Share

18. APAKAH VAREN CEMBURU?

Penulis: Allina
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-07 19:33:21

“Hallo?” Bayu menyapa Alexa dengan penuh penasaran.

Alexa mengangkat kepala melihatnya, “Hallo, ada apa?”

Bayu menatap wajah Alexa selama beberapa detik dan segera menarik pandangannya.

“Begini, apakah ada rumah yang mau disewakan di area sini?”

“Saya kurang tahu, karena saya juga bertamu di sini. Kebetulan ini apartemen teman saya. Kalau tidak salah di ujung jalan sana ada no telepon pengelola kawasan ini, coba saja dilihat.

Bayu menjawab dengan tulus, “Terima kasih.”

“Sama-sama.” Setelah Alexa selesai bicara, dia berbalik dan pergi.

Bayu masih berdiri di tempat, dia melihat bayangan Alexa menghilang sebelum menarik pandangannya kembali.

Pada sore hari, Bayu menyerahkan informasi yang dia dapatkan kehadapan Varen. Varen membawa Aerin ke perusahaan hari ini. Ketika Bayu masuk, dia melihat Varen dan Aerin sedang sibuk dengan dirinya masing-masing.

Varen duduk di kursi CEO dan di depannya ada tumpukan dokumen yang tebal. Sedangkan Aerin duduk di sofa, dia memegang pensil di tangannya da
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   22. TIDUR BERTIGA

    Varen lalu menerima delivery makanan, dan melihat nota pesanan. Nota pesanan diberi tanda paket makanan untuk anak-anak.Petugas delivery makanan melihat Varen menerima pesanannya, setelah itu mengucapkan, “Selamat menikmati,” dan dia langsung pergi. Dia harus buru-buru mengantar pesanan selanjutnya.Varen tidak langsung menutup pintu, melainkan melihat ke arah pintu seberang yang tertutup. Selain wanita di seberang yang bernama Alexa, siapa lagi yang bisa memesankan makanan untuknya dan Aerin saat ini. Seorang wanita yang teliti dan berhati lembut. Varen menyeringai, senyuman terlihat diwajahnya.Dia dan Aerin sebenarnya sudah makan malam, dia berpikir mau di kemanakan makanan itu. Di depan matanya tiba-tiba muncul wajah seorang wanita yang sedang tersenyum. Varen menjadi tidak tega membuang makanan itu, dia mengulurkan tangannya membalikkan badan lalu memasukkan makanan itu ke dalam kulkas.Sebelum tidur, dia kembali melihat sekilas Aerin. Baru mau kembali ke kamarnya sendiri tiba-t

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   21. VAREN VS KENZO

    Varen bersandar pada kursi, nada bicaranya sangat datar, “Nanti papa bisa ambil sendiri, kamu habiskan saja makananmu!”Aerin berkata dengan polos, “Tapi kelihatannya Papa sedang marah.” Dia berbicara sambil menyuapkan 1 potong ayam goreng ke mulutnya. Aerin kesulitan menggunakan sendok, kemudian memegang menggunakan tangan. Mulutnya penuh dengan minyak, Varen melirik ke arahnya.“Ayam ini enak sekali, Pa!” ucap Aerin dengan perasaan tidak rela jika ayamnya akan dibagi. Varen tidak berbicara, hanya memalingkan kepala.Aerin melihat papanya tidak mau makan lalu berkata, “Minta tante Alexa mengambilkan satu untuk papa!”Alexa melihat interaksi antara ayah dan anak, tidak terasa sudut bibirnya terangkat. Meskipun Varen tidak cukup teliti namun kelihatannya dia bersungguh-sungguh dalam merawat putrinya.Aerin menghabiskan ayam goreng yang ada di tangannya, menghisap sisa-sisa minyak di jari-jarinya dan melihat ke arah Alexa, “Tante beri papa daging ayamnya!”Suasana tiba-tiba menjadi cang

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   20. PERANG DINGIN

    Tidak tahu apakah Varen berpikir hal yang sama dengannya, Varen seperti tidak mengerti melihat sekilas ke arah Alexa.Alexa segera membalikkan badan, “Itu sepertinya temanku sudah kembali, aku pergi dulu menemuinya.” Selesai dia berbicara, dia bergegas berjalan keluar. Yang dia tidak tahu adalah saat dia bicara, pandangan Varen terus menatap ke arahnya.Alexa keluar dari rumah Varen, dia bersandar pada dinding mengangkat kepala dan menarik nafas dalam-dalam. Kenapa di depan Varen dia selalu merasa gugup? Bukankah hanya minum dari gelas yang sama?Kenapa seperti hatinya mau melompat keluar. Dulu dengan mantan kekasihnya juga tidak pernah seperti ini. Terlebih lagi sifat Varen yang sangat dingin seperti itu, seorang duda yang memiliki satu anak perempuan. Dengan Kenzo saja masih lebih baik Kenzo, gumamnya dalam hati.Lewat beberapa saat, Alexa mengatur kembali nafasnya. Akhirnya dia melihat Kenzo kelur dari dalam lift.“Gue pikir lo

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   19. SATU GELAS BERDUA

    Kini pandangannya jatuh pada Aerin dan memanggilnya dengan nada peringatan, “Aerin!”Aerin melirik Varen dengan hati-hati, dia meluncur turun dari gendongan Alexa dengan terpaksa berjalan ke arah Varen. Dia berlari ke arah papanya dan meraih tangannya dengan penasaran. Tangan Varen sangat besar, Aerin hanya bisa memegang satu jarinya saja, dia tahu kalau papanya sedang marah.Meskipun dia tidak tahu mengapa papanya marah, tapi sebaiknya dia mendengarkan dengan patuh saja. Papa tidak pernah memukulnya. Tapi ketika marah sangat menakutkan.Alexa melihat reaksi Aerin, hatinya merasa tidak tega dan dia merasa Varen terlalu galak terhadap putrinya. Anak itu masih kecil dan tidak bisa seperti ini terus, seharusnya diarahkan dengan baik. Tapi dia tidak akrab dengan Varen, jadi dia hanya bisa diam saja.Varen memandang Alexa dengan tatapan dingin, dia menggandeng Aerin dan berbalik lalu membuka pintu. Setelah membuka pintu, Varen dan Aerin masuk, Bayu mengikuti dari belakang dan dia menganggu

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   18. APAKAH VAREN CEMBURU?

    “Hallo?” Bayu menyapa Alexa dengan penuh penasaran.Alexa mengangkat kepala melihatnya, “Hallo, ada apa?”Bayu menatap wajah Alexa selama beberapa detik dan segera menarik pandangannya.“Begini, apakah ada rumah yang mau disewakan di area sini?”“Saya kurang tahu, karena saya juga bertamu di sini. Kebetulan ini apartemen teman saya. Kalau tidak salah di ujung jalan sana ada no telepon pengelola kawasan ini, coba saja dilihat.Bayu menjawab dengan tulus, “Terima kasih.”“Sama-sama.” Setelah Alexa selesai bicara, dia berbalik dan pergi.Bayu masih berdiri di tempat, dia melihat bayangan Alexa menghilang sebelum menarik pandangannya kembali.Pada sore hari, Bayu menyerahkan informasi yang dia dapatkan kehadapan Varen. Varen membawa Aerin ke perusahaan hari ini. Ketika Bayu masuk, dia melihat Varen dan Aerin sedang sibuk dengan dirinya masing-masing.Varen duduk di kursi CEO dan di depannya ada tumpukan dokumen yang tebal. Sedangkan Aerin duduk di sofa, dia memegang pensil di tangannya da

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   17. BAYANGAN TENTANG MAMA

    “Ekhm!!” Varen lantas berdehem untuk memecah kecanggungan, karena dia merasa dari tadi diperhatikan. Ilfeel, tentu sangat ilfeel, meski ini bukan pertama kalinya ada wanita yang memandangnya dengan tatapan liar.“Terima kasih, Ms.Angel,” ucap Varen dengan nada yang masih sangat sopan.“Semua prosedur pendaftaran putri saya sudah saya selesaikan di kantor dan ini dokumennya, jika ada yang kurang Anda bisa segera menghubungi saya.”“Baik, Tuan Varen, terima kasih karena sudah mempercayakan sekolah kami untuk mendidik putri Anda.”“Of course, Ms.Angel. Semoga sekolah ini cocok untuk putri saya, kalau begitu saya permisi dulu,” titah Varen, karena dia ingin segera mengakhiri perbincangan yang melelahkan ini.“Senang bertemu dengan Anda, Tuan Varen. Semoga di lain kesempatan kita bisa bertemu kembali walau hanya sekedar makan siang.” Sembari mengedipkan mata dan menjabat tangan Vare

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   16. IDE MENIKAH LAGI

    Merasa dirinya dihakimi, Varen lantas diam. Saat ini dia belum berani mengutarakan niatnya karena dia saja belum tahu Alexa tinggal di mana. Ya, lebih tepatnya belum mendapatkan informasi dari Bayu.Merasa suasana sudah semakin canggung, Ellina berusaha mencairkan dengan bertanya, “Ren, kamu gak pernah berpikir buat nyari pendamping hidup, Sayang? Kamu sudah semakin berumur, sudah saatnya kamu mencoba menata masa depan kembali dan melupakan bayang-bayang itu.”“Mama hanya ingin melihat kamu dan Aerin punya keluarga yang lengkap. Mama juga sudah semakin tua, sudah tidak lama lagi mama bisa menjaga kamu dan Aerin. Ini bukan hanya untuk kamu, juga untuk Aerin. Dia butuh kasih sayang seorang ibu.”“Ma, aku belum berpikir ke arah situ. Lagian Varen bahagia dengan kehidupan saat ini, Aerin juga tidak pernah menanyakan apa-apa. Sudahlah, Mama gak usah berpikir terlalu jauh.”“Memangnya sejauh mana kamu tau perasaan Aerin, Ren. Dia masih kecil belum paham akan keinginannya, tapi mama yakin ja

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   15. BERTETANGGA DENGAN ALEXA

    “Hubunganku dan suamiku tidak begitu baik, biasanya hanya ada anak ini yang menemaniku. Anak ini memang terlalu bandel karena dimanjakan, sehingga tidak tahu diri dan malah melukai putri Anda.”“Semua kesalahan kami, sekarang ayahnya pun sudah tidak mempunyai apa-apa lagi. Keluarga orang tuaku juga tidak berasal dari keluarga yang kaya, namun cukup dihormati di kampung.”“Aku sendiri memiliki sebuah salon yang aku dirikan dengan jerih payah sendiri dari remaja, tolong jangan diambil juga, Tuan. Apabila tidak ada penghasilan, aku dan anakku bagaiman bisa hidup!”Nyonya Tanu menangis dan sedikit mendorong anaknya, reaksi anak tersebut sedikit ketakutan, kedua tangannya memeluk paha ibunya dengan mati-matian.Varen terus menatap anak yang seumuran Aerin, jelas hatinya sudah mulai tersentuh. Meskipun sifat anak ini terlalu bandel karena didikan orang tuanya, namun tetap saja hanya anak kecil.Meskipun Varen tidak menjanjikan apapun, namun Nyonya Tanu merasa lega karena dia melihat seperti

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   14. PERMINTAAN MAAF NYONYA TANU

    Mendengar suara ini, Alexa mengangkat kepalanya dengan pelan. Wajah Alexi yang membuat orang takut itu tertangkap oleh pandangan Alexa.Alexa langsung berdiri, dan langsung masuk ke dalam pelukan Alexi, melampiaskan semua kesedihannya. Keluarganya tidak ada yang peduli apakah dia pagi ini sudah makan atau belum, namun kakaknya yang mengidap autis justru menanyakannya.“Kak!!!” Alexa memeluk Alexi sekuat tenaga dan menangis dengan keras.“Jangan menangis, Lexa, jangan menangis,” ucap Alexi sembari mengelus kepala adiknya.Alexa lalu membujuk kakaknya untuk beristirahat. Dari awal, merawat kakaknya sudah menjadi tanggung jawab Alexa. Tidak tahu sejak kapan kakaknya ketahuan mengidap autis, sejak itu dia tidak berkomunikasi dengan orang lain. Selain dengan Alexa tidak ada orang lain yang bisa mendekatinya.Kakaknya melalui pengobatan yang panjang, sudah mulai bersedia untuk berkomunikasi dengan dirinya. Dokter bilang masih harus menunggu beberapa waktu saja, kemungkinan kakaknya akan bis

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status