Share

PART 133

Penulis: Kristiana0909
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-04 07:01:10

Retno melirik Rio yang sedang duduk di balik kemudi mobil dengan tatapan kesal. Tentu saja Retno kesal karena Rio terlalu santai saat ia mengajaknya untuk segera keluar dari kamar mandi tadi. Bisa-bisanya Rio mengajaknya bermain dua ronde di dalam kamar mandi. Sedangkan waktu keberangkatan kereta Rio kini tersisa dua puluh menit lagi.

"Kamu itu kalo aku kasih tahu suka ngeyel. Ini Manda sudah telepon kamu terus-terusan. Aku sampai enggak berani angkat," ucap Retno sambil melihat layar handphone Rio yang ada di tangannya.

"Yang penting kamu suka, Yang. Aku senang lho kita enak-enak melebihi target dan kamu bisa pipis enak berkali-kali. Lagipula ini sangat terbukti kalo kondisi kaki kamu tidak membuat kita kehilangan kenikmatan saat bercinta."

"Kamu itu yang dipikirkan itu

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Tante Retno, I Love You    PART 133

    Retno melirik Rio yang sedang duduk di balik kemudi mobil dengan tatapan kesal. Tentu saja Retno kesal karena Rio terlalu santai saat ia mengajaknya untuk segera keluar dari kamar mandi tadi. Bisa-bisanya Rio mengajaknya bermain dua ronde di dalam kamar mandi. Sedangkan waktu keberangkatan kereta Rio kini tersisa dua puluh menit lagi."Kamu itu kalo aku kasih tahu suka ngeyel. Ini Manda sudah telepon kamu terus-terusan. Aku sampai enggak berani angkat," ucap Retno sambil melihat layar handphone Rio yang ada di tangannya."Yang penting kamu suka, Yang. Aku senang lho kita enak-enak melebihi target dan kamu bisa pipis enak berkali-kali. Lagipula ini sangat terbukti kalo kondisi kaki kamu tidak membuat kita kehilangan kenikmatan saat bercinta.""Kamu itu yang dipikirkan itu

  • Tante Retno, I Love You    PART 132

    Rio mengabaikan kata-kata Retno. Ia yakin dirinya tidak akan ketinggalan kereta. Terlebih Jogja tidak semacet Jakarta. Jarak hotelnya dengan stasiun Tugu Yogyakarta juga tidak terlalu jauh.Tidak ingin membuang-buang waktu lagi, Rio segera menarik mundur kepalanya dari yang awalnya ia gunakan untuk mengecup tengkuk hingga leher Retno. Saat ia sudah berdiri dengan tegak, Rio langsung membopong Retno untuk menuju ke arah ranjang tempat tidur berukuran king ini. Pelan-pelan Rio menaruh Retno di tengah ranjang dan ia melipat kalo Retno pelan-pelan."Ri, kenapa buru-buru banget? Kita belum pemanasan?""Enggak akan sempat, Yang. Aku foreplay kamu aja. Kaya gitu aja dedek aku sudah ikutan bangun."Setelah

  • Tante Retno, I Love You    PART 131

    Rio melajukan mobilnya menuju ke arah hotel tempatnya menginap yang membuat Retno mengernyitkan keningnya. Seharusnya Rio mengantarnya pulang ke rumah, bukannya langsung menuju ke hotel karena ia tidak akan bisa menyetir mobilnya sendiri dalam kondisi kaki yang masih seperti ini nanti."Ri...," Panggil Retno pelan yang membuat Rio menoleh ke arah pacarnya itu."Ya, Yang. Kenapa?""Kenapa malah kita jalan ke hotel kamu? Harusnya 'kan balik ke rumah aku dulu. Taruh mobil, baru kita pergi ke hotel sama stasiun naik taxi online.""Boros, Yang. Naik mobil kamu aja biar hemat biaya. Nanti uangnya bisa kamu buat beli BBM. Kamu enggak usah takut, nanti pulangnya biar mobil kamu disetirin sama Nico. Karena dia mau a

  • Tante Retno, I Love You    PART 130

    Yuni memilih duduk di balkon lantai dua rumahnya sambil melihat jalanan depan rumahnya. Dalam hatinya ia terus berpikir tentang apa yang akan ia lakukan setelah hari ini? Ia tidak pernah menyangka jika Rio begitu tulus kepada Retno. Bahkan demi menikahi Retno, Rio sampai berhutang kepada temannya. Mungkin ia dan Hartono yang keterlaluan karena menuntut Rio untuk menikahi Retno sesuai dengan standar mereka. Seharusnya ia dan Hartono sadar jika laki-laki seusia Rio tentu saja belum ada yang mapan dan mampu menyediakan biaya sebanyak itu jika bukan biaya dari orangtuanya.Suara berdeham dari arah belakang tubuhnya membuat Yuni menoleh. Dari tempat duduknya kali ini, Yuni bisa melihat jika Hartono berdiri di sana sambil memandangi dirinya. Sayangnya kali ini Yuni benar-benar sedang tidak ingin berbagi apa yang sedang ia rasakan kepada suaminya itu. Bahkan saat Hartono memilih untuk du

  • Tante Retno, I Love You    PART 129

    Tok....Tok....Tok....Ceklek ...Rio dan Retno langsung menolehkan kepalanya untuk melihat ke arah pintu. Tampak di sana sosok Kaluna yang baru saja membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan meeting ini."Maaf, ya baru balik," ucap Kaluna yang membuat Retno tersenyum dari tempat duduknya saat ini."Enggak papa. Kita juga mau pamit sekarang.""Wait, Mbak. Tadi Bu Yuni bilang handphonenya ketinggalan di ruangan ini. Di situ ada enggak, ya?"Ret

  • Tante Retno, I Love You    PART 128

    "Apa ada lagi yang ingin ditambahkan?" Tanya Kaluna kepada Yuni, Retno dan Rio.Meskipun mereka berdua menggelengkan kepalanya, tapi Yuni sudah nyerocos yang membuat acara mereka tidak kunjung selesai padahal ini sudah hampir atau setengah jam mereka membahasnya."Tolong ditambahkan kereta kencana ya, Lun. Saya maunya mereka naik kereta aja. Enggak usah naik mobil. Biar vibes-nya lebih terasa.""Baik, Bu. Berarti nanti pengantin setelah dari kamarnya langsung turun lewat lift lalu menuju ke arah pintu belakang dulu ya, untuk naik ke kereta biar berhenti di lobby hotel.""Iya, begitu saja enggak pa-pa."Retno dan Rio saling berpa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status