Share

PART 15

last update Huling Na-update: 2025-06-06 07:36:35

Retno duduk di depan tenda sambil melihat pemandangan gunung Sumbing dan Sindoro yang ada di hadapannya. Kedua gunung yang tampak indah dan mirip dengan salah satu gambar di logo air mineral. Seumur hidupnya ini adalah pertama kalinya ia menginjakkan kaki di gunung. Riuh suara dari para pendaki menghiasi pagi buta ini. Bahkan saat ia menoleh ke sisi sebelah samping tampak Manda yang sedang men-setting kamera DSLR miliknya.

"Lo ngapain sih, Man?" Tanya Prima sambil mulai duduk di sebelahnya.

"Lagi setting kamera. Pingin jualan hasil foto. Siapa tau aja jadi cuan."

"Jual diri lebih cepat laku, Man," kata Prima santai setelah itu ia menyeruput coklat panasnya.

Plak.....

Manda menepuk bahu Prima yang membuat minuman di tangan Prima tumpah sedikit.

"Segawon tenan, wedangku tumpah iki*." (*Beneran anjing, minumanku tumpah ini)

"Lambemu koyo ora tau di sekolahin*." (*Bibirmu seperti tidak pernah disekolahkan.)

Mendengar perdebatan Manda dan Prima, Retno hanya bisa tersenyum kecil. Sungguh be
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Tante Retno, I Love You    PART 110

    Siang ini Rio duduk di hadapan Hartono. Keringat dingin bahkan muncul di telapak tangan Rio saat ini. Kopi yang ada di hadapannya saja tampak tidak menggugah seleranya untuk mencicipinya walau satu teguk.Hartono yang duduk diam sambil menatapnya membuat rasa nervous di dalam diri Rio sudah naik levelnya ke siaga satu."Bagaimana? Apakah kamu sudah memiliki jawabannya?"Rio menelan salivanya dan ia anggukkan kepalanya. Ini membuat Hartono tersenyum tipis. Sepertinya caranya untuk menekan Rio untuk meminta kepastian atas hubungan Rio dengan Retno cukup berhasil ia lakukan. Walau sebenarnya ia tidak mau melakukan hal ini, namun jika tidak begini, hubungan Rio dan Retno hanya akan jalan di tempat saja."Lalu k

  • Tante Retno, I Love You    PART 109

    Rio duduk di salah satu bangku taman yang ada di rumah sakit ini. Dalam hatinya terus berpikir. Bagaimana cara dirinya bisa mengajak kedua orangtuanya untuk datang melamar Retno. Jika kemarin ia disibukkan dengan memikirkan biaya pernikahannya, kini yang ada dirinya juga disibukkan dengan memikirkan cara meminta orangtuanya agar mau datang ke kota Jogja.Dengan sedikit rasa frustasi yang ada di dalam dirinya, Rio mencoba menghubungi Ari. Ya, mungkin Ayahnya ini akan bisa menanggapi semua ini lebih bijak daripada Bundanya. Tidak mau membuat nyalinya yang sudah mulai terkumpul ini hilang ditelan bumi lagi, Rio segera mengeluarkan handphone miliknya dari dalam saku celananya. Ia mencari nomer telepon Ayahnya di sana. Setelah mendapatkan nomer telepon Ari, Rio segera menyentuh tombol berwarna hijau. Beberapa saat Rio menunggu hingga akhirnya sambungan telepon itu diangkat oleh Ari.

  • Tante Retno, I Love You    PART 108

    "Sebenarnya beberapa waktu lalu Kaelie menawari aku untuk menjadi pacar dia selama empat bulan."Mata Retno langsung membelalak ketika mendengar penuturan Rio ini. Perempuan gila mana yang melakukan hal gila semacam ini? Baiklah, ia bisa mengerti jika yang Kaelie tawari adalah gigolo atau laki-laki yang benar-benar mau memainkan cerita setingan dengan dirinya di depan media, tapi ini Rio, laki-laki biasa yang tidak tahu dunia aneh-aneh semacam itu.Retno mencoba menutup bibirnya rapat- walau ia ingin protes. Toh, ia sudah berjanji kepada Rio untuk mendengarkan semuanya hingga selesai tanpa memotongnya."Imbalannya jika aku mau menerima semua tawaran itu adalah uang lima ratus juta."Satu detik ...

  • Tante Retno, I Love You    PART 107

    Retno duduk di atas ranjang tempat tidurnya sambil memikirkan perdebatannya dengan Mikha yang baru saja terjadi pagi ini. Rasanya ingin dirinya tidak percaya dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi, sayangnya tidak bisa. Saat ini yang ada mau tidak mau hanya pernyataan Mikha yang masih masuk di akal logikanya."Mikha, coba kamu ceritakan apa yang sebenarnya Tante tidak ketahui sampai saat ini?""Masa Tante Retno enggak tahu tentang semua ini?""Maka dari itu, Tante tanya sama kamu. Cuma kamu yang Tante harapkan untuk bisa jujur tentang semuanya tanpa ada yang ditutupi lagi.""Okay, aku akan kasih tahu semuanya."Kini Retno memilih diam dan menunggu k

  • Tante Retno, I Love You    PART 106

    Ceklek.....Retno kembali menoleh ke arah pintu kamarnya. Ia cukup terkejut melihat Mikha yang masuk ke ruangan ini bersama sahabatnya. Cepat-cepat Retno mengakhiri sambungan video call-nya bersama Wulan."Pagi, Tante Retno," sapa Maureen ramah sambil berjalan mendekati Retno."Pagi, Reen. Kapan kalian sampai di Jogja?""Baru aja. Gimana keadaan Tante?""Alhamdulillah, sudah lebih baik."Walau ia menjawab pertanyaan Maureen, namun mata Retno sudah fokus mengikuti ke mana Mikha memilih duduk tanpa harus menyapanya. Akhirnya Retno mencoba bertanya kepada Maureen dengan gerakan bibir tanpa adan

  • Tante Retno, I Love You    PART 105

    "Sumpah, Mik... lo ngeselin banget jadi orang. Masih jam empat pagi dan lo minta kita balik ke Jogja. Siangan dikit kenapa? Kupon breakfast kita mubazir.""Kasian Tante Retno di rumah sakit sendirian, Reen.""Alhamdulillah, akhirnya sifat keras dan sulit lo ini berkurang juga. Gimanapun juga Tante Retno itu sudah seperti Mama buat lo daripada emak kandung lo sendiri.""Iya, Lo benar juga. Tante Retno sudah seperti pengganti Mama gue sejak gue bayi. Sekarang gue malah enggak tega andai Tante Retno tahu kenyataan yang sebenarnya.""Perihal apa?""Tuntutannya Eyang ke Mas Rio. Karena Tante Retno pacarannya udah kelewat batas, Eyang maunya Mas Rio segera m

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status