Share

Bab 5 : Cerita masa lalu

Sebelum maghrib, Rama dan Satrio sudah kembali ke kampung ini dengan membawa penghulu yang akan menikahkan Salman dan Hanum.

Salman menghubungi istrinya Yasmine dan memohon maaf, yang mana membuat Yasmine menjadi bingung dengan permintaan maaf yang tiba-tiba dilakukan Salman. Yasmine bahkan mengira jika suaminya itu sedang ngelantur karena kecapean dan ia menanggapi permohonan maaf Salman dengan tertawa.

"Bisa kita bicara sebentar? " tanya Hanum tiba-tiba kepada Salman yang sedang mengobrol dengan Rama.

Salman mengangguk dan Hanum berjalan ke dekat jendela dengan Salman mengikutinya.

"Maaf, jika membuat Anda ikut terlibat dalam masalah ini. Saya hanya ingin mengatakan, bisakah setelah kita menikah nanti saya dan ibu tinggal di kota M? Saya tidak mau mengikuti dimana tempat Anda tinggal! Saya hanya ingin hidup tenang berdua bersama ibu saya. " ucap Hanum panjang lebar dengan kepala menunduk.

"Tolong jangan terlalu formal bicaranya! Aku merasa sedang berbicara dengan klien saja! Sebentar lagi kita akan menikah, rasanya canggung banget kalau kita ngobrol pake kata saya dan anda! " jawab Salman dengan tersenyum geli.

"Hah...! " ucap Hanum melongo mendengar jawaban Salman, dan ia langsung menutup mulut nya kembali dengan merutuk dalam hati.

"Panggil Mas saja! Biar enak dengarnya. Sekali lagi saya minta maaf langsung sama kamu dek, maaf jika saya hanya bisa menikahi mu secara agama. Maaf jika saya tidak bisa membuatkan pesta yang meriah untuk pernikahan ini. " ucap Salman dengan lirih dan pelan.

"Mas gak usah minta maaf, karena Hanum ikhlas jika hanya menikah siri, Hanum lah yang sangat meminta maaf karena menjadi duri dalam pernikahan Mas. Hanum berterimakasih banget karena Mas sudah menyelamatkan harkat dan martabat Hanum sebagai perempuan muslimah di depan orang banyak. Hanum menerima takdir ini Mas. " jawab Hanum dengan diiringi derai air mata.

"Yang Hanum sesali hanya satu, Hanum tidak nekat pergi dari kampung ini dengan Umi. Jika saja Hanum nekad pergi bersama Umi, mungkin kejadian ini tidak akan terulang untuk kedua kalinya. Hanum benar-benar benci dengan masyarakat kampung ini. " ucap Hanum lagi dengan wajah merah padam menahan amarah.

"Apa maksud kamu yang kedua kalinya dek? " tanya Salman penasaran.

"Sebelum Hanum mengalami semua ini, dulu kakaknya Hanum juga mengalami hal yang seperti ini nak Salman. Sehingga.. hiks... hiks... hiks..." jawab Umi Sarah ikut bicara namun hanya sebagian karena ia keburu menangis.

"Hanum bukan anak tunggal Mas, Hanum punya kakak perempuan bernama Haura. Karena ia belum mendapatkan jodoh, tetua kampung ini mengadakan acara tradisi ini di lapangan dengan diikuti 15 perempuan yang belum menikah termasuk Kak Haura. Mereka melepaskan anak kambing di lapangan dan para pria menangkapnya dan anak kambing Kak Haura di tangkap oleh seorang lelaki yang sudah mempunyai istri. Kak Haura menolak, namun karena lelaki itu keponakan tetua kampung, maka penolakan Kak Haura di tolak. Mereka tetap memaksa Abi agar mau menikahkan Kak Haura dengan lelaki tersebut. Abi tentu saja menentang karena lelaki itu bukan hanya sudah menikah, tetapi sudah punya dua orang istri, apalagi ia seorang pemabuk dan penjudi. Mana mau Abi menikahkan anak nya dengan lelaki yang seperti itu. Tapi mereka tetap memaksa dengan mengancam akan membakar semua kebun dan sawah kami jika kami tidak mau juga menikahkan Kak Haura dengan lelaki itu. " ucap Hanum sambil menghapus air matanya.

"Astaghfirullah hal adzim... " ucap Salman, Rama dan Satrio berbarengan dengan wajah geram.

"Benar-benar biadab sekali warga kampung ini! " sahut Satrio dengan tangan terkepal.

"Akhirnya, Kak Haura menyerah karena tidak mau semua jerih payah Abi dan Umi selama ini di hancurkan oleh mereka. Kak Haura mau di nikahkan esok harinya. Namun, ketika pagi datang, Kak Haura sudah menghilang, ia pergi diam-diam dari rumah dengan membawa semua identitasnya seperti ijazah, KTP. Abi saat itu juga langsung terkena serangan jantung yang membuatnya masuk rumah sakit dan koma. " cerita Hanum lagi sambil menangis.

"Innalillahi ... " ucap Salman sambil mengusap kasar wajahnya.

Bersambung...

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status