeh Jamilah asisten Yasmine dengan geli. "Tau, bikin malu aja!" omel Yasmine membenarkannya. Yasmine mengintip kelakuan sang suami dari lantai dua butiknya dengan geleng-geleng. Ia tersenyum lega saat melihat sang suami kemudian memasuki mobilnya dan pergi dari tempat tersebut tidak lama berselang. "Mil, berhubung suamiku sudah pergi maka aku juga mau pergi! Kamu cek barang yang masuk dan rekapan nya harus dikirim ke e-mail aku secepatnya! Baik-baik di butik dan awasi karyawan lainnya," ucap Yasmine memberikan pesan pada asistennya itu. "Baik, Bu Bos!

  • Tambah Istri Gara-gara KambingΒ Β Β 33. Rama dan Syahdan

    Rama mencak-mencak mendapatkan tugas yang tidak biasa dari Bosnya. Ia memasuki rumah megah Hidayatullah dengan muka masam, bahkan teguran Mbok Yem yang sedang menyapu rumah pun tidak ia hiraukan. "Emak! Bapak! Rama mau pulang! Bisa-bisanya anak kalian ini disuruh mencari pasangan untuk kambing sedangkan mencari pasangan sendiri saja tidak mampu," teriak Rama merengek dengan wajah frustasi. "Rasanya pengen nangis guling-guling, tetapi malu sama umur!" keluhnya lagi sambil melihat keadaan sepanjang jalan. Tiba-tiba saja ia melihat Syahdan, adik sang Bos yang sedang turun dari ojol didepan toko bakery. "Aha..." ucap Rama tiba-tiba punya ide yang brilian. Ia langsung menepikan mobilnya ke pinggir, lalu keluar dari mobil dengan cepat sebelum Adan masuk ke dalam toko bakery tersebut. "Hei, lepaskan gue!" teriak Adan saat lengannya tiba-tiba ditarik seseorang dari belakang. "Ini saya, Tuan muda! Sekarang Tuan muda harus ikut saya tanpa banyak bantahan! Ini perintah Bos!"

  • Tambah Istri Gara-gara KambingΒ Β Β 32. Random nya pria kesepian dan sang asisten

    Sudah seminggu yang lalu Salman menikah ulang dengan Hanum di kantor KUA dengan disaksikan keluarganya kecuali Yasmine. Padahal wanita satu itu yang paling antusias menyewa MUA terkenal untuk mendandani ia dan Hanum agar tampil memesona. Namun sayangnya ia gagal menyaksikan pernikahan ulang suami dengan adik madunya karena Saga tiba-tiba saja demam. Saat ini Salman mendatangi kandang kambing yang ada di bagian belakang kediamannya. Beberapa hari lalu tukang kebun yang merawat kambing tersebut izin pulang kampung karena anaknya mau dilamar. "Enak banget hidupmu Siti, makan tinggal makan sudah disiapin, tidur juga tinggal tidur, gak perlu galau karena kesepian," keluh Salman sambil memberi rerumputan yang sudah di cacah kecil. "Gak kayak aku merana seorang diri. Labelnya sih punya dua istri, tapi kenyataannya malah kayak lagu angka satu. Apes banget," curhatnya dengan si Siti. Si Siti bukannya bersimpati, ia malah mengembek dan terus mengunyah tanpa tahu penderitaan Tuannya.

  • Tambah Istri Gara-gara KambingΒ Β Β 31. Kenapa jadi begini sih?

    Tidak seorangpun yang tidak terkejut dengan ucapan yang keluar dari mulut Yasmine terutama Hanum dan Umi Sarah. "Nak, apa kau yakin dengan apa yang kau katakan tadi?" tanya Umi Sarah yang akhirnya menampakkan diri sambil membawa nampan berisi teh. Ia meletakkan nampan tersebut di atas meja dan duduk di kursi yang kosong di sebelah Hanum. "Yakin Umi. Memangnya kenapa Umi bertanya seperti itu? Apakah Umi tidak mau anak perempuan Umi menikah secara sah dan diakui oleh negara?" jawab Yasmine sambil bertanya kembali. "Bukan begitu maksud Umi. Ibu mana yang tidak ingin anaknya menikah secara sah agama dan negara, tetapi Umi sadar diri karena pernikahan Hanum tidak seperti pernikahan perempuan pada umumnya. Mereka menikah karena keadaan dan terbukti secara agama saja Umi sudah bahagia asalkan mereka tidak berzina atu kumpul kebo. Hanya saja yang menjadi pertimbangan Umi adalah dirimu, Nak. Umi tidak mau nama baikmu tercoreng karena mempunyai adik madu dan Umi tidak ingin Hanum di

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status