Home / Romansa / Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku! / 223. ANTARA SEDIH DAN BAHAGIA

Share

223. ANTARA SEDIH DAN BAHAGIA

Author: Allina
last update Huling Na-update: 2025-08-09 08:00:40

Bayu menghentikan gerakannya, hampir saja tersedak. Dia teringat dengan perlakuan Theresia semalam, hampir saja dia terjebak lagi dengan kejadian tiga tahun yang lalu. Semalam Theresia memaksanya untuk menginap di kamarnya.

Untung saja dirinya masih memiliki cukup kesadaran untuk menolak, bahkan malam itu juga dia berniat pulang menggunakan taxi. Tapi, Theresia memaksa dan mengambil mobil untuk mengantarnya.

Kini tatapannya dia alihkan kepada wanita yang duduk di sampingnya, dia bertanya dengan lembut, “Cemburu?”

“Tidak!” Olivia melontarkan sepatah kata, tetapi dia tidak bisa menyembunyikan rasa marah dihatinya, “Apakah dia begitu mengharapkanmu?” 

Bayu tersenyum, dia merentangkan lengannya dan merangkul pinggang Olivia yang ramping. Lalu dengan lembut menariknya ke dalam pelukan, kemudian menjatuhkannya ke tempat tidur.

&ldq

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   226. HILANGNYA DESIGN ALEXA

    “Hanya hal kecil, aku rasa aku pun bisa mengambilnya sendiri. Lagian sangat membosankan setiap hari mengurung diri di kamar.”“Baiklah, aku ada siapkan satu pengawal untukmu, dia seorang wanita yang jago bela diri dia akan menemanimu setiap kali bepergian. Keselamatanmu jauh sebih penting saat ini.”Alexa mengernyitkan alisnya, “Keselamatanku atau nyawa putramu?”“Tentu saja keduanya,” jawab Varen tegas.Varen lalu memanggil wanita itu ke hadapan Alexa, namanya Gerin, seorang wanita dengan perawakan seperti pria. Tubuhnya tinggi tegap dengan potongan rambut seperti laki-laki, kulitnya sawo matang. Gerin lebih cocok menjadi seorang bodyguard.“Gerin perkenalkan ini istriku, Alexa. Alexa ini Gerin, wanita yang akan menemanimu kemanapun kamu pergi. Mulai sekarang kamu tidak boleh pergi tanpanya.”

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   225. OLAHRAGA MALAM

    Tatapan Varen terkesan dingin dan mendominasi, Alexa hampir tersedak karenanya. Tatapannya justru membuat Alexa cemas.Lalu dia berpikir, mengapa harus merasa bersalah. Toh, juga hubungannya dengan Kenzo hanya sebatas teman, untuk apa merasa takut seperti seorang yang sedang tertangkap perselingkuhan?Selesai makan, Alexa membantu Aerin mengerjakan PR, dan itu sudah menjadi rutinitasnya setiap hari. Akhir-akhir ini nilai Aerin cukup jauh berkurang, jadi Alexa harus lebih instens memperhatikannya.Setelah menidurkan Aerin, Alexa kembali ke kamarnya. Dia melihat Varen baru keluar dari kamar mandi. “Sudah selesai mandi?” Alexa bertanya.“Iya,” jawab Varen singkat.Alexa lalu duduk di tepi ranjang dan bertanya pada Varen, “Mengapa kamu tidak bertanya padaku tentang kedatangan Kenzo? Bukankah kamu selalu tidak menyukainya, bukankah seharusny

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   224. KEDATANGAN KENZO

    Di beberapa daerah di Indonesia sedang terjadi bencana, dan dirinya dikirim khusus untuk melayani masyarakat yang terkena dampaknya terutama untuk masalah kesehatan.Dengan susah payah akhirnya dia bisa menukar jadwal dengan temannya, salah satu alasan dia kembali karena merindukan Alexa dan mengkhawatirkan keadaannya. Dia menghabiskan dua jam penerbangan menggunakan pesawat khusus yang membawa para relawan dan dokter. Perasaannya campur aduk menjadi satu.Setelah pesawat mendarat, dia segera bergegas ke rumah Alexa. Bahkan ketika berdiri di luar pintu, Kenzo masih membayangkan seperti apa penampilan Alexa, perutnya pasti sudah bertambah besar. Apakah dia bahagia saat ini?Alexa yang kini berdiri di depannya ternyata dalam kondisi yang baik-baik saja. Awalnya dia membayangkan jika Alexa dipaksa untuk kembali ke rumah mewah ini, lalu di kurung oleh Varen bagai burung dalam sangkar.Melih

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   223. ANTARA SEDIH DAN BAHAGIA

    Bayu menghentikan gerakannya, hampir saja tersedak. Dia teringat dengan perlakuan Theresia semalam, hampir saja dia terjebak lagi dengan kejadian tiga tahun yang lalu. Semalam Theresia memaksanya untuk menginap di kamarnya.Untung saja dirinya masih memiliki cukup kesadaran untuk menolak, bahkan malam itu juga dia berniat pulang menggunakan taxi. Tapi, Theresia memaksa dan mengambil mobil untuk mengantarnya.Kini tatapannya dia alihkan kepada wanita yang duduk di sampingnya, dia bertanya dengan lembut, “Cemburu?”“Tidak!” Olivia melontarkan sepatah kata, tetapi dia tidak bisa menyembunyikan rasa marah dihatinya, “Apakah dia begitu mengharapkanmu?”Bayu tersenyum, dia merentangkan lengannya dan merangkul pinggang Olivia yang ramping. Lalu dengan lembut menariknya ke dalam pelukan, kemudian menjatuhkannya ke tempat tidur.&ldq

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   222. DIANTAR WANITA

    Ketika dia terbangun, matahari sudah menyinari wajahnya. Matanya sudah bengkak karena menangis, dia bangkit dari ranjang dan membersihkan diri, berganti pakaian dan bersiap untuk berangkat. Dia tidak menyangka kalau Bayu masih di berada di rumah.“Aku melihatmu tertidur dengan sangat lelap sehingga tidak berani membangunkanmu. Jadwal praktekmu pukul 10 pagi, kan? Aku rasa belum terlambat.” Kata Bayu.“Kenapa masih belum berangkat?” tanya Olivia.“Aku sudah ijin hari ini, aku akan pergi ke acara pernikahan putri Tuan Albarn.”“Oh,” Olivia menjawab dengan singkat.Pantas saja hari ini Bayu berpenampilan sangat formal, rambutnya juga disisir dengan rapi. Dulu dia mengingat kalau putri Tuan Albarn pernah mencintai Bayu, bahkan beberapa kali Tuan Albarn datang ke rumah Bayu, menawarkan sebagian perusahaannya unt

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   221. KEHIDUPAN BAYU DAN OLIVIA

    Olivia masuk ke dalam ruang ganti bagaikan melarikan diri, Bayu melihat dirinya yang kabur dengan tergesa-gesa, tidak sanggup menahan senyumannya.“Kamu masuk dan bantu istriku mengganti gaunnya, sekalian dibungkus,” Bayu berkata pada pelayan di sampingnya. Pelayan segera mengangguk dan masuk ke dalam ruang ganti.Setelah Olivia mengganti pakaiannya, dia berjalan keluar bridal bersama dengan Bayu. Bayu meletakkan gaun di dalam bagasi mobil, lalu menggandengnya ke samping mobil sambil bertanya, “Malam ini, menginap di tempatku, ya?”Dia baru menyelesaikan ucapannya, tapi Olivia sudah lebih dulu berkata, “Malam ini aku tidak begitu enak badan, aku perlu istirahat.” Tentu saja Olivia tahu apa yang akan terjadi malam nanti hingga pagi, jika dia tidak berusaha menolak“Memangnya apartemenku bukan tempat istirahat? Sebentar lagi juga kita akan t

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status