Share

6. Ijab qabul

Author: Nur hikmah
last update Last Updated: 2023-07-08 10:03:15

"Lalu apa yang terjadi kemudian Mbak? " tanya Rama dengan sangat penasaran.

"Para tetua kampung dan laki-laki itu marah. Mereka menyalahkan kami semua terutama Abah yang sedari awal tidak ingin menikah kan Kak Haura dengan keponakannya itu. Mereka bahkan meminta Umi untuk mengambil alih keputusan Abah dengan mengganti Saya yang menikahi laki-laki itu. Umi dengan tegas menolak, dan untung juga laki-laki itu juga menolak karena bagi dirinya anak ingusan seperti saya tidak pantas menjadi istrinya karena katanya saya jelek dan kusam. Tidak seperti Kak Haura yang sangat cantik, putih dan sangat manis saat tersenyum! " jawab Hanum lagi.

"Ya elah, katarak nampaknya mata tuh cowok! Masa cantik, manis begini di katakan jelek! Memang sih kulitnya gak putih, tapikan gak itam kayak orang negro. Kulit nya kuning langsat khas orang Indonesia pada umumnya, senyumnya manis dan tatapan mata nya teduh! Astaghfirullah hal adzim... Sadar Salman, sadar! Sejak kapan kamu memuji perempuan lain selain Yasmine istrimu! " perang batin Salman sambil menatap wajah Hanum.

"Wah, untung dia gak mau sama Mbak! Kalau dia mau gak bisa dong Pak Bos nikah sama Mbak! " goda Rama kepada Haura.

Hanum tersenyum malu mendengar perkataan Rama, sedangkan Salman memalingkan mukanya ke arah lain.

"Semenjak saat itu hidup kami berubah, Abah meninggal setelah dua minggu koma di rumah sakit tanpa sempat bertemu dengan Kak Haura! Saya berusaha untuk menjual rumah ini dan berniat pergi dari desa ini bersama Umi, tapi setiap pembeli yang datang pasti keesokan harinya mereka membatalkan nya hingga bertahun-tahun lamanya! " lanjut Hanum lagi dengan wajah sedih.

"Kok saya merasa itu ada campur tangan mereka ya? " ucap Salman dengan curiga.

"Iya Pak Bos! Saya mikirnya juga gitu tadi! " sambung Rama.

"Entahlah Mas! Orang kecil dan awam seperti kami tidak mengerti apakah ada campur tangan mereka semua atau tidak! " jawab Hanum jujur.

Pembicaraan mereka terputus dengan kedatangan Umi yang mengatakan jika mereka harus menikah sekarang karena para tetua kampung itu sudah mendesak dan berkumpul di luar rumah.

"Mereka benar-benar membuat saya hipertensi Pak Bos! " omel Rama dengan wajah geram.

"Sudah lah Rama jangan gegabah mengeluarkan emosi mu di sini! Ayo Umi kita kabulkan keinginan mereka! Maaf ya dek jika mas kawinnya hanya bisa memberikan mas kawin uang segini! " ucap Salman pada Rama dan bicara pada Umi Sarah dan Hanum.

Ia hanya punya uang cash dua juta di dalam dompet nya. Hatinya sedih memberikan mas kawin seperti itu pada Hanum meskipun hanya nikah siri.

"Tidak apa-apa Mas! Segitu saja sudah banyak karena Hanum tidak mengharapkan mas kawin yang mewah! " jawab Hanum dengan tersenyum teduh.

"Pak Bos! Ayo kita temui orang itu karena Pak penghulu juga sudah siap! " ajak Satrio datang menjemput mereka semua.

Mereka pun berjalan menuju ruang tamu yang ternyata sudah banyak penduduk desa termasuk tetua kampung itu yang ingin melihat akad nikah nya Hanum.

Singkat cerita, acara pun langsung di mulai dengan pembacaan doa oleh pak penghulu dan di lanjutkan dengan akad nikah Salman dan Hanum.

"Saya Terima nikah dan kawinnya Hanum Almahyra Binti Abdul Aziz dengan mas kawin tersebut tunai! " jawab Salman dengan suara lantang.

"Sah... Sah... Sah... " teriak mereka yang bertindak sebagai saksi.

Pak penghulu kembali membaca doa khusus untuk kedua pengantin baru sebelum acara nya di akhiri dengan penandatanganan sebuah kertas yang mengatakan jika pernikahan ini sah secara agama oleh mereka yang ada di sana. Rama juga mengabadikan proses ijab qabul tadi dengan sebuah foto dan rekaman video di ponselnya sebagai bukti jika di kemudian hari ada yang meragukan status Hanum sebagai istri Bos nya.

Setelah akad nikah selesai, Salman bersama Rama dan Satrio membubarkan semua orang dengan paksa dari rumah Umi Sarah. Sementara itu Hanum sudah di bawa ke dalam kamarnya oleh Umi Sarah.

Hanum menangis sambil memeluk tubuh Umi nya karena saat ini ia sudah menjadi seorang istri, lebih tepatnya istri kedua dari suaminya.

"Yang sabar dan ikhlas ya Nak! Umi tau tidak ada seorang perempuan pun yang mau menjadi istri kedua dari suami nya! Semua nya hanya mau menjadi yang satu-satunya, tapi jika kau ikhlas menerima semua takdir ini InsyaAllah Allah akan membalasnya dengan kebahagiaan yang hakiki! Umi yakin pasti ada pelangi setelah hujan badai. Meskipun ini hanya nikah siri, kau harus patuh dan taat pada suamimu! Layani ia setulus hati dan penuhi segala kewajiban mu sebagai istrinya meskipun kau tidak menyukainya! Surga seorang istri terletak pada suaminya! Umi harap kau mengerti dengan kewajiban mu sebagai seorang istri meskipun kita tahu pernikahan ini apakah akan bertahan lama atau tidak! " ucap Umi Sarah dengan lembut seraya mengusap punggung putrinya yang bergetar karena menangis.

Bersambung...

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Tambah Istri Gara-gara Kambing   36. Penyamaran terbongkar

    Salman yang cemburu tidak sadar jika sikapnya itu membuat beberapa karyawan Hanum mencurigainya. Ia bahkan tidak sadar mendekati Yasmine dan Hanum yang ada di dekat pintu keluar setelah melepaskan tamunya pergi. "Tuan, mau ambil roti atau cake? Sedari tadi saya lihat Tuan hanya diam dan bengong saja melihat ke arah majikan kami," tegur pelayan yang bernama Mita dengan tatapan curiga. Salman yang di tegur karyawan sang istri langsung tersentak kaget sehingga tanpa sadar tangannya menyenggol kumis palsunya sehingga kumis tersebut copot. Yasmine dan Hanum yang kebetulan melihat kearahnya langsung terbelalak kaget melihat siapa yang di tegur karyawan Bakery. "Papi!!" teriak Yasmine kaget. "Mas Salman!!" ucap Hanum tidak kalah kagetnya. Mereka berdua syok melihat Salman ada di dalam toko dengan menyamar. Salman yang penyamarannya terbongkar menghela napas kasar sembari melotot kearah karyawan Bakery yang menegurnya tadi. "Kamu, gara-gara kamu tegur dan sok akrab, penyamaran saya ket

  • Tambah Istri Gara-gara Kambing   35. Kecemburuan Salman

    "Ah,membosankan! Hampir tiga jam menunggu Yasmine di depan butik, tetapi gak kelihatan karena dia tidak menampakkan diri keluar dari ruangannya. Padahal aku sangat merindukannya, meskipun hanya melihat dari jauh saja sudah membuat hatiku menjadi lega. Memang serba susah menghadapi amarahnya perempuan, marahnya awet. Apa aku ke toko Bakery Hanum saja ya? Siapa tahu bisa melihat wajah teduh Hanum? Ah, aku sangat merindukan mereka berdua! Tidak enak sekali di cuekin dan diasingkan seperti ini oleh istri sendiri," keluh Salman dengan wajah lesu sambil bertopang dagu. Ia bahkan tidak menghiraukan tumpukan berkas yang ada di atas mejanya. Sepulangnya dari mengawasi butik Yasmine, Salman terpaksa kembali ke kantor karena ada meeting penting dengan klien lamanya. Sehingga ia gagal mengawasi sang istri selama sehari penuh. Jangankan sehari penuh, setengah hari saja tidak sampai ia di sana. "Ah, bodoh amat! Lebih baik aku ke toko Hanum saja, lumayan bisa melihat Hanum dari jauh meskipun t

  • Tambah Istri Gara-gara Kambing   34. Pria aneh

    "Bu Bos, itu Tuan Salman gak di suruh masuk aja gitu ke dalam butik?" tanya Jamilah pada Bos cantiknya. "Biarin aja deh, Mil. Mas Salman lagi dalam masa hukuman. Lagian juga ada-ada aja tingkahnya, bikin orang tambah kesel tau gak!" jawab Yasmine dengan nada malas. "Hehehehe, Tuan Salman lucu juga Bu Bos! Masa ngawasin butik istrinya sambil bawa pedagang makanan segitu banyak kayak mau gelar pesta jajanan nusantara," kekeh Jamilah asisten Yasmine dengan geli. "Tau, bikin malu aja!" omel Yasmine membenarkannya. Yasmine mengintip kelakuan sang suami dari lantai dua butiknya dengan geleng-geleng. Ia tersenyum lega saat melihat sang suami kemudian memasuki mobilnya dan pergi dari tempat tersebut tidak lama berselang. "Mil, berhubung suamiku sudah pergi maka aku juga mau pergi! Kamu cek barang yang masuk dan rekapan nya harus dikirim ke e-mail aku secepatnya! Baik-baik di butik dan awasi karyawan lainnya," ucap Yasmine memberikan pesan pada asistennya itu. "Baik, Bu Bos!

  • Tambah Istri Gara-gara Kambing   33. Rama dan Syahdan

    Rama mencak-mencak mendapatkan tugas yang tidak biasa dari Bosnya. Ia memasuki rumah megah Hidayatullah dengan muka masam, bahkan teguran Mbok Yem yang sedang menyapu rumah pun tidak ia hiraukan. "Emak! Bapak! Rama mau pulang! Bisa-bisanya anak kalian ini disuruh mencari pasangan untuk kambing sedangkan mencari pasangan sendiri saja tidak mampu," teriak Rama merengek dengan wajah frustasi. "Rasanya pengen nangis guling-guling, tetapi malu sama umur!" keluhnya lagi sambil melihat keadaan sepanjang jalan. Tiba-tiba saja ia melihat Syahdan, adik sang Bos yang sedang turun dari ojol didepan toko bakery. "Aha..." ucap Rama tiba-tiba punya ide yang brilian. Ia langsung menepikan mobilnya ke pinggir, lalu keluar dari mobil dengan cepat sebelum Adan masuk ke dalam toko bakery tersebut. "Hei, lepaskan gue!" teriak Adan saat lengannya tiba-tiba ditarik seseorang dari belakang. "Ini saya, Tuan muda! Sekarang Tuan muda harus ikut saya tanpa banyak bantahan! Ini perintah Bos!"

  • Tambah Istri Gara-gara Kambing   32. Random nya pria kesepian dan sang asisten

    Sudah seminggu yang lalu Salman menikah ulang dengan Hanum di kantor KUA dengan disaksikan keluarganya kecuali Yasmine. Padahal wanita satu itu yang paling antusias menyewa MUA terkenal untuk mendandani ia dan Hanum agar tampil memesona. Namun sayangnya ia gagal menyaksikan pernikahan ulang suami dengan adik madunya karena Saga tiba-tiba saja demam. Saat ini Salman mendatangi kandang kambing yang ada di bagian belakang kediamannya. Beberapa hari lalu tukang kebun yang merawat kambing tersebut izin pulang kampung karena anaknya mau dilamar. "Enak banget hidupmu Siti, makan tinggal makan sudah disiapin, tidur juga tinggal tidur, gak perlu galau karena kesepian," keluh Salman sambil memberi rerumputan yang sudah di cacah kecil. "Gak kayak aku merana seorang diri. Labelnya sih punya dua istri, tapi kenyataannya malah kayak lagu angka satu. Apes banget," curhatnya dengan si Siti. Si Siti bukannya bersimpati, ia malah mengembek dan terus mengunyah tanpa tahu penderitaan Tuannya.

  • Tambah Istri Gara-gara Kambing   31. Kenapa jadi begini sih?

    Tidak seorangpun yang tidak terkejut dengan ucapan yang keluar dari mulut Yasmine terutama Hanum dan Umi Sarah. "Nak, apa kau yakin dengan apa yang kau katakan tadi?" tanya Umi Sarah yang akhirnya menampakkan diri sambil membawa nampan berisi teh. Ia meletakkan nampan tersebut di atas meja dan duduk di kursi yang kosong di sebelah Hanum. "Yakin Umi. Memangnya kenapa Umi bertanya seperti itu? Apakah Umi tidak mau anak perempuan Umi menikah secara sah dan diakui oleh negara?" jawab Yasmine sambil bertanya kembali. "Bukan begitu maksud Umi. Ibu mana yang tidak ingin anaknya menikah secara sah agama dan negara, tetapi Umi sadar diri karena pernikahan Hanum tidak seperti pernikahan perempuan pada umumnya. Mereka menikah karena keadaan dan terbukti secara agama saja Umi sudah bahagia asalkan mereka tidak berzina atu kumpul kebo. Hanya saja yang menjadi pertimbangan Umi adalah dirimu, Nak. Umi tidak mau nama baikmu tercoreng karena mempunyai adik madu dan Umi tidak ingin Hanum di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status