Share

Bab 23. Melawan balik wanita ular

Baru aku mau ke luar, suara menyebalkan penuh drama si Novi terdengar. Aku menghentikan langkah, ingin mendengar sejauh mana wanita ular itu memainkan drama seorang perempuan ternoda.

"Ibu, pak Gibran membuangku."

"Tidak, Gibran hanya belum bisa menerima kenyataan saja. Kamu mengandung cucuku, jadi jangan takut. Mamah pasti bela kamu, kalau perlu Mamah paksa Gibran supaya mau nikahin kamu segera. Kasihanxong cucu Mamah nanti lahir gak punya ayah." Ucap mamah mertuaku sambil mengelus-elus punggung si ular Novi.

Mamah?

Bahkan mamah mertuaku itu sudah memanggil dirinya dengan sebutan mamah dihadapan si ular Novi. Huh, apa sebegitu sukanya dia pada si ular Novi? Begitu rupa ular itu terbuka, niscaya mamah mertuaku itu akan menjerit-jerit marah.

Aku memutar bola mata jengah, muak dengan segala drama si Novi. Namun, aku tetap tidak mau bergerak maju lebih dulu, masih ingin tahu sampai mana si Novi itu berbuat.

Tampak mas Gibran mengeratkan rahang, menatap dua wanita di depannya dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status