Share

46. KEBERANIAN VITA

Penulis: Allina
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-16 18:53:45

Vita juga tahu walaupun mereka sudah pernah berhubungan badan, Varen juga tidak mungkin mau menikahinya. Jadi, dia memilih hari di mana dia kemungkinan besar akan hamil dan dia sudah mendapat suntikan stimulasi ovulasi terlebih dahulu.

Selama dia bisa mengandung anak dari Varen dan berkaca dari karakter Varen, dia pasti akan bertanggung jawab untuk anaknya. Bisa dibilang Vita sedang bertaruh, berjudi dengan perutnya, bisa diandalkan atau tidak.

Dia merasa sakit karena terjatuh dan berjuang untuk berdiri dari lantai. Dia melihat kerutan kening Varen, dan efek obatnya sudah mulai menyerang. Dia pasti sangat menderita saat ini.

Varen memang sedang mencoba menahan efek obat. Obat dari Vita memang sangat kuat dan memiliki efek cepat. Panas yang menyengat terus mengalir di tubuhnya, seolah-olah itu bisa mengancurkan pembuluh darahnya kapan saja.

Pandangan mata Varen menjadi sedikit kabur, dan efeknya sedikit menggrogoti indranya. Varen berpikir mungkin dia tidak akan bertahan lama. Jadi seb
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   238. MEMBENCI WANITA HAMIL

    Saat ini, seorang wanita sebaya dengan calon mertuanya datang menghampiri, dia adalah Ellina. “Alima, lama tidak berjumpa. Apa kabar?” sapa Ellina. Dia menoleh, matanya menangkap Olivia yang cantik dengan dress cantik yang pas ditubuhnya. “Ah, ini pasti Olivia, kan?”“Iya, Tante. Sudah lama ya kita tidak pernah bertemu,” Olivia memberi salam sembari memeluk Ellina, pada dasarnya Olivia dan Ellina sudah saling mengenal, karena Bayu dulu sering membawa Olivia ke acara yang diadakan keluarga Dhananjaya.“Tante dengar kalian akan menikah?”“Allhamdullilah, jika tidak ada halangan, Tante, doakan yang terbaik saja,” Olivia membalas dengan senyuman.“Jeng Alima, beruntung lo punya menantu seperti Olivia. Sudah baik, cantik dan sopan pula.”“Ah, Jeng Ellina juga dikabarkan sudah memiliki men

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   237. ULANG TAHUN AERIN

    Varen keluar dari kamar dengan wajah muram, melihat ada beberapa botol bir di atas meja. Dia akhirnya meminumnya hingga setengah mabuk. Dan Alexa sedang bersandar dibantal, tidak bisa tidur, dia melihat di sampingnya juga tidak ada Varen, seharusnya pria itu sedang berada di luar.Alexa diam-diam berjalan keluar kamar, gerakannya sangat hati-hati agar Aerin tidak bangun. Lampu di depan kamarnya masih terang, di atas meja masih ada satu botol bir. Varen duduk di sana, wajahnya terlihat muram, satu tangannya sedang memegang botol bir.Pria ini memakai kemeja putih, dari sisi manapun melihat wajahnya tetap terlihat tampan. Tidak lama, pria itu merasakan ada yang sedang memperhatikannya. Varen menoleh ke belakang, lalu melihat Alexa, dengan nada yang rendah berkata, “Tidak bisa tidur?”“Iya.” Alexa menganggukkan kepala.Varen berkata lagi, “Duduklah di si

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   236. MEMANJAKAN ANAK

    “Kecilkan suaramu, jangan sampai membangunkan Olivia.” Terhadap adik iparnya yang arogan ini, Bayu terkadang kehabisan akal untuk melayaninya.Sore harinya setelah Oscar pulang, orang-orang yang ingin mengunjungi Olivia seakan tidak berhenti untuk datang. Kini giliran pasangan suami istri Varen dan Alexa, mereka kebetulan sedang melakukan pemeriksaan pada janin yang dikandungnya. Tidak hanya mereka berdua, Aerin juga turut serta.Pada saat mereka datang, Olivia sudah sadarkan diri. Melihat Alexa dan Varen datang dia begitu bersemangat dan tersenyum ke arahnya.“Maaf, Nona Alexa, Ren, sudah merepotkan kalian. Aku hanya demam biasa, tidak terlalu serius.” Terhadap Alexa, Olivia terkadang masih sedikit sungkan.Tapi dengan Varen, mereka dulu pernah akrab jadi memanggil nama juga masih wajar.“Tante, apakah di perutmu ada adik bayi seperti Mama?” Pertanyaa

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   235. PANAS TINGGI

    Bayu tersenyum, “Apakah kamu marah?”“Apakah aku berhak marah? Jika aku marah, mungkin sudah dari dulu aku marah.”“Via, apapun yang terjadi ke depannya, percayalah padaku. Aku tahu ujian kita ke depan akan semakin sulit. Tapi aku yakin kita bisa melewatinya,” nada bicara Bayu perlahan menjadi lembut.“Semoga kamu adalah pria yang bisa dipercaya,” Olivia berkata dengan jujur.“Apakah ada hal lain lagi? Jika tidak, aku mau makan siang.”“Satu hal lagi,” ujar Bayu, tersenyum meski Olivia tidak bisa melihatnya. “Aku merindukanmu, nanti sore aku akan menjemputmu.”Kata ‘Merindukanmu’ membuat Olivia tersipu malu dan wajahnya sudah memerah.“Dokter Olivia, apakah di sekitarmu ada cermin?” Bayu tiba-tiba bertanya.

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   234. OBSESI SEORANG WANITA

    Olivia sangat marah dan kesal, lalu dia memukul dada Bayu. Pria itu tersenyum jahat ke arahnya, dengan tanpa malu dia meraih tangan Olivia dan meletakkan di bibirnya.“Istriku, kenapa kamu menggoda sekali? Mau menggoda juga bukan di sini tempatnya, tapi di rumah. Bisakah kita pulang sekarang?” Bayu tentu saja menginginkan hal yang lebih lagi, bagaimanapun juga dia adalah pria normal.“BAYU!!” Olivia hampir melompat karena terlalu marah.“Istriku, pesawat yang akan kamu tumpangi sudah akan lepas landas. Jika kamu masih di sini untuk menggodaku, maka pesawat bukanlah taxi yang bisa menunggumu melayani suami,” Bayu berkata dengan wajah tersenyum.Sepertinya, Olivia juga telah melupakan ucapan wanita di rumah sakit itu. Hatinya kembali berbunga-bunga dengan sikap Bayu yang selalu bisa membuatnya tersenyum.Olivia lalu membawa kopernya

  • Tante, Menikahlah Dengan Papa Galakku!   233. TIDAK RELA MELEPASKAN

    Keesokan harinya Varen kembali ke kantor, tapi rasanya kakinya semua pegal dan tubuhnya terasa patah. “Ah, mungkin karena menggendong Alexa sepanjang jalan kenangan,” gerutunya.Dia lalu mencoba menghubungi Bayu, entah sudah berapa lama dia tidak bertemu dengan pria itu.“Di mana lo?” setelah Varen selesai berbicara, dia samar-samar mendengar suara siaran bandara melalui telepon.“Di bandara,” segera Bayu menjawab.“Untuk apa lo pergi ke bandara?” tanya Varen.“Mengejar wanitaku!” Setelah Bayu berbicara, dia akhirnya melihat sosok yang dia rindukan dan segera berkata pada Varen, “Gue, lagi sibuk. Bentar lagi gue balik kantor.”Setelah Bayu menutup telepon, dia melangkah maju dan berjalan cepat ke pos pemeriksaan keamanan. Pada saat itu, Olivia sedang berdiri tidak jauh

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status