Share

Tarik Ulur Cinta sang CEO
Tarik Ulur Cinta sang CEO
Penulis: Putri Tidur

Apa Yang Terjadi?

Penulis: Putri Tidur
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-07 21:55:05

Hari ini merupakan hari diadakannya pesta ulang tahun Sisil, teman sekelas Adelia. Ruangan di salah satu Cafe yang Sisil sewa terlihat sangat ramai dan juga meriah.

Acara ini tentunya di penuhi oleh para pelajar seusia Adelia dari sekolah yang sama.

Tapi ini tidak seperti yang terlihat sebab di hari ulang tahun Sisil ini, Sisil yang merupakan musuh bebuyutannya Adelia dan juga saingannya merencanakan sesuatu yang buruk pada Adelia.

Sisil yang merupakan anak orang kaya menyewa beberapa orang pria untuk membius Adelia dan membawanya ke suatu tempat.

Bukan hanya itu, Sisil bahkan memerintahkan anak buahnya untuk melecehkan Adelia dan merekam vidionya untuk di sebarkan agar Adelia malu dan juga agar semua orang menjauhi Adelia.

Adelia merupakan gadis baik, cantik dan juga pintar. Gadis ceria ini berasal dari keluarga sederhana yang juga terkenal baik. Oleh sebab itu Adelia menjadi primadona di sekolahnya dan memiliki banyak teman.

Hal itu yang menyebabkan Sisil iri pada Adelia dan sering berbuat buruk padanya. Sayangnya Sisil selalu gagal karena Adelia dengan cepat membalikkan keadaan dan membuat Sisil terjebak dalam permainannya sendiri dan berakhir menjadi tontonan warga sekolah.

Tidak hanya itu, Sisil semakin membenci Adelia setelah mengetahui fakta jika pria idamannya, Dimas juga menyukai Adelia dan menolak dirinya.

*****

Malam hari.

Acara ulang tahun Sisil sudah akan dimulai, tetapi tiba-tiba saja Adelia menghilang tanpa jejak.

Tapi semua orang yang sedang asik menikmati pesta seakan lupa akan kehadiran Adelia sebelumnya.

Ternyata Adelia sedang berada di lantai 1 Cafe tempat acara ulang tahun Sisil dilakukan. Adelia terlihat terus memberontak dengan keadaan setengah sadar bersama 3 orang pria yang sangat mencurigakan.

Kebetulan lantai 1 malam ini terlihat sangat sepi karena sebelumnya Sisil memang sudah menyewanya agar mempermudah anak buah Sisil untuk membawa Adelia.

Tiga orang pria ini terus memaksa Adelia agar keluar dari Cafe dan membawanya ke dalam mobil. Tapi sepertinya mereka cukup kesulitan karena Adelia yang terus memberontak.

Salah satu diantara tiga pria itu bahkan sampai harus membekap mulut Adelia dengan tangannya. Namun Gadis itu menggigit tangan pria itu dengan cukup keras hingga pria itu terpaksa melepaskan tangannya dari mulut Adelia.

Adelia mencoba berteriak, tapi suara musik yang terputar jauh lebih besar dari suaranya yang terdengar seperti suara anak ayam.

Tak sabar dengan tingkah Adelia, salah satu dari ketiga pria tersebut menyeret Adelia hingga gadis itu hampir terjatuh.

Melihat hal itu, Raden yang kebetulan baru saja selesai meeting di Cafe yang sama dengan ruangan yang berbeda dari ruangan pesta saat berjalan keluar dari Cafe menghampiri mereka dan berpura-pura menelpon polisi.

Sekejap ketiga pria tersebut yang ternyata masih di bawah umur menjadi ketakutan. Apalagi saat Raden berpura-pura memotret mereka.

"Apa yang sedang kalian lakukan pada gadis ini? Apa kalian ingin menculiknya? Lepaskan dia, atau aku akan menelpon polisi," ujar Raden dengan nada tegas dan juga cool sembari berpura-pura menelpon polisi.

Ketiga pria itu saling menatap dan memutuskan untuk kabur meninggalkan Adelia yang tergeletak pingsan di halaman parkir sebelum polisi menyeret mereka.

Raden melihat sekeliling dan tidak bisa menemukan seseorang untuk membantu gadis malang itu pulang.

Terpaksa Raden membawa Adelia ke dalam mobilnya dengan menggendongnya. Raja yang merupakan sopir dan juga asisten Raden begitu terkejut melihat Raden masuk ke dalam mobil dengan membawa seorang gadis kecil yang tengah tak sadarkan diri.

"Apa? Kenapa kau menatapku seperti itu?" Raden yang kelelahan menjadi sangat sensitif saat Raja melihatnya dengan tatapan bingung.

"Tidak, kenapa anda marah? Saya hanya bingung kenapa tiba-tiba membawa gadis ini masuk ke dalam mobil. Bagaimana jika ada yang salah paham?"

Sebenarnya ini juga bukan keinginan Raden, tapi mau bagaimana lagi. Raden juga tidak tega meninggalkan gadis kecil itu tergeletak di sana, khawatir jika ada orang jahat yang akan membawanya dan memanfaatkannya.

"Sudah, jalan saja." Raden memerintahkan Raja untuk melajukan mobilnya.

"Kemana, Tuan Muda? Apa kita harus membawanya pulang?"

Sejenak Raden berpikir dan menghela napas. Kemudian Raden menatap gadis tersebut yang duduk tepat di sampingnya dan berusaha membangunkannya, tapi sayangnya gadis itu benar-benar pingsan saat ini.

"Hei, pikirkan bagaimana caranya agar gadis ini bangun atau kau pikirkan cara untuk membawanya pulang kerumahnya," pinta Raden pada Raja.

Raja turun dari kursi kemudi dan membuka kursi penumpang tempat Adelia duduk. Raja berusaha mencari identitas Adelia untuk mencari tahu alamat rumahnya. Tapi Raja tidak dapat menemukannya.

Raja menatap wajah Raden dengan tatapan menyerah. Mereka juga gagal menyadarkan Adelia, apa yang harus mereka lakukan pada gadis malang itu?

"Dasar payah! Cari saja sebuah hotel yang aman untuk dia bermalam. Besok pagi kau harus menjemputnya dan mengantarkannya pulang. Aku tidak mau tau, sisanya kau urus sendiri." Raden baru kali ini merasa putus asa hanya karena demi menyelamatkan gadis malang yang tak pernah ia kenal.

"Baik, Tuan." Meskipun jarak usia Raden dengan Raja hanya berbeda 1 tahun, tetapi Raja begitu profesional dan pandai menempatkan diri. Bahkan Raja rela merendahkan dirinya dan memanggil Raden dengan sebutan 'Tuan'.

Setibanya mereka di sebuah hotel terdekat, Raja langsung turun menuju meja receptionis untuk melakukan pemesanan kamar dan cek in. Tapi saat ini kamar sedang penuh.

Dan hal ini semakin membuat mereka frustasi. Mereka takut orang lain mungkin akan salah paham melihat mereka membawa seorang gadis pingsan bersama mereka padahal mereka hanya berniat menolong gadis itu.

Raja kembali ke dalam mobil dengan wajah takut, takut pasti Raden akan memarahinya. Tapi mau bagaimana lagi, ini juga bukan kesalahannya.

Lalu apakah ini takdir?

Dengan terpaksa Raden harus membawa Adelia pulang bersamanya karena tidak mungkin jika Raja yang membawanya karena Raja tinggal di rumah Raden dan Raja juga sering menginap di kantor Raden.

Raden memikirkan cara dan alasan agar orang tuanya tidak salah paham padanya karena mereka sangat tegas dan juga disiplin.

Raden bahkan tidak bisa melakukan apapun atau mengatakan apapun jika orang tuanya sudah marah.

Di sepanjang perjalanan, Raden terus berpikir bagaimana cara menangani kasus ini.

"Seharusnya aku tidak perlu menolongnya," kesal Raden yang gemas dengan Adelia yang masih betah tertidur.

Tak menunggu waktu lama untuk mereka sampai di kediaman Raden di salah satu hunian khusus elit di Jakarta yang sangat terkenal ketat dan aman.

Raden menyuruh Raja menggendong Adelia masuk ke dalam rumah setelah dirinya lebih dulu masuk agar orang yang berada di rumah mengira Raja lah yang berurusan dengan gadis itu.

Selang menunggu beberapa menit, Raja menyusul masuk ke dalam rumah dengan menggendong Adelia saat Raden sudah masuk ke dalam kamarnya.

Raja berjalan dengan santai karena dirinya juga sudah punya rencana.

Apa kira-kira rencana Raja?

Apa yang akan terjadi pada Adelia?

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Final Ending

    Raja mulai menikmati waktunya saat ini bersama Kania dengan saling menyalurkan hasrat yang sempat tertahan sebelumnya.Tanpa melepas panggutannya Raja mulai membuka kancing baju Kania satu persatu. Kania yang kaget hanya tersentak sejenak dan melepaskan panggutan mereka namun kembali menyesap menikmati manisnya bibir Raja sembari memejamkan mata.Selesai dengan pemanasan singkat, Raja membawa Kania masuk ke dalam kamar dengan menggendongnya dari arah depan sedang Kania menyilangkan kakinya di punggung Raja untuk melanjutkan aktivitas halalnya.Raja membaringkan tubuh Kania dengan lembut ke atas ranjang dan mulai mengungkung Kania.Kania mulai bergetar geli saat bibir Raja berjalan dari dagunya ke leher lalu berhenti di atas gunung kembar milik Kania dan Raja bisa merasakan getaran tak biasa itu.Kania memejamkan mata sembari mwnggigit bibir bawahnya menikmati setiap sentuhan yang Raja berikan padanya.Tubuh Kania kini menggelinjang tegang dengan dada membusung saat tangan Raja dengan

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Ending H-1

    "Yasudah, kamu tunggu disini. Aku akan segera kembali membawa makanan dan juga pakaian untukmu." Raja segera berlalu setelah memakai kembali pakaiannya dan meninggalkan Kania sendirian di dalam kamar hanya dengan handuk."Oke," singkat Kania membenarkan posisi handuknya.Kania tidak tahu harus memanggil Raja dengan sebutan apa sekarang karena sebelumnya Raja memarahinya karena masih menggunakan panggilan secara formal pada Raja.Sembari menunggu Raja datang, Kania keluar dari kamarnya masih dengan menggunakan handuk untuk melihat-lihat isi rumah yang tidak begitu besar tersebut."Apa yang kamu lakukan?" tanya Raja yang muncul tiba-tiba di belakang Kania dan mengejutkan Kania yang asik melihat-lihat lukisan yang terpajang di sekitar kamar."Ah itu, aku, aku cuman lihat-lihat aja kok." Kania yang kaget pun menjawab sembari tergagap."Ambil, ini pakaianmu. Aku akan menyiapkan makanan." Raja menyerahkan sebuah kantung tas berisi pakaian baru yang baru Raja beli di toko terdekat untuk Kani

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Ending H-2

    Setelah acara doa selesai, Kania dan Raja menandatangi semua berkas dan juga buku nikah mereka yang diurus secara kilat dan express oleh anak buah Raja.Kini Raja dan Kania telah resmi menjadi sepasang suami dan istri. Dan orang tua Kania berarti juga akan menjadi orang tua Raja.Setelah semua acara selesai, Kania dan Raja serta Burhan dan Sulis berpisah karena Raja dengan terang-terangan ini berduaan dengan Kania."Bapak, Ibuk, anak buah Raja nanti akan bawa Bapak dan Ibuk ke rumah Raja yang baru. Di sana belum ada orang, jadi itu kesempatan untuk Bapak dan Ibuk untuk beradaptasi. Saya dan Kania akan berada di sini untuk malam ini dan akan menyusul besok. Oke?" Raja menjelaskan."Baiklah, Nak." Burhan dan Sulis menjawab sembari menahan tawa sedang Kania bersemu merah."Hati-hati ya, Pak, Buk." Kania mencium tangan kedua orang tuanya yang hendak berangkat.Anak buah Raja membawa Burhan dan Sulis ke Jakarta tepatnya di rumah baru Raja yang belum dihuni oleh siapapun.Sedang Raja kembal

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Ending H-3

    "Hmm, kamu sangat polos atau bodoh? Atau, apakah kamu berpura-pura?"Raja menarik kedua tangan Kania ke pinggangnya dan mulai menempelkan bibirnya ke bibir hangat Kania.Kania yang kaget juga takut, memaksa agar Raja melepaskan tangannya.Plakkk!Satu tamparan mendarat ke wajah dingin Raja dari Kania."Maaf!" Kania perlahan berjalan menjauh dan hendak kabur karena takut Raja akan berbuat tak senonoh padanya dan Kania tidak ingin hal itu terjadi."Pergilah, maka aku akan menyiksa keluargamu!" Kania terhenti saat mendengar ancaman Raja yang sangat menakutkan.Rasanya Raja yang saat ini sedang bersama dengan Kania bukanlah Raja yang biasa, Raja yang membuat Kania kagum padanya.Saat ini Kania telah kehilangan perasaan bangga dan takjubnya pada Raja dan berubah menjadi perasaan kesal dan juga takut."Jangan, aku mohon ...." Kania kembali dan memohon di bawah kaki Raja."Itu tergantung bagaimana perlakuanmu terhadapku!""Aku akan menuruti anda, tapi jangan dengan hal ini." Kania memelas de

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Ending H-4

    Raja membawa Kania dan keluarganya ke sebuah tempat. Bukan mereka, tapi hanya Burhan dan Sulis.Raja meminta anak buahnya yang mengikuti mobilnya dari belakang agar membawa Burhan dan Sulis ke sebuah penginapan yang masih berada di sekitar Bandung sedang Raja membawa Kania ke tempat berbeda.Sedang anak buah Pak Darto pergi mendatangi rumah Pak Darto dan memberi kabar jika ada sebuah komplotan yang menyerang mereka dan menculik Kania serta keluarganya.Pak Darto yang murka setelah mendengar laporan anak buahnya mulai mengepalkan tinjunya, mengeraskan rahangnya dan memukuli anak buahnya."Dasar kalian bodoh! Gak becus! Cari sampai ketemu siapa orang yang berani membawa calon istriku! Siapa yang berani menantangku?" Pak Darto mengamuk dan menghancurkan barang-barang di rumahnya dan membuat kedua istrinya ketakutan.Pak Darto segera berganti pakaian untuk mendatangi rumah Kania dan mencari tahu apa yang telah terjadi beberapa jam yang lalu."Pasti pria sombong itu yang membawa calon istr

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Ending H-5

    Clara menoleh ke arah terakhir kali Clara melihat Ameera dan Steve bermain. Clara kebingungan dan mulai berjalan mendekati ke arah odong-odong yang tadi Ameera dan Steve naiki.Seketika kepanikan Clara menyerang saat tidak dapat menemukan Ameera dan Steve di sekitar odong-odong ataupun mereka.Clara berbalik dengan wajah paniknya dan membuat Niko juga panik."Sayang, anak-anak gak ada. Tadi mereka di sini." Clara menarik tangan Niko ke arah odong-odong yang tadi Ameera dan Steve naiki."Maksud kamu gak ada gimana, Sayang?" Niko bergegas menyisir pandangan untuk mencari Ameera dan Steve."Sayang, dimana mereka?""Ayo coba kita cari. Tenang, Sayang. Tolong tenang, jangan panik." Niko berusaha menemangkan Clara walau dirinya juga sebenarnya panik.Di sini, Niko dan Clara panik karena kehilangan Ameera dan Niko sedang di tempat lain, Raja sibuk dengan masalah Kania.Dari kejauhan Raja memantau Pak Darto dan anak buahnya mendatangi rumah Kania dengan membawa beberapa gaun dan juga perhiasa

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 100

    Raja bingung mendengar Pak Darto yang sejak tadi terus memanggil Kania calon istrinya dan menatap Pak Darto dengan tajam."Kania? Apa kamu pulang kampung hanya untuk menikahi pria tua beristri ini?" Raja dengan santai menunjuk ke wajah Pak Darto dengan tangannya."Apa karena hutang itu? Kalau gitu katakan berapa hutang mereka, saya akan membayarnya!" "Tadinya saya kira anda pegawai bank, ternyata tidak. Ckk, kalau gitu anda siapa?" Pak Darto menuding Raja dengan jarinya."Ckk, hahahahh." Raja tertawa setelah melepar ke arah Pak Darto sebuah cek kosong dan menghinanya.Pak Darto sangat tersinggung dan marah saat Raja menghinanya namun Pak Darto semakin murka saat melihat kedua istrinya berjongkok dan hendak berebut cek yang Raja lemparkan."Berdiri! Hentikan! Kemarikan cek itu!" Pak Darto merampas ceknya dari salah satu istrinya dan merobeknya."Terserah saja, yang penting berarti hutang mereka lunas, 'kan?" Raja berjalan maju dan menarik kerah baju Pak Darto."Beraninya anda, orang a

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 99

    Raja sudah berada di rumah Kania dan bertemu dengan orang tua dan adik perempuan Kania sedang Kania sedang pergi ke pasar terdekat.Keluarga Kania menyambut Raja dengan baik setelah Raja memperkenalkan diri sebagai bos Kania dan tujuan Raja datang ke rumah Kania tidak lain adalah ingin membantu membiayai pengobatan ayah Kania, Burhan.Kania yang baru pulang dari pasar bersama ibunya, Sulis merasa terkejut melihat mobil yang seperti Kania kenali berada di halaman rumahnya.Namun Kania mencoba tetap berpikir positive tentang hal itu dan bersikap biasa saja di hadapan ibunya."Mobil siapa ini ya, Nia?" Sulis bertanya pada Kania walau tidak menuntut Kania untuk menjawab."Kania gak tau, Buk. Yuk kita masuk dulu," ujar Kania santai.Mata Kania melotot kaget saat dirinya baru saja masuk ke dalam rumah dan melihat Raja di sana sedang mengobrol dengan ayahnya yang sedang sakit.Perasaan bingung, malu dan juga sedih bersatu dalam benak Kania. Tapi sebisa mungkin Kania harus mengatur perasaanny

  • Tarik Ulur Cinta sang CEO   Bab 98

    Di tempat lain, Raja masih belum tidur sampai dini hari karena sibuk dengan laptopnya. Steve tidur dengan cepat tadi saat Raja memberinya susu hangat dan menidurkannya di ranjang kamarnya."Aku menemukanmu, Kania." Raja bermonolog dengan suara pelan saat layar laptopnya menunjukkan posisi Kania berada."Dia tidak menelpon aku ataupun Steve, apa dia merencanakan sesuatu?" Pikir Raja sembari mengusap wajah lelahnya."Aku akan mencoba mencari tau soal ini besok. Steve sudah nyaman dengan wanita ini, akan sulit bagi Steve untuk beradaptasi dengan pengasuh baru jika Kania tidak kembali dalam waktu dekat." Raja bermonolog lagi namun kali ini sembari menatap Steve yang tengah terlelap."Steve butuh Kania. Bukan aku yang butuh," ujar Steve lagi yang masih tidak ingin mengakui perasaannya.Setelah selesai dengan tugasnya, Raja membaringkan tubuhnya sejenak di samping Steve dan mengistirahatkan matanya yang terasa kering dan lelah karena harus bekerja sejak pagi.Pagi hari.Setelah Steve bangun

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status