“Oke, ayo kita masuk!” perintah Varen.Mereka masuk ke dalam, beberapa orang suruhan kakeknya mengikat kelima orang yang berjaga di sana. Kemudian Varen dan Kenzo masuk ke ruangan di mana Alexa dan Aerin disekap, tidak menunggu lama mereka langsung membawa Alexa dan Aerin ke dalam mobil.Tugas mereka sedikit sudah terselesaikan, polisi lalu datang ke TKP dan meringkus para penculik itu. Tinggal menunggu mereka sadar dan mereka akan dimintai keterangan mengenai kejadian itu. Nama Pak Walikota akan terseret ke dalam kasus hukum penculikan yang mengancam nyawa seseorang dengan sengaja.“Papa, kenapa papa datang lama sekali?” tanya Aerin.Varen berada di tengah satu tangannya memeluk Alexa dan satu tangannya lagi memeluk Aerin. Kenzo berada di kursi penumpang samping supir, melihat interaksi mereka sekeluarga, Kenzo seolah mati rasa.Tiba-tiba &l
Membebaskan perempuan itu bukan hal yang sulit bagi Varen, tapi dia dari awal tidak berniat untuk melakukan itu. Jika dia dengan mudahnya menyerah, maka pihak lawan akan seenaknya saja dengannya dan ke depan mereka akan dengan mudah mengancam dirinya. Varen bukanlah orang sembarangan yang bisa ditindas oleh siapapun.Karakter Lisa, Varen sudah menyelidikinya dengan jelas, apalagi di belakang ada Kinan yang selalu mendukungnya untuk melakukan kejahatan. Jika bukan karena pemikiran Lisa, paling tidak Kinan akan mengotori pikiran perempuan itu untuk membalas dendam.“Tidak masalah, kamu katakan saja pada kami apa pemikiranmu saat ini.” Pria itu melihat Varen memiliki keraguan.“Sebenarnya melepaskan putri Walikota bukan hal yang sulit bagiku, tapi aku takut dendam ini akan berkelanjutan dan mengancam nyawa anak dan istriku di kemudian hari.”Pria itu mengangguk, &ld
“Kita akan datang ke tempat itu, kita tawarkan kerjasama yang lebih menguntungkan dari apa yang diberikan Pak Walikota padanya. Seharusnya ada masalah yang sedang dihadapi oleh orang ini, kan? Selidiki kehidupan gelapnya!” perintah Varen.“Selanjutnya aku akan memikirkan lagi langkah kita selanjutnya.”Bayu menganggukkan kepala lalu pergi meninggalkan Varen. Tiba-tiba handphonenya kembali berdering dan itu adalah panggilan dari papanya.“Bagaimana, Ren? Apa ada berita terbaru dari Alexa dan Aerin?”“Aku akan pulang dan mendiskusikan sesuatu dengan kalian.”Sesampainya di Villa Dhananjaya, Varen menceritakan semua hasil penyelidikannya. Alexa dan Aerin masih baik-baik saja, Varen yakin mereka tidak akan berani menyakiti putri dan istrinya karena pada dasarnya mereka saling menguntungkan.“Varen, ada apa? Apa Alexa dan Aerin baik
Sebuah notifikasi email masuk ke handphonenya, Bayu mengirim document tentang preman yang kini berada di lokasi penyekapan Aerin dan Alexa. Orang ini bukanlah orang sembarangan, dia adalah kepala preman dan mafia yang ditakuti di wilayah Indonesia. Karena relasi dan jaringannya yang besar, dia tidak pernah tertangkap oleh pihak kepolisian.Kepala preman ini bisa dikatakan memiliki kekuasaan yang tidak buruk, reputasinya juga lumayan, sekarang hanya ada beberapa geng di Jakarta ini yang bisa menandinginya. Varen menyalakan sebatang rokok. Dua hari terakhir dia merokok dengan begitu sering.Sekarang dalang dibalik penculikan ini sudah diketahui, informasi tentang preman yang berada di lokasi juga sudah dipegang, mereka bahkan bisa menghubunginya kapan saja. Dia bisa saja menukar Alexa dan Aerin dengan melepaskan Lisa, tapi bukan itu yang Varen inginkan.Dia ingin mendapatkan istri dan putrinya tanpa harus mel
Bagaimanapun juga Alexa adalah istrinya, sekarang Alexa diculik karena dirinya tidak bisa melindungi Alexa dengan baik.Varen juga bisa berkata seperti ini pada Kenzo karena Alexa menganggap Kenzo sebagai sahabatnya dan juga perasaan Kenzo pada Alexa sangat tulus. Alexa juga pernah mengatakan kalau dia sudah menganggap Kenzo sebagai kakak, jadi anggap saja dia sedang berjanji dengan kakak iparnya sendiri.Kini kedua pria yang sedang kacau duduk berdua di trotoar dan masing-masing tangan mereka memegang rokok. Kenzo adalah seorang dokter, dia tidak pernah merokok sebelumnya, tapi kali ini untuk menghilangkan pikirannya dia merokok.Pagi hari puntung rokok masih berserakan di tempat mereka duduk semalaman, tapi orangnya sudah kembali ke rumah masing-masing.Varen menerima telepon dari mamanya, "Μa.""Apa yang terjadi pada Alexa dan Aerin?”Apa yang terjadi sebenarnya tentu saja Varen tidak mengerti, lagipula dirinya belum sepenuhnya memahami masalah ini. Jika dalang dibalik kejadian ini
"Aku sudah memberikan uang tebusan padamu, aku sudah memenuhi permintaanmu untuk tidak memberitahukan siapa-siapa atau melaporkan ke polisi. Tapi, kamu telah ingkar janji, apa yang sebenarnya kamu inginkan?" Alexa terus berteriak dan memberontak.Penculik itu diberi hati malah meminta jantung."Hahaha, tentu saja kami membutuhkan uang. Tapi kami lebih berharap presdir Revorma Group datang ke sini membantu kalian," setelah selesai berbicara, para penculik itu pun keluar meninggalkan Alexa dan Aerin di sana.Alexa memeluk Aerin yang tergeletak di tanah, sekian lama, akhirnya Aerin membuka matanya."Aerin, bagaimana keadanmu? Apa kamu baik-baik saja, Nak?" Alexa melihat Aerin dari ujung kaki sampai ujung rambut dan memastikan Aerin tidak terluka."Mama. Aku baik-baik saja. Kita ada di mana?""Kita diculik, Sayang. Tapi kamu tidak usah takut, Papa pasti akan datang menyelamatkan kita." Alexa percaya pada kekuatan Varen, meskipun dia tidak memberitahukan kejadian ini pada Varen, tapi dia s