Tubuh Bayu langsung membeku, dalam kegelapan, dia dengan tidak percaya menatap wanita yang ada di hadapannya.
"Apa yang kamu katakan?"
Olivia menunduk, sepasang tangan menggenggam selimut dengan erat, kata demi kata diulangnya dengan nada yang cukup tenang, "Aku bilang, tinggalkan aku dan lupakan aku. Hidupmu masih panjang, benar kata orang, kamu berhak memiliki keluarga yang sempurna.
Bayu langsung menekan bahu wanita itu, dengan kehilangan kendali berkata, "Apa yang kamu ucapkan?"
Air mata Olivia mengalir, dengan bibir bergetar berkata, "Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin kamu bahagia. Memiliki seorang anak yang kelak memanggilmu dengan sebutan papa. Jika kamu bersikeras menikahiku, kamu tidak akan pernah mendapatkan itu."
"Aku tidak membutuhkan seorang anak yang kelak memanggilku dengan sebutan papa, yang aku butuhkan adalah kamu dalam kehidupanku. Kamu lah kebah
Anthony tidak menggunakan statusnya untuk menekan orang lain, hanya dengan kebenaran saja sudah mampu membungkam Walikota.Pak Walikota masih berada di ruangan cukup lama, para ajudan yang berada di sekitarnya juga tidak berani mengeluarkan suara. Mereka tahu dengan jelas suasana hati bosnya kali ini.“Kek, mengapa kamu bisa melawannya dengan hal semacam itu. Apa dari awal kakek sudah tahu kalau Lisa itu bukan putri kandung Pak Walikota?”Anthony menggelengkan kepala, “Hanya hasil penyelidikan selama semalam.”Varen bertepuk tangan, “Kakek sungguh hebat, bahkan celah sekecil itu kakek bisa mengetahuinya.”“Itulah makanya kamu harus lebih banyak belajar, dari dulu memang sudah banyak yang mengincar keluarga Dhananjaya. Jika kamu tidak cukup tangguh, maka kehancuran akan dengan mudah menghampirimu.”
“Mereka adalah mafia,” Varen lalu menceritakan semuanya pada Alexa.“Jadi kakekmu adalah pemimpin mafia?” Alexa terkejut, berencana untuk duduk dan menanyakan perihal kakek Varen yang tidak pernah ditemuinya ini. Tapi karena tidak hati-hati dia merasakan sakit pada bahunya.“Aaawww!!” pekik Alexa.“Kenapa kamu begitu ceroboh? Perlukah kaget hingga seperti itu. Waktu kita masih banyak, kamu pasti akan kukenalkan pada Kakek.”“Kapan aku bisa mengunjungi kakek? Aku ingin berterima kasih padanya karena sudah bersedia membantuku.”“Kamu rawatlah lukamu dengan baik, jangan terlalu banyak berpikir.” Keduanya berbicara cukup lama hingga hari menjadi gelap.“Lebih baik kamu lepaskan saja Lisa, aku takut Pak Walikota akan berbuat nekad nantinya. Kita cari ketenangan saja, Ren.&r
“Alexa adalah anak yatim piatu, papa tidak mau mendengar di luar sana ada yang membicarakan keluarga Dhananjaya telah menindas menantunya.”Rama pertama kali mendengar Varen mengaku salah dengan sangat tulus. “Begini saja, tunggu sampai masalah ini selesai ditangani. Kita adakan pesta untuk pernikahan kalian, biarkan semua orang tahu bahwa Alexa adalah Nyonya di keluarga Dhananjaya.”“Pa, bukankah kita sudah membahasnya. Tunggu anak kita lahir, baru adakan pesta.”***“Apa?” Pak Walikota langsung berdiri dari kursinya, dagunya hampir saja jatuh karena terkejut. “Siapa yang melakukannya?” Tentu saja dia tahu siapa orang itu, tapi dia hanya ingin memastikan sekali lagi.“Tapi, Tuan. Wanita itu terluka, lukanya tidak ringan. Jika tidak kuat bertahan juga hasilnya hanya mati.” Seseorang yang telah diutus mengatakan pada Pak Walikota. Kini bos besar dan sebagian preman yang disewa oleh Pak Walikota
“Oke, ayo kita masuk!” perintah Varen.Mereka masuk ke dalam, beberapa orang suruhan kakeknya mengikat kelima orang yang berjaga di sana. Kemudian Varen dan Kenzo masuk ke ruangan di mana Alexa dan Aerin disekap, tidak menunggu lama mereka langsung membawa Alexa dan Aerin ke dalam mobil.Tugas mereka sedikit sudah terselesaikan, polisi lalu datang ke TKP dan meringkus para penculik itu. Tinggal menunggu mereka sadar dan mereka akan dimintai keterangan mengenai kejadian itu. Nama Pak Walikota akan terseret ke dalam kasus hukum penculikan yang mengancam nyawa seseorang dengan sengaja.“Papa, kenapa papa datang lama sekali?” tanya Aerin.Varen berada di tengah satu tangannya memeluk Alexa dan satu tangannya lagi memeluk Aerin. Kenzo berada di kursi penumpang samping supir, melihat interaksi mereka sekeluarga, Kenzo seolah mati rasa.Tiba-tiba &l
Membebaskan perempuan itu bukan hal yang sulit bagi Varen, tapi dia dari awal tidak berniat untuk melakukan itu. Jika dia dengan mudahnya menyerah, maka pihak lawan akan seenaknya saja dengannya dan ke depan mereka akan dengan mudah mengancam dirinya. Varen bukanlah orang sembarangan yang bisa ditindas oleh siapapun.Karakter Lisa, Varen sudah menyelidikinya dengan jelas, apalagi di belakang ada Kinan yang selalu mendukungnya untuk melakukan kejahatan. Jika bukan karena pemikiran Lisa, paling tidak Kinan akan mengotori pikiran perempuan itu untuk membalas dendam.“Tidak masalah, kamu katakan saja pada kami apa pemikiranmu saat ini.” Pria itu melihat Varen memiliki keraguan.“Sebenarnya melepaskan putri Walikota bukan hal yang sulit bagiku, tapi aku takut dendam ini akan berkelanjutan dan mengancam nyawa anak dan istriku di kemudian hari.”Pria itu mengangguk, &ld
“Kita akan datang ke tempat itu, kita tawarkan kerjasama yang lebih menguntungkan dari apa yang diberikan Pak Walikota padanya. Seharusnya ada masalah yang sedang dihadapi oleh orang ini, kan? Selidiki kehidupan gelapnya!” perintah Varen.“Selanjutnya aku akan memikirkan lagi langkah kita selanjutnya.”Bayu menganggukkan kepala lalu pergi meninggalkan Varen. Tiba-tiba handphonenya kembali berdering dan itu adalah panggilan dari papanya.“Bagaimana, Ren? Apa ada berita terbaru dari Alexa dan Aerin?”“Aku akan pulang dan mendiskusikan sesuatu dengan kalian.”Sesampainya di Villa Dhananjaya, Varen menceritakan semua hasil penyelidikannya. Alexa dan Aerin masih baik-baik saja, Varen yakin mereka tidak akan berani menyakiti putri dan istrinya karena pada dasarnya mereka saling menguntungkan.“Varen, ada apa? Apa Alexa dan Aerin baik