Share

03. Nafsu Yang Membuat Salah Paham

Di sebuah tempat yang tidak diketahui, terlihat seorang bocah berusia 10 tahun sedang berlari ke suatu arah. Dapat dilihat bahwa ujung dari tujuan bocah itu adalah jurang yang sangat dalam.

Bocah itu berniat untuk bunuh diri!

Dengan perasaan halusinasi yang melegakan, bocah itu pun akhirnya melompat yang akhirnya jatuh di tengah jurang . Tidak ada jejak penyesalan di wajah bocah itu. yang dia tau adalah, dia akan bisa bertemu kedua orang tuanya setelah ini.

Sungguh pemikiran yang sangat naif!

Setelah beberapa saat merasakan udara sejuk di seluruh tubuhnya, bocah itupun akhirnya tersadar.

“Apakah aku sudah berada di surga? Wow ini benar tidak terasa sakit!”

Bocah itu pun sangat bersemangat karena berpikir bahwa dia sudah sampai di tempat yang dia tuju. 

Dengan perlahan bocah itu membuka matanya.

Hal pertama kali yang di lihatnya adalah awan putih dan langit biru. Dia sudah sangat yakin bahwa dia sudah berada di surga. Namun satu hal yang membuatnya bingung. 

Dia masih terus jatuh ke bawah!

Dengan panik bocah itu hanya bisa menundukan kepalanya untuk melihat ke bawah. Dengan itu mau tidak mau dia menjadi panik dan ketakutan.

“Gedebuk” 

Suara yang sangat menyegarkan pun akhirnya terdengar di suatu tempat. Tidak lama setelah itu, suara nyaring teriakan seorang anak pun terdengar.

“Ahhhhhh sakittttt”

***

Sebelumnya, kakek tua yang merawat Surya sudah mengikutinya dari belakang tanpa sepengetahuan anak itu.

Kakek itu ingin tau apa yang sebenarnya direncanakan oleh bocah naif ini. dia sangat terkejut Ketika bocah itu berlari dan melompat ke jurang. Tanpa pikir panjang kakek itu pun menyelamatkan surya, jelas dia tau bahwa bocah itu tidak akan selamat jika jatuh dari ketinggian seperti itu.

Mengetahui motif bocah itu untuk bunuh diri, akhirnya kakek itu memutuskan untuk menjatuhkan Surya dari ketinggian yang cukup. Kakek itu menjatuhkan Surya dari ketinggian yang rendah sebagai pelajaran baginya.

Dengan itulah kini Surya tergeletak di tanah seperti orang bodoh. Beberapa tulangnya patah dan terdapat luka baru yang muncul di sekujur tubuh karena kebodohannya.

“Hmmm, anak yang aneh. mengapa kau harus terus menyakiti dirimu sendiri?” katanya sembari membopong bocah yang terluka itu dengan kasar.

Surya hanya bisa pasrah saat tubuh mungilnya yang sedang terluka terus merasakan sakit karena perlakuan kakek tua itu.

“Aw aww, sakitt ...,” rintihan demi rintihan terdengar dari bocah malang itu.

“Hmmmm, bocah bodoh! Bukankah kau yang menginginkan ini setelah berpikir untuk melompat ke jurang?” Tatapan mengejek pun terlihat dari mata kakek tua itu.

“...”

Surya hanya bisa terdiam mendengar pernyataan itu sembari menikmati rasa sakit yang teramat perih di sekujur tubuhnya.

Setelah kejadian yang memalukan itu, Surya akhirnya hanya bisa mengikuti apa yang diperintahkan kakek ubanan tua itu. meskipun tampak jelas bahwa semangat Surya kecil semakin lama semakin memudar. Dia tidak akan segan-segan menunjukkan ekspresi muram menyedihkan di wajahnya karena suasana hatinya yang buruk.

“Hmmh, Aia diminum raso duri, nasi dimakan raso sakam,” guman kakek itu tanpa sadar.

(arti kata di atas: air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam. Ini menunjukkan seorang yang sedang mengalami siksaan batin. semua hal yang dilakukannya akan terasa berat.)

Melihat sikap Surya, kakek tua itu hanya bisa memaklumi sembari menggelengkan kepalanya.

***

Di bawah cahaya bulan sosok harimau besar itupun akhirnya tersadar dari lamunannya.

“Huhhhh, mengapa aku harus memikirkan kakek tua itu di saat seperti ini,” ujar harimau itu dengan kesal.

Meskipun terdengar sangat kesal, jelas tergambar perasaan kesepian di raut wajah harimau yang agung itu. tampaknya dia rindu dengan satu satunya orang yang dia miliki setelah kepergian kedua orang tuanya.

Siapa sangka harimau yang menjadi penjaga gunung ternyata adalah Surya, sosok anak kecil yang naif. tetapi kini dia sudah menjadi harimau penjaga gunung yang di takuti.

Dengan menggelengkan kepalanya, harimau itu pun mencela.

“Sihhh, gara-gara kakek ubanan itu aku menjadi harimau beberapa tahun ini. aku tidak bisa merasakan makanan enak ... huuuuuu tambusu ku” Berbalik dengan ringan.

 sosok harimau itu pun akhirnya melangkah ke suatu arah meninggalkan sungai.

***

Sementara itu di suatu tempat di gunung, terdapat tiga orang sedang berjalan membawa obor sembari menoleh ke kanan dan ke kiri.

“Hadeh ke mana urang tu pergi,” keluah salah satu orang di kelompok.

“Benar ke mana mereka pergi. Sudah payah aku mencari” Temannya yang lain mengangguk ikut kesal.

“sudah cari saja lah, jangan sampai nanti bos marah pula ke kita,” kata orang terakhir mengusulkan.

“Iya tetapi ke mana kita mencarinya?”  Melihat ke arah temanya yang lain dengan muka bingung.

“Sudah jalan aja dahulu, nanti pasti bertemu” 

“yo lah yo lah ...,” katanya setuju dengan muka jelek.

Setelah beberapa saat mereka berjalan di bawah gelapnya malam, kelompok akhirnya menemukan Sesuatu yang mereka cari.

“Hey coba caliak(lihat) apo itu?” Tunjuk seorang yang ada di depan.

“Ada apa emangnya di depan itu?” tanya yang lain penasaran.

Akhirnya ketiga orang itu berjalan mendekat dengan perlahan dan hati hati.

“Ahhhhhhhh,” teriakan terdengar dari seorang.

Kedua orang lain nya akhirnya terkejut dan bertanya.

“mengapa kamu teriak ini? bikin aku kaget saja do.”

“iya benar, mengapa kamu ini.” 

Dengan sedikit gemetar orang itu menunjuk ke suatu arah.

Dengan gestur itu, setiap orang dengan latah milat ke arah yang di tuju.

“Ahhhhh,” teriakan pun muncul Ketika orang lainnya melihat ke arah yang ditunjuk.

Mereka semuanya akhirnya bisa melihat jelas Ketika cahaya obor mulai jatuh di dekat benda itu.

Itu adalah kepala manusia!

dua buah kepala manusia tergeletak di tanah, sedangkan untuk tubuhnya sendiri berada tidak jauh dari kepala itu. potongan di leher para mayat itu sangat rapi, itu benar-benar terlihat seperti dipotong dengan sesuatu yang sangat tajam dan kuat. sehingga bisa memotong leher manusia layaknya tahu.

Ketiga orang itu hanya bisa mendekat dan ketakutan secara bersamaan.

“Sudah lama aku bilang gunung ini angker ...”

“Heh jangan turunkan harga diri kita, kita ini bandit agung. Sudah banyak orang yang aku bunuh dengan tangan ku,” Katanya dengan bangga.

“Memangnya kau tidak takut sama harimau penunggu gunung?”

Menoleh kanan dan kiri, sosok yang sombong itupun akhirnya merasa ngeri Ketika hawa dingin mulai menyapu tubuhnya. Bulu di sekujur tubuhnya pun mulai serempak berdiri.

“Ahhh, sudah sudah. Lebih baik kita bilang ke bos kalau mereka sudah mati.”

Dengan itu ketiga bandit bodoh itu pun meninggalkan Kawasan gunung dengan terburu buru.

***

Sementara itu, di salah satu Kawasan di dekat desa. Sosok harimau hanya bisa termenung melihat ke suatu arah.

“Uhhh, sial aroma ini. aku sudah lama ingin makan tambusu,” kata harimau itu dengan mata sayu dan sedikit ngences.

(ps: tambusu sendiri adalah lauk khas rumah makan di Sumatra barat. Makanan ini merupakan usus sapi yang diisi dengan olahan telur dan tahu yang di masak menjadi gulai.)

Karena terlalu mabuk nasi padang, harimau yang bertubuh besar itu sampai tidak sadar bahwa ada anak laki-laki yang melihat ke arahnya dengan ngeri.

“Tolong ... Tolong... Ada harimau mau makan aden(saya)”

Mendengar teriakan itu Surya yang berbentuk harimau pun menoleh ke arah kanan dan kiri.

“Mana harimau, Mana harimau. Gakan aku biarkan dia makan anak kecil di desa ini,” kata Surya dengan kesal.

Setelah cukup banyak orang yang datang dan terkejut melihat ke arahnya, barulah Surya sadar bahwa dialah harimau yang bocah itu maksud.

“ ... ”

Sungguh memalukan!

“Mana harimau ... Mana harimau” sekelompok orang sudah datang membawa senjata tajam di tangannya.

Surya melihat hal itu pun menjadi sedikit canggung.

“ ...”

"I- ini ..."

Ampas tahu

hai semuanya, apa kabar? gimana bab kali ini? semoga menghibur ya!! || Perhatian!!!, novel ini hanya karangan dan imajinasi author. jadi jangan menganggap serius dan melakukan hal hal yang ada di dalam cerita ini secara sadar, karena itu akan membahayakan kamu dan orang di sekitarmu || terima kasih semuanya atas perhatiannya 😘😘😘.

| 1
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Hunny Rizma A'Husb
efek lapar karena aroma gulai tambusu sampai" si harimau lupa wujudnya sendiri
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status