“Alexa, kamu bukan anak kecil lagi, gunakan otakmu untuk bertindak, jangan membebankan semuanya kepada putraku. Bahkan untuk keselamatan dirimu saja, kamu harus mengorbankan nyawa putraku. Dari dulu aku memang sudah merasa bahwa kamu adalah menantu pembawa sial,” imbuhnya lagi.Alexa dimarahi Ellina hingga hampir menangis, dengan kepala terkulai, dia pergi ke kamar rawat Varen yang kini sedang kosong. Dia lalu merebahkan tubuhnya di sofa.Rama merasa bahwa kemarahan istrinya sedikit keterlaluan, dia menghela nafas dan berkata, “Aku tahu kamu mengkhawatirkan kondisi Varen, tapi untuk apa kamu melampiaskan emosimu pada Alexa.”“Aku sudah mendapatkan informasi bahwa dalang dibalik kecelakaan ini adalah Glara. Jika kamu tidak membawa Glara pada kehidupan Varen dan Alexa, ambisi gadis itu juga tidak akan besar. Kini akibatnya nyawa putramu adalah taruhan akibat dari egomu yang berle
Kebetulan Dokter Charles sedang jaga malam, begitu menerima panggilan dari Varen, dia langsung bergegas ke ruangan Varen.Varen menyampaikan sekilas tentang apa yang dia rasakan saat ini, kemudian bertanya, “Bagaimana kondisi ku yang sebenarnya?”Dokter Charles menggerakkan bibirnya, dia bisa membohongi Tuan Rama, Nyonya Ellina, dan Alexa, tapi jelas tidak bisa merahasiakannya dari Varen.“Cederamu memang tidak ringan, ada darah yang menggumpal di otakmu yang akan mempengaruhi penglihatan, mungkin juga akan memiliki efek lain lagi. Untuk saat ini aku, aku tidak bisa memastikannya. Otak manusia terlalu kompleks, tidak ada dokter yang berani memberi jaminan apa pun.”“Untungnya, gumpalan darah itu tidak besar, dapat diobati secara konservatif untuk saat ini. Tentu saja, jika efek perawatan konservatif tidak memberikan hasil yang baik, kamu harus bersiap untuk operasi,” imbuhnya lagi.“Meskipun ini adala
Varen berdecak, tatapannya sudah cukup membuat Bayu tahu ketidaksabaran yang dirasakannya.Bayu tidak lagi berbasa-basi, “Gue menemukan bahwa pria pemabuk ini pernah berhubungan dengan Glara, entah bagaimana mereka bisa berhubungan sebelumnya. Yang jelas dari informasi yang gue dapatkan bahwa pria ini sangat mencintai Glara.”“Dalang dibalik semua ini mungkin saja adalah Glara, tidak ada lagi orang-orang terdekat dari pria ini yang bisa kita curigai. Tapi pemabuk ini benar-benar terobsesi padanya, tidak perduli seberapa besarnya intimidasi dan godaan, dia tetap tidak menghianati Glara.”“Sepertinya kegigihan wanita ini sangat sulit kita kalahkan. Apakah kita akan membiarkannya begitu saja? Menurutku bunuh saja dia secara langsung,” ucap Bayu diselingi dengan tawa licik.Kerutan pada alis tajam Varen semakin dalam, lalu bertanya dengan mata menyi
Alexa berdiri tegang di depan pintu, tidak bergerak, kedua tangan tergantung kaku di kedua sisi tubuhnya, jantung seakan-akan digali hingga kosong. Benaknya berulang kali muncul adegan di mana sedan itu menabrak mereka. Sedan hitam itu seharusnya menabrak sisi tempat dia duduk, tapi Varen secara paksa memutar mobil, juga melindungi dia dengan tubuhnya di saat menghadapi keadaan antara hidup dan mati.Selanjutnya dokter keluarga, Charles bergegas datang dan melihat Alexa berdiri di depan pintu ruang gawat darurat, dia bertanya dengan tergesa-gesa, “Bagaimana kondisi Tuan Varen?”Alexa menatapnya dengan tatapan kosong, bagaikan orang yang kehilangan akal, tidak bisa berkata-kata. Charles tau bahwa bertanya pada Alexa adalah hal yang sia-sia, dia langsung membuka pintu dan melangkah masuk ke dalam ruang gawat darurat.Dokter Charles tidak keluar setelah masuk. Kemudian, Rama dan Ellina datang dengan tergesa-ge
“Hahaha, kenapa Aerin?”Aerin memang sangat sensitif dengan kehadiran orang baru, baru pertama kali bertemu bisa langsung menilai seperti itu. Varen juga membencinya, tapi ada baiknya untuk mendengarkan pendapat Aerin. Yang dibenci Aerin adalah Gantari terlalu banyak bicara dan menyebalkan.“Jangan khawatir, dia bukan teman Mama. Kamu tidak akan bertemu lagi dengannya.”Varen sangat tahu jika istrinya tidak memiliki banyak teman, teman yang paling dekat hanya Kenzo. Tapi Kenzo sangat mencintai Alexa, Varen tahu semuanya dan dia tidak mungkin bisa menutup mata akan hal itu.Di tempat kerja, Alexa merasa gelisah. Jika dia tahu Gantari juga bekerja di sini, dia lebih baik menolak tawaran pekerjaan ini. Tidak masalah mendapatkan pekerjaan dengan pelan-pelan, kenyamanan jauh lebih penting daripada sebuah jabatan.Alexa tahu sikap dan prilakunya se
Keduanya mengobrol hingga langit di luar perlahan-lahan menjadi gelap. Wajah Jasmine mengekspresikan rasa lelah, dia lalu berkata, “Tampaknya aku telah mengajakmu mengobrol hingga lupa waktu. Pulanglah, kamu juga butuh istirahat.”“Baiklah!” Bayu mengangguk, setelah jasmine berbaring di ranjang dan berselimut, barulah dia pergi meninggalakan ruang rawat inap.Bayu keluar dengan perasaan yang bahagia, bagaimana tidak bahkan kedua orang tua Olivia saja sudah mendukung niatnya untuk memperjuangkan putri mereka. Tapi sepertinya ada sesuatu yang ingin diucapkan oleh Tante Jasmine namun tertahan. Bayu tidak berniat untuk memikirkan semua itu.Bayu menyalakan sebatang rokok dan menghisap dalam-dalam sebanyak dua kali. Sebatang rokok terbakar lebih dari setengah, pintu lift tiba-tiba terbuka. Olivia keluar dari lift, ketika melihat Bayu matanya jelas terlintas secercah kekagetan.&nbs